Dua~

19 3 3
                                    

Sesampainya dirumah, aku membanting tubuhku diatas kasur. Aku tau ini menyesakkan, aku tau, aku tau, dan aku berusaha untuk kuat. Mengapa rumit sekali ketika aku ingin bersamanya kembali.

Aku yang berlebihan atau kamu yang keterlaluan?? Dirasa ada yang salah deh.

***

"Rhea makan!"
"Nanti Satya"
"Sekarang!"Perintah Satya yang ampuh untuk membuatku menurutinya, dasar. Meski Satya melotot itu sama sekali tidak membuatnya membelalakan matanya sama sekali. Ya jelas orang matanya sipit.

Aku mengambil mangkuk cap ayam jago yang berada di meja belajar Satya. Inilah makanan favorit kami yang selalu ada jika kami lapar yaitu seblak, mie rebus, dan baso. Hari ini temanya adalah mie rebus buatan ibu. Karena Satya sudah memaksa aku harus segera makan jika tidak, aku akan diomel sepanjang hari. Aku melahap mie dengan tergesa-gesa, hingga akhirnya...

Cprattt

"Uhh panas"
"Hati-hati makanya kaya anak kecil ah"Satya mengambil tissue dan mengelapkannya pada wajahku
"Orang ga sengaja, mie nya gamau dimakan sih jadi meluncur lagi dari sendoknya"
"Jawaban macam apa itu"
"Makan aaaaaaaa"Satya menyuapi ku dengan penuh kasih sayang yang terpancar diwajahnya.
"Aaaaaammm"
"Ihh aku juga punya kali"Lanjutku

Aktifitas memakan mie rebus yang sempat tertunda tadi kulanjutkan, eh padahal ga tertunda sih kan disuapin Satya hehe. Kali ini aku lebih berhati-hati agar air mie rebus tidak memuncrat lagi seperti tadi.

Slurrpp
Slurrrpp

"Ampun dasar kaya anak kecil"

Aku mengangkat sebelah alisku. Satya mengelap kembali seputaran bibirku.

You, Me, and PastTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang