Aku sekarang sedang duduk di kantin bersama temanku starla atau yang biasa kusebut lala, mungkin hanya waktu istirahat saja aku bisa berbincang bincang dengannya.
"la, gua sekelas ama vino. "ucapku santai sambil memakan baksoku.
"Bukannya dia sekolah di cendrawasih ya?. "
"Nggak tau. Gua langsung kaget aja dia bisa sekelas ama gua,apalagi sebangku. "
"Bagus dong. Kan tiap hari lu ketemu di sekolah, otomatis pdkte lu bisa lancar. "
"Ini nggak segampang yang lu pikirin, di deketin aja gua udah gugup setengah mati. Tapi untung gua bisa ngontrol diri gua saat dia ngajak kenalan. "
"Ha dia ngajak kenalan? "
"Iyalah, dia kan teman sebangku gua. Tapi kenapa gitu temen sekelas gua yang cewe pada sinis ke gua. "
"Tau ajalah maul, dia itu selebgram siapa si yang nggak kenal dia. Ganteng, putih, tinggi, tajir. Siapa yang nggak bakal kesemsem ama dia. "
"Akh iya gua baru inget."
****
11:30
Aku sudah sampai di rumah, berhubung ini masi awal pertama sekolah jadi di pulangkan lebih awal.
Aku membentangkan badanku di kasur,masih dengan menggunakan seragam. Entahlah tiba tiba saja aku mengantuk dan ingin segera tidur.
Aku terbangun, ternyata sudah jam 4 sore, aku pun mandi dan turun ke bawah.
Rumahku sepi tidak ada orang sama sekali."Ish ini kok gua di tinggal sendirian si. " gumamku.
"Dor. "
"Sorry gua nggak kaget. " ucapku datar.
"Kaget dong. Ayo ulang lagi."
"Mau nih gua lelepin di empang. Dasar sepupu lucknut. "
"Sante bosque. Gimana tadi lid di sekolah baru, uda dapat gebetan? "
"Gebetan ndiasmu. Dan cukup jangan panggil gua lid,berasa sapu lidi gue. "
"Oh iya maul gue daftar sekolah sama kayak lu. "
"Lha kenapa baru bilang. "
"Kan biar surprise gitu, lagian juga buat nemenin lu di rumah. Ortu lu kan sering banget keluar kota. "
"Kenapa nggak datengnya kemaren kemaren?. "
"Hehe pengen aja. "
"Beruntung lu kagak ikutan mos. "
"Udah tau njerr. "
Percakapan kita sudah berakhir, aku menyuruh daren sepupuku untuk beristirahat, karena perjalanan jogja-jakarta yang melelahkan.
Aku pun menuju kamarku dan ingin menonton film,aku memutuskan menonton film suicide squad.
Toktok
"Masuk."
"Hehe lagi ngapain. "
"Nonton film. "
"Ohh. Ortu lu nitip pesan ke gua. Katanya lu jangan sampai lupa makan, ortu lu ke bandung selama sebulan. Dia gak tega bangunin elu. "
"Nasib anak tunggal, sendirian. Kenapa gua minta adik kagak di turutin. "
"Syukuri aja. Lagian udah ada gua di sini, lu nggak akan kesepian. "
Aku sangat terharu dengan ucapan sepupuku itu, tanpa babibu aku langsung memeluknya saking kebawa perasaan, sementara dia mengelus elus punggung ku.
"Gua janji bakal jagain elu, kayak jagain kayla adik gua. "
"Haha, makasih ya ren. Btw, gimana kabarnya kayla ama tante dan om "
"Alhamdulillah baik, kayla uda pinter ngecengin anak cowo. "
"Ha serius. Pasti lu yang ngajarin. "
"Suer bukan gua. Setiap ada cowo lewat pasti dia bilang kyak gini. "Hai kakak ganteng, kakak ganteng deh mirip ama oppa lee min ho kesukaannya mama. "
Aku tercengang, tidak habis bikir dengan kayla adik dari daren. Dulu terakhir kali ketemu dia masih umur 3 tahun, sekarang dia berumur 6 tahun. Maklum jarang banget kita sekeluarga berkunjung ke jogja, karena jadwal orang tuaku yang sangat sibuk, Kalau daren setiap libur sekolah dia selalu kesini. Oh iya daren ini seumuran denganku, daren lebih tua dariku 2 bulan.
"Si tante masih suka ama lee min ho? nggak habis pikir gua. "
"Masih, report kalau punya emak fangirl. "
"Emak jaman now. haha"
"Iya nih."
"Hm tapi uda nggak kayak dulu lagi. Cd dramanya lee min ho udah di bakarin semua ama papa. "
"Gimana reaksinya si tante. "
"Abis gitu ngambek. Tapi gua coba ngomong baik baik ama mama. 'Mama tuh uda jadi istri, masak masih terus ngefangirl. Kesian papa cemburu ama obyek 2 dimensi di hp mama'.
"Anjirr bener juga ye. Udah,gitu gitu juga mama lu."
"Lupain aja lah. Mending tidur, besok sekolah. Gua balik ya ke kamar."
Aku pun memberi isyarat lewat anggukan kepala, daren pun keluar dari kamarku. Woahh aku senang juga, akhirnya aku tidak kesepian, walaupun ada pembantu disini tapi menurutku beda, kalau ada daren kan enak suasana rumah jadi rame dengan lawakan recehnya.
Aku mencuci muka terlebih dahulu dan tak lupa menggosok gigi dan siap siap untuk tidur. Tetapi perhatianku teralihkan pada benda pipih yang disebut handphone itu. 3 pesan masuk dari aplikasi WAku
085765xxxx
19:39
Maul?
19:58
Ini gw vino
20:03
Udah tidur ya. Goodnight ^^
_______________
Ini serius si vino. Anjirr dapet dari mana nomor gua tuh bocah.
Oh iya, tadi pan dia minta dengan alasan sesama perangkat kelas biar mudah komunikasinya.
Tapi bomatlah, yang penting dia ngechat gua.
Starla
Starlaaaaaaaaa.
AnjirrrrrrrrrrrrrrrrrrrrApe nyet? Kyaknya lu lagi seneng banget
Kok tahu 😂
Vino nge WA gua njirr ><Ehh serius lu nyet. Besok lu hutang penjelasan ke gua
Iye 😪
________________
Demi apapun aku senang, tapi aku nggak mau ke geeran terlebih dahulu. Aku jadi ingat kata kata dia saat meminta nomorku tadi. Tapi setidaknya itu cukup, aku memilih membalas pesan darinya.
Vino
Ada apa ya vin?
Lu belum tidur?
Belum.
Maaf telat bales, tadi lagi nggak pegang hpOhhh.
Jangan lupa save back nomor gue ya. Kalau perlu pake embel embel 'ganteng'
Ish.. pede sekali kau ini _-
Hehe. Tidur gih besok sekolah. Goodnight cantik ^^
---------------------
Hati gua udah dugun dugun rasanya. 'Vin sadar gak lu udah bikin hati gue kayak gini'
KAMU SEDANG MEMBACA
Tentang Rasa
Short StorySebuah perasaan yang selama hampir 2 tahun yang dimana lidahku keluh untuk mengungkapkannya. Aku Tidak cukup berani mengatakannya,bukan karena aku tidak berani mengatakannya. Hanya saja,berhadapan dengannya radius 1 meter saja aku sudah dag dig dug...