Happy reading guys😊
¥¥¥
"Clara"
"Hmmm"
"Kamu lihat deh bintangnya"
"Bagus. Emangnya kenapa?"
"Kamu tau nggak?--"
"Nggak tau"
"Ishh...Clara! Gue kan belom selesai ngomong!"
"Yahhh...ngambek. Maafin yA?"
"Yaudah deh. Gue maafin"
"Naa...gitu dong. Kalau gitu lanjutin aja yang tadi"
"Yang mana?
"Yang tadi kamu mau gombalin aku"
"Idihhhh. Siapa yang mau gombalin lo? Kepedean banget deh"
"Kamu nih. Pembalasan ya?"
"Wleeee...Yang penting satu sama"
¥¥¥
"Pagi ma" sapa Clara riang
"Pagi juga sayang. Duduk dulu kita sarapan bareng-bareng ya?"
"Iya ma. Ma, kira-kira nanti Clara ada temen nggak ya?"
"Pastilah ada"
"Makasih ya ma. Clara tadi sempat mikir kalau Clara nanati nggak punya temen"
"Nggak mungkinlah sayang. Udah deh nggak usah di bahas. Mendingan kita lanjutin makan aja"
"Iya ma"
"Tuhan.... saya seneng banget, liat Clara bangun pagi dan mau sarapan sama-sama. Tuhan tolong jangan buat sikap Clara berubah, saya mohon agar sikap Clara tetap seperti"batin Dewi
¥¥¥
Clara bersama mamanya berjalan melewati koridor sekolah menuju ruang kepala sekolah. Semua orang melihat Clara dengan tatapan tak percaya.
' Gila! Sih Clara rapi banget'
' Ngomongnya jangan kuat-kuat nanti Clara dengar habis lo'
"Clara?"
"Eh kenapa ma?"
"Nggak usah di dengerin yah omongan mereka"
"Iya ma. Clara nggak dengerin kok. Clara cuman nggak ngerti aja yang mereka bilang"
"Yasudah kalau gitu. Ayo"
"Iya ma"
¥¥¥
"Pagi anak-anak"
"Pagi buuu"
"Hari ini kalian harus bahagia ya-"
"Ibu kalau mau kita bahagia, yah nggak usah masuk kelas buat ngajar" perkataan Dino tersebut mengundang tawa seisi kelas.
"Diam!!kamu Dino jangan suka potong pembicaraan saya" Kelas mendadak sepi. "Hari ini kalian kedatangan temen baru, Clara sini masuk"
Clara jadi kikuk sendiri.
"Clara perkenalkan diri kamu"
"Eh iya bu. Makasih. Hai kenalin nama saya Clara Andini. Panggil aja Clara"
"Yasudah kalau gitu. Saling kenalnya nanti pas jam istirahat. Clara kamu duduk sama Reyhan"
"Bu"
"Iya? Kenapa Clara?"
"Reyhan yang mana bu. Sayakan nggak tau"
"Itu yg duduk paling pojokan, sambil baca buku"
"Oh iya bu. Makasih"
"Ih gila si Clara nggak kenal Reyhan"
"Kalian nggak denger yah. Clara tu kena amnesia gara-gara kecelakaan"
"Pantesan. Gue pikir dia sengaja karna udah jadi mantan""Yang di belakang kenapa ribut-ribut?"
"Nggak bu"
"Kalau gitu kita lanjutin pelajaran"
"H-hai. Kamu Reyhan?"
"Iya"jawabnya dingin
"Oh"
Pelajaran pun di mulai. Sebenarnya pelajarannya asik sih, tapi berhubung Clara duduk sama Reyhan yg super dingin ini semuanya jadi nggak asik. Dan Clara jadi nggak mood.
Pelajaran pertama di akhiri dengang bel istirahat berbunyi yg berbunyi. Semua siswa berhamburan keluar kelas menuju kantin untuk melepas dahaga dan lapar mereka. Tapi, tidak dengan Clara. Gadis itu masih diam di tempatnya, bingung dengan apa yang akan dia lakukan sekarang. Clara bingung sendiri dengan dirinya, kenpa dirinya tiba-tiba merasa canggung untuk berbicara dengan Reyhan. Tapi dia memberanikan diri untuk memecah keheningan serta rasa canggung yg di rasakannya.
"Rey-reyhan..."
"Hmm"jawab Reyhan yg masih fokus dengan novelnya tersebut.
"N-ggak ke kantin?"
"Hm"
"Nih cowok, ngirit banget ngomongnya"batin Clara
"Oh."sambil mengangguk
"Clara!"
Clara hampir terjungkal karena mendengar teriakan tersebut. Ia hanya bisa mengelus dada karena kaget. Buat menghilangkan rasa penasaran dengan suara yg mungkin toa juga kalah, ia melihat ke arah si pemilik suara.
"Aduh Clara! Gue kangen banget sama lo"
"Hah?"jawab Clara bingung
"Lo nggak ingat sama gue?"tanyanya heran
"Emm... sorry lo siapa yah?"
"Wahh... Yaudah kalau gitu kita kenalan ulang aja. Emm... Gue Carista Putri"
"Ooo... Gue panggilnya apa? Carista? Putri?"
"Panggil aja Rista. Kalau gitu lu mau nggak ikut gue ke kantin? Sekalian gue ajak kelilingi keliling. Mau nggak?"
"Eh. Iya deh"
¥¥¥
Reginasura10

KAMU SEDANG MEMBACA
surat untuk clara
Short StoryClara Andini. Gadis cantik yg dunianya di ganggu oleh masa lalu. Masa lalu yang datang di saat ia sudah bisa melupakannya. Mengusiknya kembali agar mengigat semua kejadian di masa lalu. Ia harus kembali merasakan sakit itu lagi.