1] kenapa ?

75 9 8
                                    

...

"Ayah aku mau pergi ke festival lampion sama ayah malam ini, tahun lalu ayah sudah janji sama aku pergi ke festival tahun ini, apa ayah tega ingkar janji lagi" tanya ku merajuk pada ayah yang sibuk pada telepon genggamnya pagi itu

Mendengar perkataan ku ayah mendengus kesal tak menghiraukan ucapan ku dan pergi meninggalkan ibu dan aku tanpa mengucapkan sepatah kata pun untuk pergi bekerja

Aku mendentingkan sendok dan garpu pada piring dengan amarah yang meledak-ledak, aku tidak habis pikir pada ayah yang begitu tega mengabaikan ucapan anaknya.

"Yasudah nak, kalau tidak bisa pergi sama ayah kan bisa pergi sama ibu. Ibu punya banyak waktu untuk mu" ujar ibu mengelus rambut ku yang tergerai panjang dengan lembut

"Tapi ayah telah mengingkari janjinya bu, Tania bosen udah 2 tahun ayah kayak gini" ku tak kuasa menahan, bulir hangat jatuh dipipi ku.

Ku bergegas ke sekolah dengan rasa kesal dan marah aku tak ingin rasa kesal ku malah membuat orang lain tak nyaman karna sikap ku pagi ini

"Peduli apa diriku. Menyebalkan" suara gebrakan batu kerikil berasal dari kaki kiriku menggerutu kesal

"Hei ada apa dengan mu, mau tau bentuk raut wajahmu itu seperti  selembar uang ribuan yang masuk saku celana ku hari ini hahaha" gurauan yang ku kenal pagi itu

"mengapa kau berada disini? Sinting." ancam ku padanya yang naik motor bebek milik orangtuanya

"Sabar dulu dong nyonya cantik lihatlah jam tangan yang kamu gunakan, 5 menit lagi bel sekolah berdering dan kamu masih jalan seperti keong, aku akan sampai lebih dulu ya bye hahaha"

"DASAR SINTING !" teriakanku seakan memenuhi gendang telinga nya

Lean On MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang