Chapter 06

304 45 5
                                    

Sebelum di baca, di pencet dulu tombol ☆ di pojok kiri ya^_^.

⚠banyak typo bertebaran dimana-mana.

Happy Reading..































Hari ini para pengantin sudah melakukan pencocokan baju dan besok mulai pemotretan dan pelukisan untuk di pajang di lobby-lobby istana. Suga menunggu Umji yang belum mengganti bajunya. Sungguh kali ini Suga sangat terpana dan sempat pangling saat Umji memakai gaun untuk pernikahannya. Begitu cantik dan sangat dewasa, berbanding terbalik dengan aslinya.

Begitu Umji keluar, disambut hangat oleh Suga dan Umji berlari kecil lalu mengalunkan tangannya di lengan Suga.

"Maaf ya membuat Oppa menunggu lama"

"Tidak apa-apa, sayang. Sudah selesai semuanya?"

Umji mengangguk keras.

"Sudah, tinggal besok kita akan pemotretan dan pelukisan wajah kita. Aku sudah tidak sabar menantinya. Oh iya Oppa besok jangan membuat wajah dinginmu itu, perlihatkan senyumanmu supaya orang lain tau bahwa Oppa mempunyai senyuman yang sangat indah"

Suga mengusap pucuk kepala Umji dengan penuh kasih sayang.

"Dan kau yang mengajariku untuk selalu tersenyum karena kau adalah alasanku untuk selalu tersenyum"

Baru saja mereka hendak keluar, para perancang itu memanggil Umji.

"Nona Umji, tunggu dulu!"

"Ada apa? Ada masalah?" Tanya Umji memutar badannya dan diikuti oleh Suga.

"Maaf Nona, Nona harus mengganti baju lagi karena ada beberapa baju yang belum kami ukur, maaf atas keteledoran kami. Maaf juga sudah mengganggu kalian" ucapnya sambil terus membungkukkan badannya.

"Sudah tidak perlu meminta maaf, ayo kita selesaikan semuanya"

"Baiklah, mari ikuti saya"

Perancang pakaian itu tidak pergi, ia menunggu Umji yang masih menatap Suga.

"Kenapa? Kau menatapku begitu?" Tanya Suga begitu Umji menatapnya seolah meminta izin.

"Tidak apa-apa kan Oppa ha—"

"Yasudah selesaikan semuanya, aku akan menunggu sedikit lagi. Seperti yang kau katakan kita harus menyelesaikan semuanya agar kita bisa cepat menikah"

Umji pun tersenyum dengan penuturan Suga. Suga hendak mengikuti Umji namun perancang pakaian itu.

"Maaf tuan, tapi kali ini tuan tunggu diluar"

"Oh begitu, baiklah. Jangan sampai lama-lama ya, dan buatlah dia menjadi lebih cantik dan anggun, jika tidak kau akan terkena amarahku!" Ancamnya.

"Oppa.."

"Yasudah Oppa keluar dulu. Oppa tunggu di bangku depan ya"

"Baiklah, aku ke dalam dulu"

Sebelum Umji memasuki ruangan tersebut, Suga mencium puncak kepala Umji. Setelah itu ia masuk ke ruang kembali bersama para perancang pakaian. Sementara Suga duduk dengan perasaan campur aduk di bangku taman dekat tempat penjahit itu keluar. Sungguh tadinya ia ingin memarahi perancang pakaian itu karena ia sampai lupa mengukur pakaian Umji, padahal besok kan harus selesai agar pemotretannya bagus.

Kali ini Suho membuat usulan agar para perancang membuat pakaian yang sangat cantik tanpa menggunakan kekuatannya karena ia mengambil kejadian dahulu para perancang pakaian yang sudah bertahun-tahun bekerja bersama keluarganya tiba-tiba berhenti kerja karena kondisi dan kendala yang tidak bisa dibicarakan dengan Suho dan akhirnya ia harus merekrut perancang baru dan perancang baru itu membuatnya malu. Ia membuat pakaian untuknya pada acara yang sangat penting dan karena ia malas akhirnya ia membuatnya asal-asalan dan memanipulasi pakaian itu menjadi pakaian yang cantik dan terlihat elegan berkat kekuatannya. Dan kekuatan yang ia punya masih lemah, jadi dalam sekejap pakaiannya yang cantik itu menjadi pakaian yang sangat jelek. Walaupun ia sudah mengganti perancangnya yakni kali ini adalah anak dari perancang terdahulunya, tetap ia akan menerapkan peraturan itu.

ChoiceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang