Chapter 17

151 27 2
                                    

Seperti biasa, Umji bangun lebih pagi di banding semua orang. Setelah membersihkan diri dan berganti pakaian, ia turun dan membuat sarapan untuk semua orang rumah. Saat ia tengah memotong sayuran tetiba ada tangan melingkar di pinggangnya. Umji tak terkejut karena ia tau siapa pelakunya.

"Morning sayang~" ucapnya dengan manja.

"Morning too, tumben Oppa bangun pagi?" Herannya.

"Ku mendengar calon istriku memasak, jadi aku bangun" manjanya di tengkuk Umji.

"Yaudah sana mandi dulu, itu mulutnya bau" ucapnya sambil menyenggol bahunya agar Jungkook menjauhkan kepalanya dari tengkuknya.

"Gapapa, nanti juga terbiasa. Nanti kan aku setiap hari ada di depan kamu pas kamu bangun tidur, kalo gak aku kayak gini ke kamu setiap pagi" ucapnya semakin manja.

"Iya iya, tapi mandi dulu gih nanti bisa manja-manja lagi, aku lagi masak juga"

"Iya sayang" ucapnya lalu mencium pipi Umji dan bergegas pergi ke kamar mandi. Sementara Umji tersipu malu saat Jungkook menciumnya.

"Hmm.. baunya sampai kecium ke kamar Eomma, Eomma pikir lagi ada di hotel bintang lima taunya dirumah. Kenapa gak nunggu Eomma bangun? Kan biar bareng masaknya" celetuk Eomma Jungkook yang baru keluar dari kamarnya.

"Ah Eomma gapapa biar aku aja, Eomma siapa tau lelah kan habis merapikan pakaian untuk nanti berangkat kan?" Tanyanya sambil mengaduk makanan di wajan.

"Memang menantu terbaik. Sudah sepantasnya kalian menikah Ji, umur kalian sudah cukup dan Jungkook juga dia gak kayak dulu. Eomma senang kamu kembali lagi kesini, Eomma sangat terpukul melihat Jungkook yang sangat begitu kehilanganmu, dia benar-benar cinta sama kamu. Anak Playboy berubah menjadi anak yang setia. Kamu patut bangga dicintai oleh Jungkook"

Umji menghentikan aktivitasnya dan menatap calon mertuanya.

"Aku juga senang bisa bertemu lagi dengan kalian, terutama Eomma. Eomma selalu mendukung apa yang aku mau dan Jungkook tanpa membandingkan kita. Jujur, aku masih trauma dengan pernikahanku yang gagal, aku masih butuh waktu untuk itu" jelasnya.

"Eomma mengerti, tapi bukankah lebih cepat lebih baik? Eomma hanya menyarankan saja, siapa tau nanti kamu berubah pikiran dan menyesal" sarannya membuat Umji makin tidak enak hati.

"Terimakasih masukannya, nanti akan ku pertimbangan"

Nyonya Jeon tersenyum lalu mengelus pundak Umji.

"Yasudah Eomma mandi dulu nanti Eomma bantu ya"

"Tidak usah, aku bisa menyelesaikan semuanya"

"Aku tak pernah salah menilaimu, memang cocok bersama Jungkook. Eomma tinggal dulu ya"

"Iya"

Sepulang Eommanya, Umji menjadi kembali berpikir. Jika traumanya tak dilawan, akan tambah melukai hati Jungkook. Dia tidak mau menambah lagi luka hanya karena nya.

"Aku akan katakan ini pada Oppa, dia pasti akan senang"

Masakan yang Umji buat sudah selesai dan satu per satu ia susun tata dengan rapi di meja makan di bantu oleh Jungkook, karena dia yang pertama bangun dan dia juga bergegas ganti baju untuk membantu sang calon istri.

"Padahal Oppa tak perlu repot-repot membantuku, aku bisa sendiri"

"Tidak. Aku sebagai calon suamimu akan mencoba menjadi suami yang baik agar istriku nanti tidak kecapean"

"Aku tidak capek kok, aku senang memasak untuk semua orang"

"Udah kamu gak usah protes ya sayang, dengerin aja kataku"

ChoiceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang