Jatuh bangun

35 1 0
                                    

[Telah tiba waktunya memulai dengan yang baru melangkah lebih maju dan berusaha sekuat mungkin, karena Tuhanmu akan memberikanmu sesuatu yang terbaik. Percayalah!]


***


Sebenarnya ia sudah tau ceritanya dari Meldy tetapi saat melihat Lysha menjelaskan dengan terus terang beserta tetesan air matanya yang mengalir dipipinya Hugo semakin geram tetapi geramnya tak ditunjukkan langsung pada Lysha melainkan ia umpat dan berharap esok bertemu lelaki tersebut dan membalaskan dendam kepadanya.

"haisshh.. kau gitu saja nangis, lebay ngerti ga sih! Udahlah gausa nangisin orang brengsek kayak dia.. sekarang lo harus kuat dan bangun lagi—lo inget kan ayah lo masih dirumah sakit. Pentingin itu dulu gausa orang laen ngerti!" nada penekanannya serta tangannya yang masih memeganggi pipi Lysha sambil mengusap air matanya membuat Lysha memeluk erat kakaknya dan meminta maaf karena sudah bertindak bodoh.

Siapa yang tidak geram saat mendengar cerita Lysha tadi, 'beraninya Raffa ngelakuin ini! Fu*k.. daebak!!!' batin Hugo memanas ia langsung bergerak cepat pergi meninggalkan kamar Lysha sedangkan Lysha bergegas membenahi dirinya dan bersiap ke rumah sakit, tak lama Hugo menelepon anak buahnya untuk melakukan sesuatu padanya si lelaki brengsek itu.

"Hei.. ada dimana? Ohh.. besok sore kumpul di markas ok ada perlu gue.. penting!!" menutup teleponya tanpa basa-basi dan secepat mungkin membawa Lysha menjenguk ayahnya yang masih berbaring dirumah sakit.


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Siapa yang tidak mengenal Hugo hampir seluruh kota tau anak sulung dari Regitha Pravani dan Alberto Rashava, sosok tangguh dan kuat ketua geng Rambbors yang terkenal di kotanya. Sebenarnya ia tak sungkan untuk melakukannya langsung padanya tapi apa daya karena ayahnya jatuh sakit jadinya ia lebih sibuk mengurusi pekerjaan ayahnya yang sempat berantakan. Dan walaupun ia terlihat berandalan, tetapi ia jenius dan berhati ramah sebenarnya.

"kak? Kau beneran ga melakukan apapun kan?" Tanya Lysha hati-hati saat kakaknya sedang serius menyetir mobilnya.

"hem.. entah... kenapa?" respon yang biasa saja membuat Lysha makin gugup dan takut apa yang akan terjadi pada Raffa.

"kak kau kan sudah janji--" Lysha lemah dan memohon lagi kepada kakaknya dengan tulus.

"sudahlah itu bukan urusanmu, lakukan yang aku katakan tadi.. kalau sudah putus ya putus gausa galau ga jelas elahh" bentakan kakaknya membuat Lysha semakin ciut hatinya tetapi dengan tiba-tiba Hugo memegang tangan Lysha dan berkata,

"kau itu adikku satu-satunya kalo ada yang berani nyakitinmu apalagi buat lo nangis, berarti dia udah siap mengibarkan bendera peperangannya. Dan lo disini akan gue lindungi sampe lo bener-bener siap buat gue lepas seutuhnya" belaian kakaknya membuat Lysha luluh dan terharu akan ucapan kakaknya tersebut.

one days Spring DayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang