Tiga~

8 3 3
                                    

"Tempatnya disini?"
"Iya"

Aku memperhatikan sekeliling, tempat yang menyejukkan. Banyak pohon pinus disini, tapi ada banyak motor trail juga jadi agak berisik huh, mengganggu. Aku menatap pohon pinus yang berada diseberangku, pohon itu sangat menjulang tinggi entah berapa meter tingginya, sarang burung pun tak luput dari pandanganku. Tiba-tiba...

Cup~
Cup~
Cup~
Cup~

Aaaaa, Satya mencium pipi kananku 2 kali dengan cepat begitu pula pipi kiriku. Aku hanya diam mematung, kaget dengan apa yang Satya lakukan. Sampai akhirnya Satya mencubit kedua pipiku.

"Tembem"
"Ih sa..sakit Satyaaa"
"Pelan juga"
"Iya itu karena kamu ga ngerasain, coba kalau kamu jadi aku pasti kamu jug-___"

Cup

Setelahnya Satya hanya menatap wajahku, dan akupun balik menatapnya sambil mengangkat sebelah alisku.

"Kesana yuk pindah"Satya mengulurkan tangannya padaku, Aku menyambut tangannya dengan senang hati.

Disini ternyata ada juga wahana outbound, Satya menantangku untuk menaiki jaring yang menggantung, entah apa namanya permainan itu. Aku menaikinya dan hampir sampai atas, namun Satya memanggilku untuk kembali. Oh sial, aku tak bisa turun. Tanpa sadar aku kehilangan keseimbangan, untung saja Satya dengan sigap menangkapku.

Setelah itu aku dan Satya menelusuri tempat yang mungkin jarang disinggahi, ternyata ini adalah tepian jurang yang lumayan dalam. Satya memintaku untuk memotret dirinya, sebagai photographer andalanya aku mengambil gambar dirinya. Satya mengeluarkan kacamatanya, dan kembali bergaya dengan wajah yang tanpa senyum, dasar cowok. Kini gantian, aku yang dipotret oleh Satya yang menghasilkan beberapa jepretan foto. Tak lama dari itu kita jalan-jalan mencari spot foto yang baru untuk berdua.

You, Me, and PastTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang