"Ara, Mina pulang duluan, ya!"
"Iya!"
Mina berjalan keluar dari sekolah. Wajahnya tampak berseri, pipinya merah semerah tomat matang, rambutnya rapi diikat satu dengan poni samping.
"Kak Arshya!"
Mina berlari kegirangan saat dirinya melihat sosok laki-laki berseragam SMP di ujung gerbang. Wajahnya tak henti berbinar-binar berlari menghampiri sang kakak.
"Halo, cantik! Yuk, pulang. Ayah sama bunda nunggu di rumah, tuh. Katanya bawain Mina hadiah ulang tahun," bisiknya dengan tawa kecil.
"Beneran??? Asik! Kak Arshya dapat juga, kan?!" Mina menggandeng tangan Arshya dan mulai berjalan menuju rumah.
"Pasti, dong!" Arshya tersenyum kepada adik kecilnya yang manis.
Arshya, seorang anak laki-laki berusia 14 tahun, berseragam putih biru lengkap dengan dasi SMP. Wajahnya manis dengan kacamata bertengger di wajahnya. Tubuhnya tinggi dan kulitnya langsat.
Arshya dan Mina berjalan menuju rumah dari sekolah dasar tempat Mina belajar yang tempatnya tidak terlalu jauh dari komplek tempat Mina dan Arshya tinggal.
Arshya dan Mina tiba di sebuah rumah tingkat dua berwarna krem dengan gaya minimalis, juga taman kecil di depannya. Kursi taman kecil juga terlihat dari luar, Arshya segera membuka gerbang dan masuk ke rumah.
"Assalamualaikum..."
Mina masuk ke dalam. Betapa terkejutnya jadis manis itu ketika melihat boneka besar sebesar ukuran manusia yang dipegang ayah bundanya di ujung ruangan.
"Selamat ulang tahun Mina!" Kata mereka bersuka cita.
"Pandaaa!" Mina berlari menghampiri ayah dan bundanya.
Arshya menatap adiknya yang sangat senang dengan pemberian dari ayah dan bundanya kala itu. Arshya ikut masuk dan ikut memeluk adiknya bersama-sama.
Aku tidak butuh hal lain... Ujarnya dalam hati dengan senyum dan pejaman mata.
***
Teneeet... Teneeet... Teneeet...
"Naaa, Minaaa! Lembu bangunnn!"
Suara Kak Arshya. Ujar Mina mengusap matanya dan ingin kembali tidur.
"Nanti dulu, kak. Aku mau terbang dulu," katanya mengigau.
"Ayo banguunn!" Arshya mulai geram.
"Mmmh, mau kemana, sih emang???" Mina bangun dari tidurnya, duduk di tepi ranjang seraya mengusap kedua matanya.
"Naik mobil," Arshya mulai menggoda.
"Ikuuut!" Mina terjun dari kasur dan langsung menyambar handuk di belakang pintunya.
"Makanya cepet!"
Aku ingat kala itu aku berusia 16 tahun, dan adikku 9 tahun, masih kelas empat sekolah dasar. Aku ingat kami mengenakan baju dengan warna rompi yang sama, senyum kami sama, perasaan kami sama. Senang. Aku ingat hari itu, seminggu sesudah ulang yahun adikku yang ke 9. Aku ingat hari itu, seminggu setelah aku naik kelas sebelas sekolah menengah atas. Aku ingat.