"Hancur..."
Satu kata yang kurasakan saat ini, ketika aku harus kehilangan satu satunya keluarga yang sangat aku cintai, ga ada lagi keluarga yang kumiliki. Hanya dia, dan sekarang dia pergi meninggalkan aku sendiri...
Grandma..
"Cil, kamu ga boleh hidup sendiri, kamu masih sekolah, dan kamu butuh seseorang yang bisa melindungimu"
Tetangga yang baik, berbicara seolah dia ikut merasakan kesedihanku, apa yang kamu tau. Sekedar turut berduka kan. Hanya butuh beberapa detik. Kamu juga bakal tertawa lagi."Hm. Makasih tante"
"Cil, rumah tante selalu terbuka untukmu kalau kamu kesepian. Jangan berfikir kamu sendirian nak. Kamu masih punya tante dan Om bram yang selalu menyayangimu"
Bullshit!...
"Makasih tante"
Dia memberikan pelukannya padaku, dan aku tau itu ga gratis, aku tau siapa dia. Dan aku tau apa yang dia mau dari grandma semasa dia masih hidup.
Rumah... Tanah...
Semua ingin dimilikinya.."Baiklah nak. Tante pamit dulu ya. Ingat! Kalau kamu membutuhkan sesuatu, jangan sungkan hubungin tante ya"
Ga akan...
"Iya tan. Makasih."
Sepermenit kemudian dia pergi. Menutup pintu depan. Dan melangkah menjauh.
Setidaknya sekarang aku bisa menangis dengan lega, menangisi kepergian grandma ku.
Srak..
Srak...
Srak...
Klek...
Samar ku dengar pintu kembali terbuka...
"Cecillia Anastasya..."
Aku menoleh, melihat ke arah suara yang memanggil namaku.
Nampak seorang wanita berambut pirang, berdiri dengan tegap.
Pakaiannya ku nilai, dia bukan orang sembarangan. Jaket woll mahal. Tas bermerek, serta perhiasan yang ia kenakan.
Ia bergegas menghampiriku. Kemudian.
"Ceciiilll" dia memelukku...
"Anakku...."
........
KAMU SEDANG MEMBACA
A Love Sinesis
RomanceSemua berawal ketika aku menatap mata dingin namun dapat menghangatkanku. Mata yang memancarkan kebencian, namun jelas terasa rasa kasih sayang yang teramat dalam kepada seseorang. Persetan dengan semua filosofi cinta. Cinta yang berdasarkan suka sa...