Masa Kecil (2)

20 4 1
                                    

(Maaf jika ada typo)

Hari-haripun berjalan dengan baik. Lisa dan Ade pun semakin dekat di rumah Maupun di sekolah mereka. Hingga tak terasa beberapa hari lagi mereka lulus TK.
(Jam istirahat di TK)
"Main ayunan yok, sama ghina dan agnes" ajakku kepada Adelio,Dewi, Siska, dan Dimas.
"Ayo" jawab dewi dan yg lain ngikut aj. Dan kamipun berjalan keluar kelas dan menuju ke ayunan yg sudah di mainkan sma ghina dan agnes.
"Kita boleh ikut main kah?" tanyaku kepada ghina dan agnes. dan mereka memperbolehkan kita bergabung, tapi ganti-gantian karna ayunannya tidak muat kalau kita langsung naik semua. Kami merasa sangat bahagia bermain bersama.
"Ganti mainan kah, ayo mainan jungkat-jungkit" ajakku kepada teman-temanku. Dan mereka mengiyakannya.
Saat kita ganti-gantian naiknya. Pertama Dimas, baru Dewi d sebrangnya, terus Ade di belakangnya Dimas, dan kini giliranku yang naik, tapi karna aku gak sabaran naik, jadi saat Ade belum duduk dengan benar aku langsung naik. Jadi dia langsung jatuh dan itu tidak tau gimana mukanya deluan yg kena tanah. Dan karna refleks kaget aku langsung berdiri lagi dan posisinya yg agak d bawah jungkat jungkit jadi ketindis juga. Akupun kaget krna aku melakukan dua kali kesalahan padanya.
"De, maaf aku gak sengaja. Ihh berdarah mukutmu. M..aa..aaf karna a..ku ka..mu jadi jatoh.. Ma..af..in Lisa... De" ucapku terbatah-batah dan sambil nangis. Dan saat itu juga temanku langsung manggil Bu.Sri dan Bu.Ning untum memberitahu ini pada orang tuanya Adelio. Dan setelah Adelio d jemput pulang aku merasa bersalah karna aku dia jadi begini...

*******
(Sampai rumah)

"Assalamualaikum" ucapku dengan lesu.
"Anak mama kenapa? Kok lesu gitu sayang?" tanya mama sambil bingung karna sikapku yang tidak biasa.
"Maa, Lisa merasa bersalah" ucapku pelan hampir tidak terdengar.
"Loh kenapa begitu sayang, emang Lisa sudah melakukan apa sampai merasa bersalah?" tanya mama kepadaku.
"Tadi Lisa main jungkat jungkit sama Ade, siska,dimas dan dewi ma. Nah Lisa tidak sabaran naik jungkat jungkitnya dan saat itu juga Ade belum duduk dengan benar jadi dia jatuh ma dan....." jawabku panjang lebar kepada mama.
"Sayang jangan sedih ya. Kecelakaan kecil saat bermain itu wajar sayang. Jangan merasa bersalah begitu ya. Itu sudah kehendak Allah nak" ucap mama menyemangatiku. Dan ku balas dengan anggukan serta dengan sebuah senyum khas ku.
"Nanti sore kita jenguk Adelio ke rumahnya ya sayang." ajak mama kepadaku, dan akupun langsung menyetujuinya. "Lisa ke kamar ganti baju dulu ya ma, skalian mau istirahat" ucapku kepada mama.
"Iya sayang" jawab mamaku. Akupun langsung pergi kekamar.

Sorepun tiba...
"Sayang ayo ke rumahnya Adelio" ajak mama kepadaku yang setengah berteriak dari lantai bawah karna aku lagi ada di kamarku. Setelah mendengar suara mama, akupun langsung turun k bawah.
"Ayo ma" ajakku.

(Skip)

(Ting Nong.... Ting Nong...) suara bel rumah Adelio yang mamaku tekan.
Tidak lama kemudian pintu di buka dan terlihat tante Neysa. "Oh Jeni sma Lisa, aku kira siapa yang datang." ucap tante Neysa. Dan kemudian aku dan mama di persilahkan masuk dan duduk di ruang tamu.
"Gimana keadaannya Adelio Ney?" tanya mama kepada tante Neysa.
"Adelio baik-baik aja Jen. Cuma memar sedikit badannya karna ketindis jungkat-junkit dan giginya patah karna tehantup tanah" jelas tante Neysa kepada mama.
"Ohh,alhamdullilah lah Ney kalau gak terlalu parah" ucap mama dengan lega.
"Tante maafin Lisa ya, Adelio begitu karna Lisa." ucapku kepada tante Neysa dengan rasa sangat bersalah.
"Lisa jangan nyalahin diri sendiri ya, Allah sudah mengatur semuanya, ini juga kecelakaan kecil saja kok Lis. Jadi jangan sedih ya, Adelio kan baik-baik aj." ucap tante Neysa kepadaku.
Dan aku hanya menganggukan kepalaku.....
Mama dan tante Neysa banyak bercerita dan aku di suruh nemanin Adelio saja di kamarnya. Sampai akhirnya mama memanggilku dan menyuruhku pulang karna hari sudah semakin sore.
"Kita pamit pulang dulu ya Ney" ucap mama kepada tante Neysa dan akupun menyalimi tangan tante Neysa lalu pergi meninggalkan rumah itu.

*******
"Pa, tadi Adelio jatuh dari jungkat-jungkit sampai giginya patah pa dan itu karna Lisa" ucapku dengan sangat hati-hati kepada papa.
"Kenapa karna Lisa? Emang Lisa ngelakuin apa sama Adelio?" tanya papa kepadaku dengan rasa penasaran.
"Tadi pas di sekolahan Lisa sama teman-teman main jungkat-jungkit pa, tapi karna Lisa tidak sabaran naik jadi Adelio jatuh dan ketindis jungkat jungkit pa" jelasku dengan rasa bersalah.
"Lisa sayang, jangan menyalahkan diri sendiri nak. Itu hanya kecelakaan yang tidak di sengaja. Allah sudah menakdirkan Adelio seperti itu. Jadi jangan sedih lagi ya sayang" ucap papa menenangkanku.
Entah berapa kali aku mendengar ucapan seperti itu. Tapi, tetap saja aku terus merasa bersalah. "Ya Allah sembuhkan lah Ade dari sakitnya supaya bisa main sama Lisa dan teman-teman lagi. Amin yarob'bal alamin" doaku dlm hati.

*******

"Anak-anak hari ini kita foto perpisahan ya" ucap bu Sri
"Yeeee" ucap anak-anak bahagia.

Sesi fotopun di mulai dan aku duduk di depan d kursi warna biru, ya karna aku memang suka warna biru dan kursi warna biru itupun jadi rebutan teman temanku yang cewe, tapi ya aku yang dapatin kursinya hehe. Namun ada satu yang kurang yaitu Adelio. Dia tidak ikut foto karna masih sakit.

"Oiya anak-anak nanti kita akan mengadakan pentas tari dan nyanyi" ucap bu ning
"Horee" jawabku dan teman taman dengan girangnya.
"Nanti kita bagi kelompok ya, dan kita tentuin mau nari apa. Nanti semuanya akan maju berkelompok nari dan nyanyi." ucap bu sri.
Kemudian pembagian kelompok dan aku sekelompok sama Anissa, Ghina, Agnes, dan Dewi. Kita dipilihkan lagu Balonku Ada 5 dan di latih nari juga oleh bu Ning.

*Author Pov*

Setelah beberapa hari Lisa dan teman-temannya latihan mereka semua pun tampil sesuai kelompoknya. Acara tari-tarian dan nanyinya pun selesai. Semua anak-anak merasa senang, walaupun diantara mereka masih ada yang malu-malu saat nari.

Merekapun segera meninggalkan TK dengan perasaan senang.

#Author
Maaf sebesar-besarnya kalau ceritanya gak jelas ataupun feelnya kurang dapat ya readers. Tapi, author bakal terus berusaha memperbaikinya.

Maaf karna part ini kurang panjang ya, soalnya author juga lagi kurang inspirasi dan lagi ada masalah.

Semoga para readers menyukai cerita author ya

Jangan lupa like dan comment nya readers.

Makasih yang sudah membaca ya...

About UsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang