P R O L O G

15 2 0
                                    

Aku mengangkat jari telunjuk yang kutempelkan di bibirku pada anak kecil berumur 4 tahun, Shiverjiani Arrania namanya, biasa di panggil Arra. Arra berambut keriting yang membuat penampilannya sangat lucu ditambah wajahnya yang cantik membuat siapapun gemas terhadapnya.

"Ssstttttt"
"Ssstttttt"Arra mengikuti gerakanku
"Kak Rhea, mau dikemanain koreknya?"Lanjut Arra
"Mau disembunyiin biar si kakak ga ngerokok"

Arra pun membantuku mengangkat kasur dan menyelipkan sebuah korek disana. Sang pemilik kamar pun datang.

"Heh, ngapain lagi kalian"
"Bernafas"
"Dan berkedip"Lanjutku
"Sssstttt"Arra mengangkat telunjuknya
"Ah ada sesuatu pasti, liat tampangnya mencurigakan"
"Apaan orang kita lagi bercanda yah dek"
"Huh si kakak mah"
"Awas kalau ketauan"Dia menunjukku dan Arra bergantian seakan menjadi polisi yang siap menggertak pelaku kejahatan sambil tertawa
"Aahhh tidakk kita sembunyi dek, ada polisi"
"Polisiii jelekkk"
"Satu, dua, tiga"
"Ketangkap"Lanjutnya sambil memelukku dari belakang
"Satyaaaa, jangan d gelitikin geli ahahaha"
"Hmmm apa ga kedengeran, gimana gimana akibatnya nakal sih"Satya terus menggelitik diriku dengan wajahnya yang sangat merasa puas melihatku menderita
"Geli ahahaha"Satya menghentikan gelitikannya lalu mengenggam tanganku menunjukkannya pada Arra
"Punyaku"
"Kakak aku"Arra mengambil tanganku dari Satya
"Punyaku"Satya merebut tanganku kembali
"Kakak aku, kakak ih"Arra melototkan matanya
"Ka Rhea kesini mau ketemu kakak bukan kamu"
"Kakak"Mata Arra mulai berkaca-kaca dan bersembunyi di belakangku
"Kak Rhea kesini mau ketemu Arra, jangan ngumpet gapapa. Kak Rhea marahin ka Satya deh soalnya udah kepedean"
"Kak Rhea mau ketemu kakak"Satya menjulurkan lidahnya
"Satya dieeemmm"Aku menarik baju Satya agar menjauh dari Arra
"Aarrrggghhh"Arra menjambak rambut Satya dengan kencang
"Udah dibilangin juga"

Aku membantu Satya melepaskan tangan Arra dari rambutnya. Inilah yang membuatku serasa menjadi perempuan paling bahagia karena keluarga Satya sudah menerimaku. Aku sangat menyayangi mereka meskipun statusku masih pacar Satya. Terimakasih ya tuhan sudah mengirimkan mereka dihidupku...

Satya aku sangat mencintaimu tanpa alasan, tanpa karena, tanpa tetapi dan tanpa pertanyaan lainnya.

You, Me, and PastTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang