Bagian 5

8 3 0
                                    

"Pagi yg indah, dan semoga kau suka nasi goreng buatan ku Vi" Zarra menutup kotak bekal dan meletakkannya di dalam tas kain kecil.

Zarra melangkah keluar, dan menuju ke mobilnya yg sudah terparkir di depan  rumahnya.

Supir Zarra membuka pintu belakang dan mempersilahkannya masuk, dengan langkah anggun Zarra memasuki mobilnya.

"Pak, antar saya ke tempat biasa ya, saya mau antar makanan"

"Baik non"

Kini mobil Zarra sudah meninggalkan halaman rumah mewahnya.

*
*
*

"Permisi nona, ada yg bisa saya bantu?" Sekretaris Vian bangkit dari duduknya dan menghampiri Zarra yg saat ini sedang berdiri di ambang pintu ruangan Vian.

"Saya mau mencari Vian" Zarra menunjukkan tas kecil yg di dalamnya adalah nasi goreng untuk Vian.

"Anda bisa titipkan pada saya, Tuan Vian belum datang" Sekretaris cantik itu menawarkan diri untuk membantu Zarra, namun kali ini ditolak.

"Tidak, izinkan saya masuk, saya akan memberi suprise pada Vian"

"Mohon maaf nona, anda ini siapa?"

"Aku kekasih Vian, jangan larang aku masuk, atau aku Suruh Vian memecatmu" kini nada Zarra berubah mengancam, tatapan matanya juga sangat tajam, dan kilatan marah sangat tampak jelas di wajahnya.

"Ba,, baik nona, silahkan masuk" Sekretaris cantik itu akhirnya memberikan Zarra masuk, karna ancaman Zarra yg menakutkan itu membuatnya tak mampu berkata lagi.

******
Langkah kaki itu memenuhi sepanjang lorong perusahaan.

Vian hari ini datang ke kantor lebih awal karna ia akan menyelesaikan dokumen dokumen yg akan di gunakannya sebagai bahan meetingnya kali ini.

"Selamat pagi Tuan." Alin bangkit dari duduk dan menundukkan sedikit badannya untuk menyambut kedatangan Vian.

Vian hanya tersenyum dan berlalu meninggalkan Alin.

"Kau... Kau siapa?" suara Vian terbata saat melihat Zarra duduk di meja kerjanya.

Dengan mata yg terbelalak dan mulut yg terngnga. Vian segera menuju mejanya  dan bukkkkkk....  Dia menarik tangan Zarra dan mendorongnya hingga Zarra terpental dan menghantam dinding ruangan Vian.

Vian tampak tidak peduli dengan keadaan Zarra yg saat ini meringis kesakitan.

"Kau sangat kasar" Zarra menehan sakitnya sambil menekan sikunya yg berdarah, "Kau kejam Vian, kau..."

Tidak sempat melanjutkan kalimatnya, Zarra langsung menangis, melihat aksinya Vian langsung ternganga kembali dan menatap lekat gadis itu.

"Kau siapa, dan apa yg kau kenakan itu?  Sangat menjijikkan" Vian memijat keningnya dengan sangat kasar saat melihat wanita asing menggunakan pakaian transparan sedang duduk di meja kerjanya.

Sontak saja Vian kaget dan sangat tidak menyukai gadis agresif seperti itu.

"Aku Zarra" Zarra berusaha berdiri tanpa di bantu oleh Vian,  "Maaf aku lancang, tapi semua ini demi kamu" 

Mendengar pernyataan Zarra Vian semakin tidak percaya.

Vian menarik tangan Zarra dan menyeretnya keluar.

"Tidak, jangan Vi. Aku akan mengenakan bajuku sebelum aku keluar"

Vian tersenyum sinis kearah Zarra
"Kau tidak akan bisa menggoda ku wanita jalang" Seringai meledek Vian timbul secara otomatis di wajah tampan Vian "Sebelum aku melemparmu keluar dari ruanganku"

Mata Zarra terbelalak, ia tak percaya ternyata Vian sangat sadis.

Zarra hanya menatap tajam kearah Vian yg tak memperdulikannya.

Zarra bergegas mengganti pakaiannya,
"Aku akan pergi dan kau akan menysal"

Mendengar ancaman Zarra Vian hanya tersenyum masam tidak mengerti.

Zarra berlalu meninggalkan ruang kerja Vian.

"Kau lihat permainanku"

Seringai licik kini keluar dari wajah Zarr






















Maaf upnya kelamaan
Jangan lupa vote+komen yaaa.
Mkasi


Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 23, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My Twins BoyfriendsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang