Part 25 : Perpisahan

349 18 0
                                    

"Ku Mohon, Jangan Pergi, Aku Ingin Terus Selalu Bersamamu"

--Humor--

   Mereka menghabiskan waktu bertiga, dengan bahagian, tersenyum ikhlas dan bersenang-senang, mereka sangat menikmati hari mereka, mereka lupa waktu jika mereka bertiga sudah bermain dengan cara mereka yang asik dan rame.

   Kota Jakarta, Kota yang sangat indah, dengan banyaknya keindahan yang terpancar di isinya.

   Tidak ada tujuan khusus yang akan merek tuju sekarang, mereka hanya ingin mereka bahagia, mencari kebahagiaan yang sebenarnya.

   Sebuah tempat indah, apalagi kalau bukan sebuah Villa Anggrek, tepatnya di Jakarta Utara, Villa kepunyaan Arbana ini jadi tempat terakgir karena mereka tidak ingin cape-cape mencari tempat indah.

   "Silahkan Masuk"
Ucap ramah penjaga Villa ini.

   Arbana, Ilham begitupun Reno langsung masuk, Arbana yang sudah tahu di mana tempat-tempatnya, Arbana langsung mengajak ke tamannya. Bukan gunung, tapi Villa ini seperti gunung, berada di ketinggian dan jauh dari rumah-rumah warga, sudah pasti keindahan alam ini sangat berkesan.

   "Teriak enak kali ya"
Ucap Ilham.

   "Hahaa, teriak aja mumpung velum adzan"
Jawab Reno melihati gunung yang terpampang jelas di hadapannya.

   "Hmm, Iya Il"
Arbana tersenyum.

   Ilham yang sangat ingin teriak langsung berteriak, tentang perasaannya.

   "Cewekkk!!!, kenapa sih lo gak ngerti perasaan gueeeeeeee, kurang apa gue iniiiii.... "

   Reno dan Arbana melihati Ilham.

   "Yang ninggalin gue kawin, kenapa lo ngga nunggu kawin bareng gueeee... "

   "Gue gak mau jombloooooo..., Gue takut gak bakal kawiiiiiiiin..., Jodohhhh datanglah.... "

   "Asik juga kalau ngikutin Ilham"
Arbana Tersenyum.

   "Jomblooooo lo pergi napa dari hidup gueee..., Jomblooooo kenapa sih lo selalu saja jadi cerita di setiap cerita cinta gue..., Jombloooo pergiiiii" Arbana melirik Reno.

   "Tuhan... Kenapa aku di putusin pas baru bacaran hanya lima meniiittt"
Reno berteriak.

   Secara bersamaan mereka bertiga berteriak "Tuhan... Kita gak mau jomblo lagiiiiiiiiiiiiiiiiii"

   "Awsit, menjijikan"
Reno melihati kedua sahabatnya.

   "Kok bareng sih"
Ilham menatap kedua sahabatna.

   "Hahaha, kok suka sihhhh"
Arbana tertawa bahagia.

   Hari begitu cepat di lalui setelah gaje berteriak-teriak mereka bertiga langsung meninggalkan Villa Arbana.

   Makna suatu persahabatan adalah tergantung kita melihatinya dan menilainya, Sahabat adalah orang yang selalu mengerti setiap keadaan yang kita jalani.

   Alur itu tidak bisa di tebak, apalagi alur persahabatan, suka dan senang sepertinya sudah menjadi taqdir dari majunya suatu alur persahabatan.

   Silent Love? apa kamu pernah dengar? atau Friendzone, atau yang ini?, Sahabat itu selalu mendukung apa yang selalu menjadi yang terbaik yang di anggapnya, Apa sahabat bisa menikung? mungkin, tapi menurutku tidak, jika ada tiga orang bersahabat dan mereka bertiga menyukai seorang perempuan, tidak mungkin jika mereka menghancurkan persahabatannya, akan tetapi mereka akan memilih untuk melepaskan perempuan itu.

   "Ren, Il gue sahabat lo akan selalu ada di alur cerita kalian, ku mohon kita harus tetap bersama."

   Dengan cepat mereka berpelukan, dan tidak terasa jam sudah menunjukan pukul 21:30 WIB, atau jam setengah sepuluh malam, tepatnya di Kota Jakarta dengan indahnya banya lampu yang menghiasa kot ini, mereka berkata...

Skroll Kebawah⬇⬇⬇

Jeritan Para Jomblo (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang