14

4.2K 367 8
                                    

Dimalam yang gelap saat awan hitam bergumul dilangit menutupi sinar bintang dan bulan, gelap gulita sama halnya dengan yang jungkook rasakan saat ini gelap hatinya terasa kosong dan hampa tanpa kehadiran istri dan anaknya malam ini.

Yahh.........Jungkook aku akui ini semua salahnya. Karena pekerjaan yang sangat menyita waktu luangnya bersama keluarga kecilnya.

Semoga saja taehyung bisa memakluminya kali ini. Ia tau betul istrinya sedang marah besar makanya dari tadi siang sampai malam begini istrinya selalu mengabaikan telfon, sms dan video call darinya.












Hufffhhh.........sungguh malang nasibmu jung, pukk.........pukk.........pukk sayang, sini peluk 😅😅😅














Rencananya besok pagi jungkook akan menyusul mereka ke Daegu tempat kelahiran taehyung sekaligus rumah mertuanya. Semoga saja ia tak ditembak mati ketika sampai disana maklum saja mertuanya seorang pensiunan polisi berpangkat tinggi.

Ia jadi teringat masa-masa saat dulu berusaha mendapatkan taehyung. setelah sekian banyak menerima penolakan dari appanya kim chanyeol akhirnya ia dapat mempersunting taehyung menjadi istrinya.

Kala itu mereka sangat harmonis bahkan mereka masih punya waktu berdua tapi sejak tae-il hadir dalam hidup mereka Jungkook jadi sedikit cemburu melihat taehyung lebih memperhatikan tae-il dari pada dirinya.

Jujur saja sebenarnya jungkook adalah orang yang kaku, tak suka anak-anak, cuek, pencemburu dan sedikit kasar. Namun taehyung dapat memaklumi semua kekurangannya.

Hah.........bisakah ia mengulang kembali waktu, jika tau akhirnya akan begini tadinya jungkook mau masa bodoh dengan pekerjaannya dikantor tapi............... ketika mendengar ancaman yang sangat serius dari yoongi hyung yang tak main-main kalau bicara. Membuatnya mau tak mau harus rela dibully oleh mertuanya beserta istri dan anaknya nanti.


























Pagi yang cerah bau embun pagi terasa begitu segar, tanah yang basah dan udara yang sejuk membuat taehyung tak bisa melewatkan cuaca pagi ini dengan percuma. Ia memilih bangun dari peraduannya yang nyaman dan hangat untuk menyiapkan segelas susu coklat hangat dan tiga cangkir teh hangat yang ia letakkan diatas meja makan.

Tak lupa ia membuka tirai dan jendela agar udara segar dapat masuk ke dalam. Semalam ia benar-benar kepikiran dengan suami tercintanya dirumah apakah ia makan tepat waktu? Atau apakah dia mengingat anak dan istrinya?

Entahlah, sekeras apapun taehyung membenci jungkook tetap saja ia ayah dari anaknya. Terkadang sikap Jungkook keterlaluan dan tidak peka membuatnya frustrasi hampir saja ia berpikir untuk pergi darinya. Tapi ia teringat dengan wajah polos buah hatinya bagaimanapun tae-il butuh sosok ayah yang sayang dan perhatian padanya. Melihat tae-il tertidur seperti sedang melihat jungkook yang tertidur wajah mereka memang sangat mirip tapi sifat mereka saling bertolak belakang. Bahkan bisa dibilang tidak pernah akur.




















"eungg.........eomma tae-il haus mau cucu coklat " ujarnya sambil mengucek kedua matanya lucu.

"ahh, tae-il haus ya? Itu susunya diatas meja sayang " menujuk susu dengan jari telunjuknya.

"eungg.........eomma tae-il mau naik sepeda bolehkan eomma? " pintanya dengan kedipan mata yang imut.

"ne, tapi harus sarapan dulu nanti baru boleh naik sepeda, otte?" membentuk tanda oke.

"umm......ala......ala......alaseo eomma, chupp " bocah 3 th itu bergoyang-goyang lalu mengecup singkat pipi sang eomma.

"aigoo, lagi sayang disini " menunjuk bibirnya, bocah itu menurut dan mencium bibir sang eomma singkat.

"tae-il, cayang eomma " bisiknya ke telinga taehyung lalu memeluk leher taehyung erat.

"eomma juga sayang tae-il, umm.........omo.........umm........., aigoo anak eomma " membalas pelukkan putra semata wayangnya.








































Wah pada ngiri ya hayoo......?













Benar-benar istri idaman yah?
















Like and comment untuk chapter ini


















Bye bye
🙋
🐬🐬🐬🐬🐬🐬🐬🐬🐬🐬🐬🐬

Jҽσɳ Tαҽ-ιl 🐣 ✓ (𝙶𝚜)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang