O7. Amaranthine : Mother

1.3K 159 13
                                    

The heart of a mother is a deep abyss at the bottom of which you will always find forgiveness.

Honore de Balzac

Honore de Balzac

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.

.

Amaranthine : 7th day Free Prompt

Mother

Plaetinuhm's Present

(I highly recommended you to play the song in the media section or play Seungkwan – Kind of Love on another source)

.

.

"Heejin! Dengarkan ayah!" Lelaki itu meraih bahu sempit anaknya, meremasnya dengan sedikit kasar seraya merunduk, mensejajarkan tingginya dengan putrinya yang kini berusia delapan tahun.

"Ayah tidak pernah melarangmu untuk melakukan hal itu. tapi pernahkah kau peduli pada keselamatan dirimu sendiri? Apa yang kau lakukan itu berbahaya. Kau tidak bisa seenaknya menyelinap tanpa pengawalan. Apa kau mengerti." Heejin menggeleng, ia menepis kasar tangan ayahnya.

"Tidak, ayah tidak pernah mengerti aku. Aku benci ayah!" Gadis kecil itu berlari dengan air mata yang sudah mebasahi pipinya.

Lelaki tinggi itu menghela nafas, ia mengusap wajahnya kasar.

"Perdana Menteri Jeon, haruskah kami menegejar nona Jeon Heejin?" Ia menoleh menatapp pengawalnya dengan pandangan lemah. Lelaki itu menggeleng.

"Tidak perlu, aku yang akan menyusul Heejin nanti. Jangan khawatir, anak itu hanya sedang sedikit tidak mood hari ini." Sang perdana menteri tersenyum, mencoba mengatakan bahwa tidak ada yang perlu dikhawatirkan.

Ia menghela nafasnya.

"Ibu, Heejin - ie benar – benar merindukan ibu. Kenapa ibu tega sekali meninggalkan Heejin - ie bersama ayah disini. Apa ibu tidak sayang padaku?" Heejin menyeka air matanya, ia menatapi potret ibunya dengan air mata yang berlelehan.

"Ibu bilang ibu hanya akan pergi sebentar bersama Paman Seokjin. Tapi kenapa, ibu tidak pernah kembali? Apa ibu membenci Heejin - ie karena Heejin – ie selalu menolak memakan brokoli?" Ia kembali tersedak air matanya sendiri, kepalanya terasa pusing tetapi hatinya masih terasa sakit.

Heejin mencengkram boneka berkostum kuning yang ada di pelukannya, ia masih menangis dipeluknya boneka itu erat – erat seolah jika ia memeluk boneka itu maka boneka itu akan balik memeluknya dengan hangat yang sama seperti yang ibunya lakukan selama ini.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 23, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

amaranthine Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang