"Hiks.."
Hanabi mengelus pundak Hinata yang kini masih terisak, ia menatap Naruto yang sedang menyetir itu bingung. Pemuda itu menghentikan mobil nya didepan sebuah gedung tinggi disamping mereka.
Clek!
"Masuklah. ."
Hinata menatap kesekelilingnya, lalu beralih menatap Hanabi. "Kenapa kita dibawa kemari nii-chan?" Tanya Hanabi bingung. Naruto menghembuskan nafas nya, ia membuka jas nya dan menyuruh mereka untuk ikut duduk disofa.
"Untuk sementara kalian akan tinggal disini.." jawab Naruto. Amethyst kedua orang itu melebar.
"Ta..tapi Naruto-kun, ka..kami bisa mencari tempat tinggal. Aku akan segera mencari pekerjaan." Tolak Hinata halus, ia menarik tangan Hanabi untuk bangkit. Naruto yang melihat itu hanya bisa menghela nafas.
"Kau ini ya, dari dulu selalu saja keras kepala. Satu langkah kau keluar dari apartemen ini tanpa seizinku, aku akan marah pada mu untuk selamanya.." ancam Naruto membuat Hinata menghentikan langkah nya, gadis itu berbalik, alisnya menaut, menatap Naruto heran.
"Selamanya?"
"Umm" angguknya.
Hinata menunduk, Naruto yang melihat itu tersenyum puas. Namun senyum nya itu mungkin tak akan bertahan lama, saat Hinata dengan cekatan berbalik dan membuka pintu dengan angkuh. "Marah saja, aki tidak peduli.."
"Ehhh.."
Naruto yang melihat mereka berdua keluar dari pintu sontak langsung berdiri untuk mengejar mereka, Hanabi hanya bisa terkikik geli saat nee-chan nya itu menarik tangan nya untuk cepat pergi.
. . .
"Ok baiklah aku lelah.."
Mereka bertiga berhenti di depan gerbang gedung dengan nafas yang tidak teratur, tak memperdulikan bahwa kini mereka sedang menjadi sebuah pusat perhatian.
"Hana, bisa kau tinggalkan aku dengan Hinata sebentar? " tanya Naruto, Hinata yang mendengar itu mengerut heran..
"Hmm.. baiklah.. aku masih ingat dimana ruangan Naruto-nii.." jawab Hanabi mengangguk patuh.
Naruto bersiul saat melihat Hanabi yang telah menghilang dari balik pintu masuk apartemen, Hinata sedikit memundurkan langkah nya karena takut melihat Naruto yang kini seperti orang yang mirip dengan brandal kuburan. Ia menarik nafas nya dalam-dalam, sebelum menghembuskan nya dengan gusar.
"Ada apa?" Tanya nya ketus. Naruto bersedekap dada.
"Ikut aku sebentar. ." Paksa nya menarik tangan Hinata untuk ikut, tapi langsung ditepis oleh Hinata karena ia merasa takut dengan sikap Naruto yang tiba-tiba ingin mengajak nya berduaan seperti ini.
"Aku serius Hinata-chan.." geram Naruto terkesan lembut. Hinata meneguk savila nya dengan susah payah. Setelah berfikir terlalu panjang, akhirnya ia menyerah dan mengikuti Naruto menuju kesuatu tempat. Dengan menggunakan mobil tentunya..
* * *
Suasana Hotel itu masih tetap sama saat Naruto pergi meninggalkan tempat itu, Shion masih betah dengan posisi duduk nya dan sesekali memperhatikan pintu keluar berharap pemuda itu akan kembali dan bertekuk didepan nya, melamar nya dan mereka hidup bahagia. Sungguh besar impian gadis manis itu. Ckckck!
"Siapa gadis yang bersama tuan muda itu.."
Mendengar bisik-bisik yang menganggu obrolan nya dengan Kushina, mereka yang berada dimeja bundar itu lantas menoleh kearah pintu keluar. Betapa kaget nya Miko saat ia melihat gadis bersurai indigo itu berdiri diambang pintu dengan wajah tertunduk, sedangkan disamping nya ada Naruto yang sedang menggenggam erat tangan mungil gadis itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Fate Of Love In The Flower Shop |End
Fanfiction[M.Kishimoto] [NaruHina] [Romance/Drama] [T+] Kekerasan fisik yang sering Hinata dapatkan mengantarkan gadis itu pada seorang Ceo muda langganan toko bunga tempat ia bekerja, namun saat Hinata harus kehilangan pekerjaannya. Pada saat itu cahaya munc...