Hai aduh maaf banget nih ya thor bikin cerita lagi hehe habis ngebet bgt thor pengen buat cerita ini, cerita yang sepenuhnya hampir kaya kisah nyata thor.. pertamanya sih gasama tapi pertengahannya hampir menjurus. Thor tau kok cerbung yang Impossible blm dilanjut alias gadilanjut hehehe maaf ya tapi ide thor mentok bgt di Impossible. Semoga di cerbung ini gak deh ya! Enjoy with my story ya^^
KETENTUAN MEMBACA CERBUNG INI:
1. Baca doa dulu sebelum membacanya karena bisa terjadi pusing secara tiba-tiba saat membacanya karena kata-katanya dalam cerbung ini masih amatiran dan bisa membuat cidera dalam mata anda.
2. Jika sudah membaca cerbung ini, diharapkan anda tidak meninggalkan jejak begitu saja.
3. Berikan jejak anda di kolom komentar & vote.
4. Dan sebaiknya berikan komentar yang membangun untuk author, jangan mengomentari "next" atau "lanjut" karena memang pasti dilanjut, tapi kata-kata "next" atau "lanjut" itu bikin sakit hati karena seperti tak ada kata lain untuk dikomentari T.T Jadi tolong beri komentar yang membangun ya! Biar author semangat!('-'9)
SELAMAT MEMBACA!
*****
“Moving on is simple, it's what you leave behind that makes it so difficult.” Kata-kata itu masih teringat jelas dimemori Ica. Ucapannya masih terbayang-bayang sampai sekarang, ucapan sahabatnya –Kiki—itu. Yap cuma Kiki yang mengerti perasaan Ica bagaimana, cuma dia yang tau.
Ica sangat kecewa dengan Iqbaal, dia pergi begitu saja meninggalkan Ica tanpa alasan yang jelas. Iqbaal bilang dia akan pergi jauh darinya sampai pada saat itu Iqbaal memutuskan Ica.
Iqbaal nggak mau membuat Ica sedih karena dia pergi darinya tapi itu salah besar untuk Ica. Dia sama sekali nggak sedih bila Iqbaal pergi jauh. Dalam batinnya, lagian masih bisa kan LDR? Tapi kenapa ia malah meminta putus?
Ia nggak tau harus berbuat apa-apa saking kagetnya saat di putuskan oleh Iqbaal pun Ica hanya terdiam nggak bisa nangis karena beberapa jam yang lalu sebelum putus Ica masih bisa dibuat ketawa oleh Iqbaal. Tapi kali ini Ica seperti teriris oleh silet. Hatinya sakit sekali menerima kenyataan yang menyakitkan itu. Ia nggak bisa membayangkan masa lalunya tepat pada 1 tahun yang lalu.
“Duh tolol atau goblok sih. Gue masih aja terjebak dalam nostalgia. Inget Ca, itu cuma masa lalu okay? Tapi sampai kapan gue gini? Gue butuh loe baal. Loe dimana sekarang? Loe masih inget gue kan? Masa loe lupa sama gue?” ucap Ica dalam hati sambil tersenyum tipis karena ia sedang membayangkan masa lalunya saat bersama Iqbaal dan lalu memejamkan matanya.
Move on emang gampang, melainkan yang membuatnya begitu sulit itu meninggalkan kenangannya.
Aku sebenarnya salah apa sih sama kamu?
Apa kamu sadar aku selalu memikirkanmu?
Mencoba senyum disaat hati sedang sakit. mencoba bersabar disaat hati sudah tak kuat; hanya senyum dan sabar yang bisa menguatkan hati.
Yaudah lupain aja sih ya cuma masa lalu ini, lagian aku juga udah nemu yang baru kok.Nemu gebetan sih. Pasti kamu kaget ya atau bahkan kamu bodo amat? Bodo amat lah pasti soalnya gapenting juga kan,
Iya baal, aku udah move on dari kamu! Alhamdulilah aku senang banget selama 1 tahun ini aku bisa melupakanmu. Aku kira bakal susah loh melupakanmu. Taunya nggak.
Jangan datang lagi kehidupan aku ya? Aku udah bahagia sama kehidupan aku yang sekarang dan aku gamau kamu datang lagi merusaknya.
Aku nemu cowo yang jauh banget 180 derajat sama kamu. Dia cowonya dingin banget. Kaya es, malah lebih dari es tapi diam-diam dia tuh buat aku jatuh cinta. Apalagi sama senyumannya. Gatau pake pelet apaan tuh cowo. Namanya Aldi. Alvaro Maldini Siregar.
Aku dimabuk cinta.Kali ini aku benar-benar dibuat mabuk olehnya dan aku gamau jatuh lagi. Aku mau cintaku terbalaskan.
-Caca Muthia Prasetyo atau biasa dipanggil Ica.
*****
KAMU SEDANG MEMBACA
Heart Attack [slow update]
FanfictionIni mungkin terlalu klise dan mainstream. Tapi mau gimana lagi? Cinta memang nggak ada habisnya dan nggak ada yang tau endingnya akan berakhir seperti apa, Aku pun tak tahu ending dari ceritaku kali ini seperti apa? Hanya sebuah cerita yang hampir m...