"Jika lo menghargai waktu meski hanya satu menit, itu akan sangat berguna dalam kehidupan lo. Satu menit bisa merubah apapun, termasuk dalam mengambil keputusan."
🌵🌵🌵
Masa Orientasi Siswa mungkin adalah salah satu kegiatan perkenalan sekolah paling menyebalkan yang mungkin dirasakan setiap siswa-siswi yang baru memasuki sekolah, entah SMP, SMA maupun SMK.
Tetapi daripada disebut sebagai ajang perkenalan, kebanyakan orang menyebutnya sebagai ajang pembalasan dendam dari junior terdahulu ke junior yang sekarang. Tak jarang daripada kegiatan perkenalan sekolah, entah teman-teman baru, guru-guru, maupun lingkungan sekolah, terkadang kegiatan MOS di sekolah terselip misi lain yaitu; mengerjai adik kelas.
Meski kegiatan MOS seperti itu sudah jarang dilakukan, tetapi masih ada beberapa sekolah yang melakukannya. SMA Anak Bangsa salah satunya.
Dan Rayn Abbraham menjadi korban salah satu orang yang mendapat hukuman--yang tak pantas disebut hukuman sebenarnya--karena terlambat meski hanya satu menit.
Remaja laki-laki yang mengenakan celana bahan berwarna biru tua, seragam putih, dasi buatan yang terbuat dari tali rapia, bawang merah, bawang putih, juga cabai itu menundukkan kepalanya saat mendengar bentakan dari salah satu seniornya. Tangan kanannya mencengkram kuat tas dari kantung plastik hitam menahan emosi yang dirasakannya saat ini; marah, malu, kesal dan juga takut di saat bersamaan.
"SATU MENIT ITU SANGAT BERHARGA!!"
Bentakan dari senior wanita di hadapannya membuatnya semakin menundukkan kepala, membuat topi yang terbuat dari setengah lingkaran bola itu sedikit melorot mengenai dahinya. Matanya melirik gusar pada sepatu hitam dengan motif polkadot yang dikenakannya.
Dalam hati merutuk kesal pada kegiatan MOS yang membuatnya seperti orang gila, juga telah membuat sepatu hitam kesayangannya menjadi aneh dengan motif polkadot menyebalkan yang baru dicatnya semalam itu. MOS sialan, kenapa nggak masukin gue ke rumah sakit jiwa saja sekalian.
Lantas kembali merutuk mendengar bentakan dari gadis di hadapannya itu, Memangnya apa yang bisa dilakukan dalam satu menit?! pikirnya kesal.
Dan seolah bisa membaca pikirannya, si senior wanita paling menyebalkan menurutnya itu berkata dengan nada datar namun penuh penekanan, "Jika lo menghargai waktu meski hanya satu menit, itu akan sangat berguna dalam kehidupan lo. Satu menit bisa merubah apapun, termasuk dalam mengambil keputusan."
Rayn Abbraham, si remaja laki-laki dengan dandanan bak orang gila kesasar itu lantas mendongak tanpa sadar, menatap si senior wanita dengan jengah dan kesal, namun hanya diam tanpa mampu untuk berkata membalas ucapan seniornya. Apa susahnya sih tinggal hukum gue langsung dan semua beres tanpa mempermalukan gue di tengah lapangan kayak gini.
Bola matanya tak sengaja menemukan anak-anak lain yang mengikuti kegiatan MOS seperti dirinya tengah melirik-lirik ke arahnya dan menahan tawa juga senior-senior menyebalkan lainnya yang hanya tersenyum puas dan menyeringai. Sialan, gue benar-benar dipermalukan.
"Lo tahu apa yang membuat orang-orang di luaran sana menjadi orang yang sukses?" Rayn hanya diam, sementara gadis di hadapannya kembali melanjutkan, "karena mereka menghargai waktu, meski hanya satu menit."
Satu menit sialan, lagi-lagi Rayn mengumpat.
"Bagi mereka, orang-orang yang mengejar kesuksesan untuk hidupnya selalu menghargai waktu seberapa pun waktu yang mereka miliki, dan pepatah mengatakan bahwa 'Time is money' waktu adalah uang, dan uang tentu sangat berharga agar bisa bertahan hidup di dunia yang serba mahal seperti ini."
KAMU SEDANG MEMBACA
KAKTUS [Kisah Kita] #WYSCWPD
Teen Fiction"Satu hal yang harus lo tahu Rei, kaktus itu nggak butuh perhatian yang berlebihan, jadi berhenti memperlakukan gue seolah-olah gue anak kecil kalau lo nggak mau gue mati. Biarin gue yang jaga dan lindungin lo."--Rayn Abbraham, 16 tahun. "Gue emang...