Semangat Matematika

     Edo adalah seorang murid kelas 1 SMA. Edo sangat tidak suka pelajaran matematika. Karena baginya pelajaran matematika sangat sulit. Dia menyalahkan pe!erintah negera ini yang telah mengadakan pelajaran matematika, "matematika itu hanya menyulitkan otak murid saja", begitulah pikiran Edo tentang matematika. Jadi atas kegundahan hati Edo, dia berniat bertanya kepada semua guru-gurunya yang mengajar dikelasnya hari ini.
Pertama dia bertanya pada wali kelasnya yang seorang guru Kwn

Edo: Buk kenapa sih harus ada pelajaran matematika
Wali kelas: kalau tidak ada pelajaran matematika, presiden tidak akan bisa membangun negara nak.

Kemudian Edo terus bertanya kepada semua gurunya yang mengajar dikelasnya hari ini,guru fisika,guru sejarah, dan semua guru yang ditemuinya. Saat bertanya Edo mendapatkan jawaban yang berbeda-beda.

Guru fisika: Kalau tidak ada matematika, Astrounot tidak akan sampai kebulan, Edo.

Guru sejarah: Edo sayang, kalau tidak ada matematika, Alberteistein tidak akan bisa membuat lampu, nak.

Guru kimia: Edo kalau tidak ada matematika, dokter tidak akan bisa membantu manusia, peracikan obat itu ada hitung-hitungannya, matematika itu penting

Guru biologi: kalau tidak ada matematika, petani tidak akan bisa panen beras, nak.

Guru TIK : kalau tidak ada matematika dunia tidak akan bisa maju akan teknologi, Edo.

  Dan karena telah mengetahui begitu berperannya matematika bagi kehidupan dunia ini, Edo jadi rajin belajar matematika, walaupun matematika itu awlnya terasa sulit baginya, tapi karena dia mau terus mencoba dan berusaha, dia jadi bisa. Sehingga ketika ada lomba oliempiade matematika Edo terpilih mewakili sekolahnya, dengan doa dan usaha serta niat yang tulus, Edo memenangkan lomba O2SN tersebut. Ketika Edo diberikan kesempatan menyampaikan ucapan terimakasih, Edo mengulang semua ucapan gurunya tentang betapa penting nya matematika bagi dunia ini, dan pentingnya bagi generasi untuk terus berusaha dan mencintai matematika. Semua orang yang hadir bertepuk tangan dan terbawa semangat matematika. Begitulah seterusnya Edo tetap mencintai matematika selamanya.