DDU-DU-DUU-DU

10.7K 603 13
                                    

Suara panggilan dari handphone Jennie terus berbunyi, tentu saja itu dari para anggota exo, sebenarnya ia sudah bergegas sejak tadi, firasatnya sudah tidak enak sejak kemarin, memang sejak 2 hari terakhir Kai tidak mengabari nya, walau terkadang mereka seperti itu, tapi kali ini perasaan Jennie berbeda dan benar saja, para anggota exo mengatakan bahwa ayah Kai telah wafat, Jennie pun segera pergi ke rumah Kai, untuk ikut berduka sekaligus untuk menghibur kekasihnya, bukan tanpa alasan para anggota exo menghubungi nya, sejak kemarin kai terlihat bersesih, dan pagi ini tentu saja menjadi puncak kesedihan kai.
"Aku berangkat sekarang" pamit jennie terburu-buru
"Ne, hati-hati, kami dan yang lain akan menyusul siang hari saat acara pemakaman" ucap jisoo, diikuti anggukan kedua member lainnya, mereka juga bisa merasakan kesedihan dari Jennie

Kini Jennie sudah berada di kediaman Kai, ini pertama kali bagi nya, bahkan ia belum pernah bertemu dengan keluarga kai.
"Kau Jennie?" Tanya seorang perempuan paruh baya
"Ah ne, aku Jennie, maaf baru bisa menyapa di saat seperti ini" ucap Jennie sembari menundukan tubuh nya
"Tidak apa, pantas saja kai sangat sering menceritakan mu, kau sangat cantik dan manis" ucap perempuan itu sembari mengusap pucuk kepala Jennie
"Terimakasih" ucap Jennie sembari memeluk perempuan itu, perempuan itu pun membalas pelukan Jennie
"Kau mau menemui kai?" Tanya perempuan itu, Jennie pun melepas pelukan nya dan mengangguk dengan semangat, perempuan itu pun tersenyum dan mengajak Jennie untuk pergi ke arah kamar anaknya
"Kau sepertinya orang yang sabar" ucap ibunda Kai, jennie menatap bingung kearah nya, dan ibunya pun tertawa "Kai orang yang sangat kaku, ku harap kau tidak kesusahan meladeni nya" jennie pun mengerti maksud dari ibu Kai
"Sifatku dan Kai oppa tidak berbeda jauh" ucap jennie sedikit tertawa
"Walau begitu dia memiliki hati yang sangat hangat, nah ini kamarnya, dia sedari tadi sibuk dengan pekerjaan nya tapi sebenarnya dia mencari kesibukan untuk menutupi kesedihan nya" ucap ibunda Kai, yang kemudian mengucap pucuk kepala jennie dan pergi
Jennie pun membuka pintu berawarna putih itu, tampak tubuh kekar berdiri membelakangi nya dengan kemeja berwarna putih.
"Sejak kapan kau disini?" Ucap Kai dengan tatapan bingung
"Baru saja" ucap jennie
"Duduklah, bukankah yang lain datang sore nanti?" Tanya Kai
"Ne, kau tidak suka aku disini?" Ucap jennie sedikit bercanda
"Ah bukan begitu, aku tidak apa-apa" ucap Kai, kai sangat tau jennie kesini karna ia kawatir padanya
"Biarkan aku kawatir padamu, oppa tidak perlu merasa tidak enak padaku" ucap jennie berusaha santai, ia hanya ingin Kai jujur di depan nya, baik saat ia kecewa, sedih senang dan lainnya
"Oppa, aku bahkan sudah pernah melihat wajahmu saat tidak menggunakan makeup, jadi jika wajahmu jelek saat menangis, itu sudah biasa bagi ku" ucap jenni

Kai hanya menundukkan kepalanya, jennie pun tanpa sadar mengusap pucuk kepala Kai, kepala Kai pun semakin menunduk dan kini berada di depan pundak jennie"Kau tau oppa, ayah mu pasti sangat bangga Padamu" hibur jennie, Kai pun semakin bersedih dan ...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kai hanya menundukkan kepalanya, jennie pun tanpa sadar mengusap pucuk kepala Kai, kepala Kai pun semakin menunduk dan kini berada di depan pundak jennie
"Kau tau oppa, ayah mu pasti sangat bangga Padamu" hibur jennie, Kai pun semakin bersedih dan memeluk jennie dengan erat, seperti tidak ingin lepas tangan Kai mlingkar erat pada pinggang ramping jennie, jennie pun menepuk punggung besar namja itu
Tidak ada kata-kata lagi yang terucap, hanya tetesan air mata yang menghias kamar itu, Kai mengeluarkan emosi pada dirinya dan jennie menjadi orang yang menampung segala emosi yang Kai punya, jennie senang dan merasa istimewa karna Kai percaya padanya

My Type [ EXO x BLACKPINK ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang