Bebebeberapa tahun yang lalu...
"Joohyun-ah"
"Hm.."
"Hyunie"
"Hm?"
"Joohyun!"
"MWO?!"
Yeoja yang tadi membentak Irene langsung duduk disampingnya, "Aku dari tadi memanggilmu"
Irene kesal, "Aku menjawab panggilanmu"
"Setidaknya tatap wajahku. Ngomong-ngomong sudah jamnya istirahat—"
Irene sinis, "Berisik"
Yoonjeon langsung menutup mulutnya, tapi ia langsung berkomentar setelah melihat apa yang Irene lakukan, "Rajin sekali mengerjakan tugas di jam istirahat? Padahal biasanya kamu yang bakal nyeret aku—"
"Aku harus mengumpulkan tugas ini, Yoonjeon-ah"
Yoonjeon mengerutkan alisnya, "Tapi, deadlinenya kan Jum'at. Tak usah terburu-buru"
Irene menatap Yoonjeon dengan tajam, "Aku. Mau. Hari. Ini."
Yoonjeon tersenyum lalu membiarkan Irene mengerjakan tugasnya. Merasa tidak terbiasa tidak digubris akhirnya Yoonjeon pergi dari meja Irene lalu pergi keluar kelas.
Irene menghela napas tapi dalam hati dia merasa tidak enak pada Yoonjeon karena seperti memaksanya untuk pergi. Tapi, Irene tidak bisa apa-apa kecuali menyelesaikan tugasnya demi mendapatkan poin tambahan.
Yoonjeon berjalan ke kantin sambil menatap minuman yang berjejer rapih. Matanya fokus mencari kotak minuman yang ia inginkan. Selang beberapa detik, Yoonjeon langsung mengambilnya dan membayarnya. Dengan cepat kakinya melangkah lagi kembali ke arah kelasnya.
Irene kebingungan sambil menggaruk-garuk kepalanya. Tangannya sambil mencari-cari botol minumnya, tapi ternyata isinya sudah kosong. Irene sudah menghabiskan air minumnya sebelum waktu istirahat. Tiba-tiba muncul kotak jus kesukaan Irene di depan wajahnya, Irene menoleh ke kiri melihat Yoonjeon tersenyum sambil menyodorkan kotak jus itu.
"Haus kan?", kata Yoonjeon, "Aku tadi ke kantin untuk membeli ini"
Irene mengambil kotak jus yang Yoonjeon pegang, sambil tersenyum tipis dia berkata, "Gomawo"
"Mianhae soal tadi...", lirih Irene.
Yoonjeon menggeleng, "Nah, santai saja. Akhir-akhir ini kamu rajin ya?"
"Hm. Aku harus mendapatkan poin tambahan agar nilaiku tinggi"
"Nilaimu sudah tertinggi di kelas, apa yang kamu inginkan lagi Hyunie?" Ucap Yoonjeon sambil terkekeh.
Irene tidak membalas tapi fokus untuk menuliskan jawaban di kertasnya. Yoonjeon hanya memerhatikan Irene dari samping, melihat ekspresi super serius ketika Irene mengerjakan soal. Bahkan kotak jus yang Yoonjeon belikan belum diminum oleh Irene.
"Joohyun-ah, istirahat aja terlebih dulu"
"Tidak. Aku harus selesai sekarang!". Nada suara Irene seakan-akan menekankan semua kata yang keluar dari mulutnya. Tidak berbeda dengan pensil yang ia gunakan untuk menulis. Tiba-tiba saja ujung pensil itu patah karena Irene terlalu kuat untuk menekan ujung pensil, "Aku—"
"Joohyun!", bisik Yoonjeon sambil memegang erat tangan kanan Irene, "Ada apa denganmu?"
Irene ingin melepaskan tangan Yoonjeon tapi Yoonjeon malah mempererat genggamannya. Malah semakin membuat Irene kesal dan akhirnya Irene memberontak, mengakibatkan ujung pensil yang kasar itu mengenai kulit lengan Yoonjeon.
KAMU SEDANG MEMBACA
Deep ─ Seulrene
Fanfiction❝ Aku mencintainya ; Aku membencinya. ❞ collaboration . - @raprms & @seulgibaechuu - psycho!AU ©Seulgibaechuu ©Raprms, 2018.