Ada sesuatu yang ingin kukatakan sejak aku bertemu denganmu kembali. Namun jujur saja, hal itu sangat sulit untuk ku katakan padamu. Mungkin suatu hari kau akan mengetahui dan akan mengerti alasan kenapa aku tidak mengatakannya.
Semuanya berjalan t...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Eommaa!!!!"
Suara teriakan itu seketika membuat wanita yang sedang sibuk dengan kegiatan didapurnya menghentikan pekerjaan nya. Ia menolehkan kepalanya kearah jendela yang memperlihatkan halaman rumahnya yang cukup lebar. Seketika wanita itu berjalan keluar dan tersenyum menatap seorang bocah laki-laki yang sedang berlari melewati pagar rumahnya untuk mendekatinya.
"Eomma! Aku sudah pulang."teriak bocah laki-laki itu sambil menghambur ke pelukan ibunya.
"Aigooo. Uri wonwoo sudah pulang ya? Bagaimana hari pertamamu bersekolah sayang?"
Jung Eunji, wanita itu memeluk tubuh putranya dan mencium wajah putranya dengan sayang. Ia tersenyum ketika mendengar penjelasan putranya tentang apa saja yang terjadi di hari pertama sekolahnya. Tentang bagaimana ia mulai belajar untuk menulis, mulai belajar tentang bagaimana menggambar dengan baik dan benar. Bahkan, putranya itu menjelaskan jika ia banyak sekali mendapatkan teman-teman baru dihari pertamanya sekolah. Eunji dengan setia menunggu pangeran kecilnya itu selesai bercerita, bahkan sesekali ia ikut tersenyum ketika melihat bagaimana bahagianya putra kecilnya saat ini. Hal itu tidak bisa Eunji pungkiri, jika melihat bagaimana putranya saat ini bahagia seketika membuat hati Eunji menghangat.
"Semua teman-teman Wonwoo menyayangi wonwoo. Mereka juga membelikan wonwoo pelmen tadi" jelas wonwoo dengan aksen anak-anaknya yang lucu.
"Lalu apakah Wonwoo mengucapkan terima kasih pada mereka?"
"Tentu saja. Ibu selalu mengajarkan Wonwoo tentang dua hal, jika Wonwoo salah maka Wonwoo harus meminta maaf. Namun, jika ada yang melakukan hal baik pada Wonwoo, Wonwoo harus mengucapkan telima kasih"
Eunji tersenyum dan mengangguk membenarkan apa yang putra kecilnya itu katakan. Ia mencubit gemas kedua wajah putranya. Walaupun saat ini usia putranya masih 5 tahun, namun ia sangat bangga dengan bagaimana cerdas dan bijaknya putranya itu. Bahkan putra kecilnya itu dapat mengerti apa yang orang dewasa jelaskan hanya dalam sekali penjelasan. Itu adalah salah satu kelebihan putranya yang pernah dijelaskan oleh dokter spesialis anak. Jika putranya itu termasuk kedalam anak yang jenius. Bahkan Eunji sampai bingung sendiri tentang darimana kejeniusan putranya. Mengingat jika dirinya bukan orang yang jenius.
"Lalu apakah Bibi Naeun yang mengantar Wonwoo pulang tadi?" tanya Eunji sambil mengelus kepala putranya. Ya, Naeun adalah salah satu sahabat baik Eunji yang selalu membantu Eunji untuk menjaga Wonwoo, bahkan ketika Eunji sedang bekerja wanita itu akan dengan senang hati menawarkan diri untuk menjaga Wonwoo, mengingat jika ia memang sangat menyayangi Wonwoo.
Namun, seketika Eunji mengerutkan alisnya ketika melihat putranya menggelengkan kepalanya untuk menjawab pertanyaannya.
"Tidak, bukan bibi Naeun yang mengantar Wonwoo tadi. Tap-..."
