3. Trois - Tu es la raison pour laquelle j'évite

435 92 28
                                    

Happy Reading 😀

Bunyi samar langkah kaki seseorang membuat Eunji terjaga dari tidurnya. Eunji membuka matanya dan ia memandang kesekeliling ruangan kamar dimana saat ini ia berada. Ia memijat pelipisnya dengan pelan, di saat rasa pusing masih menguasai kepalanya. Masih Eunji ingat dengan jelas tentang pembicaraan Kyungsoo sebelumnya, yang mengatakan jika Chanyeol akan kembali. Mengingat hal itu, membuat sakit dikepala Eunji semakin parah.

Eunji menatap jam beker yang terletak di meja kecil di samping tempat tidurnya. Hampir jam sepuluh malam. Itu berarti ia sudah tertidur selama beberapa jam sejak tadi sore.  Ia sungguh lelah, ketika memikirkan semua kemungkinan yang akan terjadi nantinya. Eunji benar-benar tidak ingin memikirkannya, namun entah kenapa pikiran-pikiran itu terus saja menghantuinya dan membuat dirinya ketakutan, seperti saat ini.

Dan ketika mimpi buruk itu hadir lagi  di dalam tidurnya, Eunji merasa semakin buruk.

Mimpi buruk yang selalu hadir di dalam tidurnya.

Mimpi buruk yang selalu membuat dirinya merasakan penyesalan.

Mimpi buruk yang mengingatkan dirinya, dengan semua kalimat menyakitkan dari orang-orang yang ia sayangi.

Mimpi buruk, yang membuatnya ketakutan hingga saat ini.

Eunji menarik napas dan merasa dadanya sesak. Rasanya, tidak ada hal lain yang hadir di dalam hidupnya selain mimpi buruk sialan itu. Eunji mendesah keras disaat kembali mengingat seluruh mimpi buruk itu.

"Kau pembunuh! Kau yang menyebabkan putraku tidak sadarkan diri. Kau pembunuh!"

Eunji memegang kepalanya yang berdenyut kembali.

Ia menggelenggkan kepalanya dengan keras.

Tidak, dia bukan pembunuh.

Bukan dia yang menyebabkan kecelakaan itu.

Bukan dia yang membuat Chanyeol tidak sadarkan diri.

"Aku kecewa padamu Ji, tidak seharusnya kau rela menyerahkan tubuhmu pada Chanyeol."

"Jika kau hamil, kau harus bertanggung jawab pada kesalahanmu. Bukan menyalahkan orang lain atas kesalahan yang kau perbuat."

Kalimat itu, kalimat yang diucapkan oleh sahabat baiknya sendiri.

Eunji tersenyum miris ketika mengingat hal itu. Bukankah seorang sahabat seharusnya mendukung sahabatnya yang lain? Namun, tidak untuk Park Chorong selaku sahabat baiknya itu. Wanita itu terus saja menyalahkan dirinya tentang kehamilannya. Wanita itu terus saja menganggap dirinya begitu murahan dan gampangan. Ya, itu adalah sahabat Eunji. Sahabat yang mengucapkan kata-kata tajam, yang berhasil membuat Eunji sadar akan kesalahannya.

"Kau aib untuk keluarga ini. Kehamilanmu bisa menghancurkan segalanya! Pilih, gugurkan atau keluar dari rumah ini!"

Eunji memejamkan matanya dengan erat, disaat perkataan ayahnya hadir dikepalanya. Ia masih mengingat dengan jelas bagaimana ayahnya itu marah besar, bagaimana ayahnya itu takut kehilangan segalanya, hanya karena dirinya hamil. Bagi ayahnya, hartanya bahkan lebih penting dibandingkan putrinya sendiri.

"Lebih baik kau pergi nak, itu yang terbaik untukmu. Jika kau tetap disini, ayah dan ibu akan kehilangan segalanya. Pergi dan besarkanlah anak itu sendiri."

Eunji tertawa dengan keras, ketika seluruh kalimat menyakitkan itu kembali menghantui pikirannya.

Terbaik untuknya?

Dengan cara mengusir putri mereka sendiri?

Jangan konyol.

Bagi Eunji, itu hanya keegoisan dan keserakahan kedua orang tuanya.

GET ME AGAIN - Park Chanyeol X Jung Eunji Chanji FanfictionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang