Jalan setapak (3)

1.1K 218 90
                                    

..

Naruto@Massashi Kishimoto
Jalan setapak, by : Broke bee
Chara : Naruto(fem), Sasuke, Kiba etc
Genre : Fantasy

.

enjoy~

.

Menonton TV ditemani sebungkus popcorn hangat, di minggu pagi dengan acara lawak sebagai pembukanya. Oh, jangan lupakan pula segelas susu hangat yang siap tinggal santap.
Semua orang tahu itu suatu kenikmatan, dan begitulah kondisi Sasuke saat ini. Ternyata memang benar, Naruto terlihat bersungguh-sungguh mengaggap lelaki cantik itu sebagai seorang anak kecil, karena rutinitas paginya yang paling utama adalah mempersiapkan segala hal yang Sasuke butuhkan. Baru setelah itu ia dapat dengan tenang membereskan rumahnya yang hampir terlupakan.

Proses belajar Sasukepun tergolong cepat, setelah hampir seminggu tinggal dengan Naruto, lelaki itu sudah dapat mandi, berganti pakaian dan melakukan hal-hal kecil sendiri. Ia juga sudah mulai menikmati segala hidangan yang Naruto siapkan, terutama mie instan rasa saus tomat dan susu kental manis.

Namun, yang belum Naruto pahami dari sikap si lelaki, Sasuke tidak banyak bicara, ia termasuk pendiam dan terkadang memilih memberi kode-kode kecil sebagai komunikasinya. Ekspresi wajah tidak pernah jauh dari datar dan hanya mampu dibaca lewat kerutan di dahi.

Ketika kedua alisnya naik, Naruto hapal Sasuke sedang senang. Atau ketika alis bagian luarnya menurun, artinya dia sedang bersedih. Semuanya telah mampu ia baca dengan baik. Tapi tetap saja membuat Naruto bertanya-tanya, kehidupan apa yang selama ini lelaki itu jalani sampai-sampai berekspresi pun susah. Ngomong-ngomong, Naruto belum pernah melihatnya tersenyum.

Gerakan memasukkan popcorn rasa keju terhenti kala sekelebat aroma khas tercium. Sasuke menegakkan punggungnya, dan menoleh pada asal aroma itu mengudara. Aroma harum seperti rerumputan di musim semi, juga tercampur apik oleh kayu manis dan lavender.

Bila Naruto memiliki aroma yang menenangkan dan memberikan rasa aman. Aroma ini lebih pekat, menimbulkan gejolak menyenangkan yang ia rindukan, wangi harum yang hanya tercipta untuk seorang pasangan. Wangi.. "..mate." bisik Sasuke seperti hembusan napas.

Ia bergerak, mencoba mencari asal harum itu dan berhenti di depan sebuah kamar yang pintunya sedikit terbuka. Kamar yang ia tahu selalu tertutup rapat dan belum pernah tersentuh. Satu-satunya ruangan yang belum pernah dijamah.

"Oh, Sasuke? Kenapa?" Celetuk sebuah suara yang amat ia hafal. Di depannya, Naruto muncul dari balik pintu kamar. Di tangannya ada kemonceng juga sapu ijuk.

Sasuke kembali menghirup udara, mencoba memastikan datangnya aroma itu, dan berakhir bukan dari Naruto. Melainkan di dalam ruangan. Tapi, Sasuke tak merasakan keberadaan makhluk lain di rumah ini kecuali ia, Naruto dan hewan-hewan serangga lainnya.

"Naru.. harum.." ucap Sasuke, mencoba menjawab pertanyaan gadis di depannya.

"Hah?" Tak mengerti maksud Sasuke, Naruto malah mengangkat ketiaknya bergantian, membauinya sebelum begidig ngeri. "Ini bukan harum, Sasuke. Ini bau." Ucapnya seraya mendesah melepas penat.

Tak berapa lama, bunyi dering handphone terdengar. Cepat-cepat, gadis yang menggulung rambutnya menjadi satu itu merogoh saku celana, dan mengumpat pelan begitu nama Sasori tertera pada layar. Lantas, iapun mengangkatnya dengan berat hati, "Apa?"

"..."

"Oke, aku kesana. Pokoknya jangan potong gajiku, atau kukempes ban motormu."

"..!"

Shoot StoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang