Hai, namaku Willie Danial aku hidup didunia ini hanya sendiri, iya aku sendiri. Ayah dan ibuku sudah lama meninggal semenjak kejadian tenggelamnya kapal laut kala itu, aku? Aku sangat sangat terpukul karena kepergian mereka, tetapi aku tak berlarut dalam kesedihan.
Aku bekerja sebagai seorang penulis buku, terkadang aku juga bekerja di sebuah restoran peninggalan ayah ibuku, aku sebagai bos disana tetapi aku merasa tak cocok jadi aku menyuruh sahabatku untuk mengurusnya. Sahabatku sangat baik dan aku percaya padanya pasti ia bisa mengurus restoran itu dengan benar.
Kini aku sedang memilah-milah uang yang aku hasilkan dari menulis buku, aku sedang berencana membeli sebuah rumah tua yang berada di pinggir kota Inggris, kenapa aku membeli rumah di pinggir kota? Ya karena aku butuh sendirian jika aku sedang menulis aku butuh inspirasi.
Rumah itu aku dengar berhantu, haahh aku tidak percaya akan hal bodoh semacam itu cih, aku jatuh cinta pada rumah itu, dan rumah itu memberikan kesan menenangkan saat pertama kali aku melihatnya.
"Willie kapan kau akan pindah?" tanya sahabatku, ya dia sahabatku bernama Briley Alberty, dia yang mengurus usaha restoran ayah dan ibuku dan setiap bulannya dia selalu menyetor sebagian penghasilannya padaku. Tentu saja aku bosnya.
"Hm? Mungkin 4 hari lagi" kataku dan kembali menghitung uang.
"Kau yakin akan pindah kerumah itu?" tanyanya, aku mengangguk dan menaruh uang yang baru saja aku hitung kedalam kotak.
"Aku dengar disana banyak hantunya, makanya di jual dengan harga miring"katanya. Aku menghela nafas panjang dan menatapnya.
" hey bodoh, mana ada hantu aku tidak percaya akan hal itu cih, aku ingin mencari ketenangan disaat aku sedang menulis novel, dan karena dijual harga miring itu karena rumahnya sudah tua Briley"kataku sambil menepuk bahunya.
"Tapi willie kau harus berhati-hati" kata briley menatapku serius dan tersirat kekhawatiran dimatanya. Aku tersenyum saat melihat tatapan itu.
"Aku akan berhati-hati, dan dimana Nial? Hubunganmu dengannya baik-baik saja kan?" tanyaku pada gadis berambut pendek ini.
"Ahh dia sedang membeli Keju Mozarella untuk restoranmu ini, restoran besar tetapi keju mozarella nya sedikit ck merepotkan"katanya menggerutu.
" hey? Kenapa kau menggerutu seperti itu? Kau lah yang tidak memperhatikan dapur bodoh, dan kenapa kau menyuruh kekasihmu untuk membelinya? Restoran ini banyak pelayannya"kataku sambil menatapnya remeh.
"Karena aku muak melihatnya selalu menggelendotiku, sebenarnya aku yang lelaki atau dia? Dia manja aku muak melihat wajah menyebalkannya itu" balasnya, aku tertawa melihat wajahnya yang merajuk seperti babi.
"Tetapi tetap saja jika urusan ranjang dia selalu memasukimu bukan kamu yang memasukinya" kataku dan menutup mulutku dengan punggung tanganku.
"YAK!! APA YANG KAU KATAKAN?!!! JANGAN BERBICARA VULGAR SEPERTI ITU WILLIE!! INI DI RESTORAN!!" teriaknya.
"Hey gadis gadis jangan berteriak seperti itu kalian mengganggu pengunjung" tiba-tiba seseorang berkata, aku menoleh dan melihat Nial dan Jackson berdiri disana.
"Hai willie aku dengar kau ingin pindah" tanya Jackson padaku. Aku mengangguk dan menundukkan wajahku.
Kenapa aku menunduk?
Karena aku menyukai Jackson, haiisshhh!! Aku benci jika punya perasaan padanya, padahal dia tidak setampan Chanyeol ataupun Sehun EXO yaa aku seorang Exol.. But aku tidak sefanatik fans lain..
"Kenapa kau menunduk willie?" ini Nial yang bertanya padaku.
"Aku sedang memikirkan judul dan cover untuk buku baruku" kataku berbohong.

KAMU SEDANG MEMBACA
The Girl At Haunted House
Hororini kisah aku yang hidup sebatang kara disebuah rumah berhantu.. aku pernah mendengar orang meraung, menangis, tertawa, bahkan simbahan darah didepan kamarku kala itu.. dan aku mendengar seseorang berkata didalam lemari.. "kau tidak pernah sendiri...