"Mari kita keruangan ku." Ajak Miko, kedua nya mengangguk, mereka membalas senyuman Hinata dengan ramah, dan masuk kedalam ruangan itu untuk membicarakan sesuatu.
Tuk!
Tuk!!
Ketukan tajam pada sepatu pemuda itu menandakan bahwa ia sedang mendekat, Hinata membuang muka nya, pura-pura tidak lihat saat tangan Naruto melambai-lambai didepan wajah nya.
"Tidak mengusir ku lagi, eh?" Sindir nya ketus, Hinata sedikit menoleh, kepala nya tiba-tiba saja menunduk.
"Gomennasai~"
"Tak apa- Tak apa, kau memang seharusnya meminta maaf seperti itu." Mendengar ucapan Naruto membuat Hinata bertambah menyesali perbuatan nya, gadis itu terus saja menunduk, dan itu semakin membuat Naruto risih.
"Ayolah, aku hanya bercanda -dattebayo!" Kata Naruto sedikit mengangkat dagu Hinata dengan jemajari nya, tapi semua itu langsung ditangkis oleh Hinata.
"Maafkan saya Namikaze-sama." Hinata membungkuk hormat, dan itu membuat perut nya geli. "Maafkan saya karena telah berbuat lancang.." nada yang dibuat sedih, mungkin seperti itulah penilaian Naruto sekarang.
Hanabi yang tak jauh dari mereka sedikit memperhatikan tingkah Nee-chan nya yang mendadak menjadi begitu imut, gadis itu terkikik geli, kemana hilang nya sifat galak tadi pagi?
Sedangkan Naruto, pemuda itu terlihat sedang menahan tawa namun memaksa untuk bersikap sewibawa mungkin agar terlihat keren. Oh ayolah, pipi chuby yang sedang mengembangkan itu sangat menggemaskan untuk dimainkan sekarang.
"Manis.."
Gumanan Naruto membuat Hinata langsung mengangkat kepala nya, alisnya mengerut. "Hah?"
"Apa?"
"Ti..tidak lupakan saja.."
Sebuket bunga lily sudah siap Hanabi kerjakan, bertepatan sekali saat kedua orang itu keluar dari ruangan Miko dengan wajah berseri. Setelah membayar bunga-bunga itu ke kasir yang dijaga oleh Hinata, mereka berbalik untuk pulang. Naruto sedikit menoleh, sebelah safirnya mengedip kearah gadis itu yang mampu membuat Hinata seketika memerah.
Setelah Naruto pergi, Hinata kembali kekebun untuk mengambil beberapa tanaman. Namun tanpa disadari, semua interaksi itu diperhatikan oleh Miko, tangan wanita itu mengepal.
* * *
"Aku baru lihat kedua gadis itu, apa mereka pegawai baru ya Minato-kun?" Tanya Kushina, Minato yang sedang menyetir itu tersenyum.
"Mungkin, kau nya saja yang sudah lama tidak kesana Kushu-chan" jawab Minato, Kushina tertawa, mungkin yang dikatakan suaminya itu ada benar nya.
Naruto merogoh-rogoh kantung jas dan celana nya, ia sedikit gelisah ketika tidak menemukan benda yang ia cari itu. Kushina yang menyadari itu sedikit kebingungan. . "Apa yang kau cari nak?" Tanya nya, Minato sesekali melirik dari balik kaca spion.
"Ponsel ku, aku harus menghubungi Sasuke untuk pertemuan hari ni. Tou-chan, bisa kau putar balik arah mobilnya, mungkin ponsel ku ketinggalan diatas meja kasir." Jawab Naruto, Minato yang mendengar itu mengangguk, mereka pun memutuskan untuk kembali ke Flower shop.
-
-
-"Ittai- "
Rasa nyeri dan sakit Hinata rasakan jadi satu saat tiba-tiba saja Miko datang dengan menjambak surai indigonya kuat, wanita itu menjambak kuat surai indigo yang berada didalam genggamannya, sedangkan Hinata menggigit bibir bawah nya sekuat tenaga agar Hanabi tidak mendengar teriakan nya saat ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Fate Of Love In The Flower Shop |End
Fanfiction[M.Kishimoto] [NaruHina] [Romance/Drama] [T+] Kekerasan fisik yang sering Hinata dapatkan mengantarkan gadis itu pada seorang Ceo muda langganan toko bunga tempat ia bekerja, namun saat Hinata harus kehilangan pekerjaannya. Pada saat itu cahaya munc...