Chapter 2

557 51 0
                                    

*soonyoung pov

Sebenarnya aku malas bersekolah, tapi gimana lagi kalo eomma sudah berkehendak. Jadilah aku bersekolah. Hari ini, aku bersekolah di sekolah yang terkenal. Dan aku sedang dalam perjalanan menuju sekolah sekarang.

Setelah beberapa menit di jalanan. Akhirnya aku sampai di sekolah baruku. Ternyata besar gedungnya. Aku mencari ruang kepala sekolah. Tapi, saat aku mau lanjut jalan ada yang memanggilku

"hoshi?"

"hmm?"

"Kau sekolah disini?"

"Nee, nuguseyo?"

"gw seungcheol, teman SMP-mu dulu. Kau tak ingat?"

"Ah, yang pindah waktu kelas dua kan?"

"Akhirnya kau ingat. Iya, tapi dulu aku kakel kamu"

"Kok masih kelas tiga SMA sih hyung?"

"Nanti gw ceritain. lo nyari ruang kepala sekolah kan?"

"nee hyung. anterin dong hyung"

"hmm, kajja!. Bentar lagi bel juga keknyaa"

*Seungcheol pov

sebenarnya aku mau memperkenalkan yeojachiguku, tapi sepertinya dia belum datang deh. Kenapa dia belum datang? Apa dia bakal kesiangan lagi seperti biasanya?kayaknya mending tiap pagi ku jemput dia dulu dah kalo pagi.

Akhirnya, aku dan hoshi sampai di ruang kepala sekolah. Aku bilang ingin ke kelas dan meninggalkannya. Saat aku menuju ke kelasnya ternyata dia telah datang. Jadi aku mampir ke kelasnya. Setelah mendatanginya,  aku terheran dengan kantung matanya yang membengkak. Saat ingin kutanyakan, ternyata dia tidur. aku memperhatikan wajahnya yang tenang. Jadi kudiamkan saja dia, aku tidak tega membangunkannya. Saranghae hoonie-ah, mianhae. eomma tak suka aku memilikimu, batinku. Aku tahu dia bisa membaca pikiranku, tetapi tidak jika sedang tidur.

aku mengetahui rahasia besarnya karena diberi tahu dia dahulu. aku mengelus rambutnya pelan takut membangunkannya. lalu aku pergi meninngalkannya.

*jihoon pov

Aku kira, aku telat masuk ternyata tidak. Aku melihat cermin kecilku, mataku bengkak sekali, mungkin gara-gara semalaman aku tidak tidur karena mengerjakan tugasku, batinku. Saat aku melihat ke depan kelas, ada cheoliku. Aku langsung berpura-pura tidur, itu adalah caraku mengetahui kejujurannya. dia datang padaku, dan aku langsung berpura-pura tertidur. aku merasa dia terlau lama memperhatikanku. dia tak membangunkanku, aku tahu dia itu sangat penyayang dan perhatian, sampai akhirnya, Saranghae hoonie-ah, mianhae. eomma tak suka aku memilikimu, batinnya. sontak aku terkejut mendengarnya, tidak suka? apa kau akan memutuskanku? aniya aniya, gwenchana hoonie, batinku. dia mengelusku pelan kemudian pergi. aku membuka mataku perlahan, takut dia belum pergi. dia sudah pergi, aku bangun dari tidur dudukku.

"aku tahu. suatu saat nanti kau akan memutuskanku. gwenchana, cheolli!. hoonie akan kuat. aniya! hoonie sudah kuat sekarang. gomawo nee.. seungcheol.. hyung!"

jihoon mengalihkan pemikirannya, lalu entah sejak kapan kelas menjadi banyak orang dan ricuh.

Tak lama setelah itu, sseosaengnim telah datang dengan murid baru. bukankah itu tetanggaku? dia bersekolah disinikah?, batinku.


# TBC yah guys..
Kalo ceritanya kurang bagus mohon maaf yah..
Dan bagi yg suka harap vote atau momen juga bisa..

he's my girlfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang