Chapter-one

17 1 0
                                    

Maaf kalau kurang bagus bahasanya. Soalnya, masih pemula😂

Ingat vote sebelum membaca dan tinggalin komentar setala baca

Selamat membaca guys😊

¥¥¥

Aku membuka mataku perlahan. Kepala ku terasa pusing dan berat. Saat sudah dapat melihat dengan jelas aku bingung karna mata semua orang tertuju padaku. Aku bingung.

"Clara? Apa kamu baik-baik saja?" Aku tak kenal siapa yang berbicara kepada ku.

"Hmmm...siapa yah?"balas clara bingung.

"Ini mama nak" balas wanita paruh baya tersebut.

"Mama?"

"Iya ini mama kamu Dewi, sayang."

"ma, kita lagi dimana sih?"

"Kita di rumah sakit, sayang"

"Kok bisa sih kita di rumah sakit?"

"Iya sayang kamu kecelakaan tiga bulan yang lalu dan baru sadar"

"Apa ma? Tiga bulan?" Tanyaku kaget

"Iya sayang. Kalau gitu kamu istirahat aja lagi soalnya mama lihat muka kamu masih pucat banget."

"Iya ma. Aku juga masih merasa pusing. Yaudah kalau gitu ma aku tidur dulu yah"

"Iya sayang"

Akupun terlelap kembali.

"Kira-kira kamu masih ingat nggak sama masa lalu kamu yang kelam? Mama mau semoga kamu nggak ingat, supaya kamu bisa berlangkah maju tanpa harus menoleh ke belakang" batin Dewi.

¥¥¥

Satu minggu kemudian.....

"Kamu udah siap?"

"Udah ma, ayo kita jalan. Aku udah nggak sabar pingin pulang"jawabku bersemangat.

Hari ini Clara sudah di perbolehkan pulang. Karna kondisinya sudah semakin membaik. Dan itu kabar yang buat Clara bahagi banget.

¥¥¥

Setalah tiba di rumah......

Clara terus mengigit kukunya, padahal kukunya kan sudah pendek. Clara tak sadar sekarang ia sedang di amati oleh mamanya.

"Nggak usah gugup yah Clara?"

"Iya ma" "mama kok tau sih gue lagi gugup? Insting mama bagus banget deh" batinku.

Aku berjalan perlahan memasuki rumah yang bagaikan istana ini. Aku tak percaya dengan semua penglihatan ini. Pikirku, aku berasal dari keluarga yang sederhana, karna aku melihat cara mama berpakaian bukan seperti orang kaya. Persaan antara senang, bangga, gugup dan kaget.

"Hy Clara kita kangen banget deh sama kamu" kata seorang gadis yang mungkin seumuran denganku.

"Eh. I-Iya. Hy" jawabku agak gugup

"Clara, mama kan udah bilang kalau nggak usah gugup. Mereka semua ini keluarga kamu, dan mereka semua sayang sama kamu. Nah supaya suasananya nggak jadi canggung, lebih baik kita kenalin diri kita satu-satu ke Clara. Kalau gitu mulai dari Chika deh"

"Iya tante. Clara kenalin gue Jessica Putri Angkasa. Panggil aja Chika. Kita seumuran dan sepupuan" jawab Chika judes.

"Hy Chika" "kayaknya si Chika nih orangnya judes deh. Gue harus super sabar nih kalau ngomong sama dia."batin Clara

"Oke. Lanjut berikutnya" ucap Dewi dengan penuh semangat.

"Hy Clara. Gue Bobby Angkasa......"

Dan perkenalan itu berlanjut sampai orang terakhir. Mereka lanjutkan temu sapa mereka itu dengan makan bersama.

¥¥¥

"Ma?"

"Kenapa Clara"

"Ummm.....Clara mau tanya tapi, Clara takut salah ngomong."

"Mau tanya apaan sih? Mau tanya aja takut salah gimana nanti jawab? Bisa-bisa kamu bilang takut mati lagi nanti kalau jawab"

"Hehehe... Gini ma, emmm....ayah Clara lagi di mana? Kok tadi nggak ada?"tanya Clara dengan hati-hati.

Tatapan mata Dewi langsung berubah. Ia menatap sendu ke arah Clara. Tapi langsung cepat-cepat ia tersenyum karena takut Clara salah paham.

"Ma? Maafin Clara. Clara udah buat mama sedih"

"Nggak kok Clara. Kamu tuh pantes buat tanya hal itu ke mama. Jadi gini Clara, ayah kamu sudah meninggal."

Clara kaget dengan apa yg mamanya bilang. Ia tak percaya bahwa selama ini mamanya setia menjaganya selama tiga bulan, walaupun mamanya singel parent. Mamanya adalah contoh yang baik.

"Jadi selama ini, mama jalanin semuanya tanpa mengeluh? Gue harus jadi anak yang baik, dan mandiri, supaya gue nggak ngerepotin mama"batin Clara sedih.

"Oh gitu ma. Besok kita ke makamnya ayah boleh nggak ma?"

"Iya sayang. Besok kita kesana, tapi habis kamu pulang sekolah yaa.."

"Hah? Besok Clara sekolah ma?"jawabku antusias

"Iya. Kamu satu sekolahan sama yang namanya Chika tadi. Jadi besok mama anterin kamu buat ketemu sama kepala sekolahnya. Kan kamu udah ketinggalan pelajaran. Sekarang istirahat ya"

"Iya ma. Good night ma"

"Too, sayang"

Kecupan selamt tidur pun mendarat dengan halus di kening Clara.

"Aku nggak boleh nyia-nyiain kesempatan ini. Sebelum dia ingat kembali semuanya"

¥¥¥

Hayy readers....
Maaf ya chapter ini pendek soalnya aku masih rada nggak PD nih.

Mungkin next chapter kita bakal flashback dikit

Jangan lupa vote,comment and follow my ig reginasura10

Thank you guys😘



surat untuk claraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang