04.

3.2K 100 4
                                    

Vote dan comment diperlukan

***
Pagi ini indy bangun pagi karena akan mengikuti rapat dengan anggota PMR lainnya. Hari ini bertepatan dengan hari pendidikan nasional dimana akan diadakan upacara untuk memperingatinya. Para anggota PMR langsung di beri pengarahan oleh dokter dari rumah sakit terdekat. Anggota PMR berbagi tugas ada yang berjaga di lapangan ada yang di UKS ada yang bersiaga membawa tandu.

"Baik anak-anak sudah mengerti tugas kalian?" Tanya dokter yang kerap disapa Bu Niken.

"Mengerti bu" jawab anggota PMR kompak.

"Untuk indy, kamu bertugas di UKS kamu bisa membuat satu tim berisi 8 orang yang mengerti aturan memakai obat" terang Bu niken. "Iya bu" sahut indy.

"Yasudah kalian bisa bersiap. Saya harus kembali dinas lagi" Bu niken berjalan meninggalkan tempat rapat. Sekarang indy maju ke depan.

"Oke gaes, jadi disini gue mau bagi tugas. Yang ikut gue anak 7 dan gue akan milih yaitu syifa, nanda, calya, susi, bobi, sam, rudi. Gimana yang gue sebut setuju nggak?" Tanya indy sambil menatap ke tujuh orang itu.

"Setuju ndy" jawab mereka.

"Dan yang di lapangan ada 6 tim 3 tim buat kelas IPS dan 3 tim buat IPA sesuai angkatannya. Buat ketua timnya gue akan milih andin buat IPS kelas 10, doni IPS kelas 11, robert buat IPS kelas 12 kalian cari anggota minimal 8. Dan buat Sisil lo IPA kelas 10, ninda IPA kelas 11, dan faris IPA kelas 12. Gitu aja ya buat yang tandu biar gue panggil anak OSIS sama anak pramuka. Oke rapat selesai assalamualaikum " ucap indy panjang lebar. Sesudah itu ia keluar dari ruang rapat dan menuju kelasnya karena harus meletakkan tasnya.

Sampai di kelasnya indy disambut oleh kedua sahabatnya. Aleta dan alena.

"Indyyy, gue ada kabar baru loh?" Ucap aleta heboh.

"Apa?" Tanya indy sambil duduk dibangkunya.

"Nanti setelah upacara kita ada game dan kita sekelompok sama kelas 12 IPA-1 kelasnya ayang gue" ucap aleta dengan antusias. Setelah itu indy melihat jam yang ada di tangannya.

"Kalian nggak kelapangan? Udah jam segini nih" tanya indy kepada dua sahabatnya.

"Oke deh dadaahh indykuuuu" kini giliran alena yang bercuah-cuah dengan indy. Sedangkan indypun menjalankan tugasnya di UKS.

7.48

Upacara sudah berjalan setengah acara. Beberapa anak ada yang pingsan dan mengaduh sakit kepalanya.

"

WOYY MINGGIR. GAWAAAT" teriak dimas anak osis yang mengangkat tandu. Anggota PMR yang berada di depan pintu UKS menyingkir. Datanglah 6 orang lelaki yang membawa tandu berisi most wanted.

"Ada apa?" Tanya syifa salah tim indy.

"Inu rakry pingsan cepet obatin" ucap dimas. Indy yang berada tak jauh dari situpun langsung menyahuti.

"Biar gue tanganin, lo bawa ke ruangan yang khusus" ucap indy. Ya ruangan khusus hanya di berikan ketika seseorang yang membutuhkan perawatan khusus. Karena rakry adalah anak pemilik yayasan jadi ia diberlakukan seperti seorang pangeran.

"Oke ndy" jawab 6 orang oembawa tandu itu. Setelah rakry dibaringkan diatas brankar, indy langsung memeriksanya ia dibantu oleh syifa dan calya.

"Cal lo ambil alat tensi dan lo syif ambil stetoskop" ucap indy.

"Oke ndy" jawab mereka kompak. Setelah peralatan yang di butuhkan sudah ada indy langsung memeriksanya.

"Eh ini kayaknya maag deh" ucap syifa yang mendapat anggukan dari calya.

" Ehm, kayaknya iya, yaudah gue minta kalian berdua ke kantin beliin bubur sama teh anget ya" pinta indy yang mendapat anggukan dari kedua temannya.

Setelah kedua temannya pergi, indy berinisiatif untuk membngunkan rakry dengan mengolesi minyak kayu putih di hidungnya.

"Nghhhh," lenguh rakry. "Bangun ry" ucao indy sambil menggoyangkan lengan rakry. Rakry pun mengerjapkam matanya berkali-kali untuk menyesuaikan intensitas cahaya.

"Gue kok disini ndy?" Tanya rakry

"Tadi lo pingsan jadi ya di bawa kesini, btw lo kenapa bisa pingsan?" Tanya indy yang mulai kepo.

"Kayaknya gue nggak kenapa-napa deh" sahut rakry bingung.

"Lo tadi pagi udah makan?" Tanya indy yang dijawab oleh gelengan dari rakry.

"Lo gimana sih kan lo punya penyakit maag ry. Dari kapan lo belum makan?" Tanya indy kesal

"Gue makan sebelum kerumah lo. Kenapa sih lo kok kesel gitu?" tanya rakry sambil mencoba untuk duduk. Melihat itu indy dengan sigap membantu rakry.

"Gu....e kha...wa....tir" ucap indy gugup.

"Oh belbie indy gugup?" Goda rakry sambil mengunyel pipi indy.

"Ry jangan di uyel-uyel pipi gue nanti tambah kek bakpou" ucap indy kesal sambil mempoutkan bibirnya.

"Udah nggak usah di monyongin bibirnya, kita belum muhrim ndy" ucap rakry.

"Kita?"- indy.

"Ndy sini deh" ucap rakry sambil menarik tangan indy. Ketika itu jarak mereka hanya beberapa centi lagi. Rakry sudah memiringkan kepalanya sedangkan indy sudah menutup matanya karena gugup.

Ceklek

Suara pintu terbuka membuat rakry dan indy menjadi salah tingkah. Munculah 2 teman indy sambil menyodorkan teh anget dan bubur.

"Gue sama calya keluar dulu ya ndy" ucap syifa seakan tau situasi. Yang mendapat anggukan kepala dari indy.

"Tuh kan mereka mikirnya aneh-aneh. Nanti nyebar deh gosip kita adegan kissing di UKS" sewot indy ketika syifa dan calya meninggalkan ruang UKS khusus.

"Yaudah sih nggak papa. Toh kita mau tunangan" balas rakry.

Ceklek

Suara pintu kembali di buka dan munculah om reno yang datang dengan istrinya membawa anak kecil.

"Abang nggak papa?" Tanya mama ratna.

"Abang udah baik kok ma" jawab rakry yang mengerti ada kekhawitaran di mata kedua orangtuanya.

"Oh baik lah mah kan ada istrinya" sindir papa reno sambil melirik indy. Indy tak bisa menutupi ke grogianya. Pipinya mulai memerah bak tomat rebus.

"Jangan di ledek pah kasian mantu kita" ucap mama ratna yang mengetahui bahwa indy malu. Indy bukannya mereda rasa malunya malah tambah malu karena godaan mama ratna.

"Rakry kamu pulang aja biar indy yang jaga di rumah. Adek kamu biar ikut mama aja" ucap papa reno menyuruh indy dan rakry pulang.

"Nda mauu, atu mau bang lakly ma" rengek adek rakry yang bernama lyla.

"Adem ikut mama ya. Bang rakrynya lagi sakit" bujuk mama ratna.

"Nda mauu. Hissk,, hissk, huaaaa" tangis lyla pun pecah mau tak mau lyla ikut indy dan rakry pulang.

"Yaudah tan, lyla biar pulang ikut indy sama rakry aja" putis indy.

"Maaf ngrepotin ndy" ucap papa reno.

"Nggak papa om" balas sopan indy.






*****

TBC


******


Haiiii😁
Gimaanaaa? Gaje? Gak masuk akal?.

Wkkwwkwkwk tenang ceritanya tetep aku next kok tapi nggak ada jadwal karena aku nggak mau janji-janji manis ke pembaca tercynta kuuu.

So makasih buat dukungan, baik melalui vote atau comment kalian.

Love youuuu❤
Shafiraaaa

Btw aku masih mau SMA jadi jangan panggil aku kak ya kalau kalian kakak tingkatku

Mantanku Ya SuamikuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang