Side to Side

87 8 2
                                    

Jika kau dihadapkan pada dua sisi yang bersebrangan, sisi mana kah yang akan kau pilih?

B L O O D

.

Chapter 6 : Side To Side

.

Honestly, i don't really know what happened in the past, but i tried to find the truth. —Mark Tuan


Mark meraba jejeran rak-rak buku berdebu tebal dari sebuah ruangan tua yang tidak terawat dengan perasaan sedih.

Ruangan tersebut adalah milik ayahnya yang berada dibagian paling ujung manor milik keluarganya dulu yang kini tidak ia tinggali lagi.

Manor ini berada ditengah sebuah hutan dinegara Skotlandia.

Apa kalian bingung bagaimana dia bisa ke tempat ini dalam waktu singkat padahal durasi terbang dari Korea ke Skotlandia memakan waktu belasan jam? Jawabannya simple.

Mark memiliki kemampuan teleportasi. Dia bisa berpergian kemanapun, hanya saja kalau jaraknya terlalu jauh akan terlalu memerlukan energi besar.

Krak!

Karena usia yang terlalu tua, rak yang sebelumnya Mark sentuh mendadak runtuh dan menjatuhkan seluruh beban diatasnya.

Atensi Mark teralih.

Mark menatap satu buku yang terbuka dengan sebuah kunci tersembunyi didalamnya.

Ia meraihnya dan menggenggam kunci tersebut erat. Sungguh, Mark tidak menyangka ayahnya menyembunyikan kunci ditempat seperti itu karena selama ini ayahnya sangat terbuka dan bukanlah tipe penyimpan rahasia.

Kalau ayahnya sampai melakukan hal seperti ini berarti seberapa sulit kah mengatakan hal tersebut?

Mark berjalan memutari ruang gelap tersebut, matanya terpejam dan tangannya meraba seluruh dinding selama kakinya mengetuk lantai berusaha mencari ruang tersembunyi lain di manornya.

Kriet~

Derit engsel lama tak diberi oli menghentikan gerak Mark.

Kakinya menjajaki lantai yang berbunyi tadi lebih kencang untuk memastikan kembali, dan benar saja, lantai tersebut terbuat dari kayu, berbeda dengan yang lain yang terbuat dari batu.

Mark menyingkap karpet yang menutupi bagian tadi dan tampaklah sebuah pintu kayu kokoh dan terkunci dibawahnya.

"Kuharap tidak ada sesuatu yang mengerikan dibawah sana" gumam Mark berusaha menyiapkan dirinya untuk kemungkinan terburuk.

Mark memasukan kunci dan memutarnya pelan.

Ctak! Kriet~!

Pintu terbuka dan tampaklah sebuah tangga ke bawah nan sangat gelap.

"Wow, ini gila..."

"Apa aku harus turun kebawah sana? Sendiri? Kalau kau gila kau akan kebawah sana. Orang normal akan memikirkan ini lagi" Mark bermonolog.

Mark mengambil ponselnya dan menyalakan senter, "kau kan sudah gila apa lagi yang kau takutkan" ujar Mark menuruni tangga seperti berlari.

B L O O D

Harin dan Sejun akhirnya sampai ketujuan mereka disaat bulan sudah berada diatas langit.

Hanya ada tanah kosong dikelilingi pohon pinus tinggi disana, tidak ada bangunan atau apapun yang bukan buatan alam.

B L O O DTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang