Bila Harus Mendaki Menuju Puncak
Bila sebuah kejayaan itu selayaknya mendaki ke puncak maka benar adanya bila perjalanan mengusung dakwah ini semakin berat tantangannya.
Menuju puncak tak banyak orang yang bertahan lantaran medan semakin sulit, udara dingin yang menusuk tulang belulang, jalanan pun semakin terjal dan mendaki.Banyak orang yang lebih memilih mengurungkan diri untuk meneruskan perjalanan ini.
Begitulah saat ini, kala titik terang menuju sebuah peradaban baru akan hadir, ternyata ujian dakwah makin nyata dan berat. Kaki ini kadang terseok menapaki segala aral yang menghampar.
Ujian ini tak hanya membuat kita lelah tetapi ada yang lebih parah yakni inshilakh.Banyak kader dakwah yang keluar dari rel kebaikan dan memilih jalan yang menyamankan. Dan mencukupkan diri menjadi manusia biasa yang selayaknya penonton dalam sebuah pertandingan.
Mereka akan bertepuk tangan bila kemenangan bisa diraih namun kala melihat para pemain mengalami kelalahan spontan bersorak sorai mencibir untuk merendahkan.
Kita bukan orang yang menyerah dan undur diri dari dakwah yang akhirnya sekedar menjadi penonton.
Apapun yang terjadi, kita akan terus melangkah menuju Allah. Maka kita harus selalu menginstal ketangguhan diri.Ingatlah...
Hanya untuk Allah apa yang saat ini kita lakukan. Senantiasa memepersiapkan perbekalan dan kekuatan diri agar terus berjalan menuju puncak kejayaan.

KAMU SEDANG MEMBACA
Wa Kafa Billahi Syahida
SpiritualDan cukuplah Allah menjadi Pelindung (Bagimu) Dan cukuplah Allah menjadi Penolong ( Bagimu) -(An-nisa :45)