PERFECT SUNRISE

97 2 0
                                    

Pagi itu clara sarapan hanya di temani kakak perempuan nya,Stevy.Gadis yang berumur 22 tahun,yang masih duduk di bangku universitas.Orang tua clara berada di luar kota,mereka memang sering berkunjung ke luar kota bahkan ke luar negeri,dengan alasan bisnis.
"Hari ini lo pulang cepat gak?"suara stevy yang memecah keheningan di antara mereka berdua.Clara yang tadinya hendak memasukkan suapan terakhir nya mendadak melihat ke arah Stevy.
"Iya kak."jawab gadis itu singkat,sebelum dilanjutkan memasukkan suapan roti yang tak jadi ia makan tadi karena mendengar ucapan Stevy.
"Kakak hari ini gak bisa jemput,sorry ya"ucap Stevy santai tanpa merasa bersalah,Clara hanya melihat nya yang asyik makan roti setelah ucapan nya itu.
"Kakak hari ini kuliah nya agak lamaan gitu..trusss nanti abis pulang kuliah hang out bareng temen deh,yahh pulang nya sekitar jam 9 gitu"tak sempat Clara bertanya alasan kakak nya tidak bisa menjemput nya,Stevy malah menjawab duluan,seperti stevy bisa baca pikiran adik nya saja.Clara hanya mengangguk paham.

Clara memang memiliki sifat terbalik dengan kakak nya,Stevy.
Gadis yang memiliki nama lengkap Clara Gita Febiola itu,terkenal gadis yang tenang,mandiri,pintar,hemat,dan anggun.
Berbalik dengan kakak nya yang memiliki nama lengkap Stevy aurelia terkenal dengan sikap yang rusuh,boros,manja,dan sedikit tomboy.Pantas saja para kaum adam banyak yang tertarik dengan Clara dibanding kakak nya.

🌅🌅🌅

     "Papa yang bener aja dong pa,masa iya Alfaz naik angkot pulang sekolah,jatuh dong harga diri Alfaz"rengek Alfaz,laki-laki manja yang seusia dengan Clara,ia juga teman sekolah Clara,wajar saja ia manja,karena laki-laki itu terlahir sebagai anak tunggal di keluarga nya.
"Alfaz!kamu itu seharusnya bersyukur,pulang gak jalan kaki."bentak papa nya yg bernama pak Hendry itu.
Laki-laki yang bernama lengkap Alfaz Wiliam itu hanya terdiam dan membisu yang mendengar bentakan papanya.

  Bukkk .....
Suara bantingan pintu mobil saat Alfaz turun dari mobil dan menutup pintu nya dengan keras,lalu ia pergi dan masuk ke lingkungan sekolah tanpa pamit kepada pak Hendry.Pak Hendry hanya menggeleng geleng kepala,ia tahu sikap putra nya seperti ini karena hasil didikan yg ia dan istrinya ajarkan selama ini.

🌅🌅🌅

"Belajar yang bener lo..,ingat abis pulang sekolah langsung pulang kerumah!!"ucap Stevy saat Clara turun dari mobil nya.
"Iya,iya bawel amat sih kak,elu aja pulang kuliah jalan bareng temen,gue gak protes"kesal Clara dengan wajah kesal nya saat di nasehati kakak nya.
"Hehe..,elu mah kalo ngomong suka betul,gemes deh"cengir Stevy di hadapan adik nya Clara.
"Idihhh...,sumpah alay!"ucap clara sambil bergidik

Stevy hanya menggaruk garuk tengkuk nya yang tidak gatal itu sambil nyengir menunjuk kan giginya yang dipagari,ya behel tepat nya.

"Udah ah,gue masuk dulu,ntar telat,assalamualaikum"pamit Clara sambil menyium punggung tangan Stevy lewat jendela mobil.
"Waalaikum salam"sambut Stevy tersenyum.

Tak lama mobil jazz putih itu pun menghilang dari hadapan Clara.

🌅🌅🌅

"CLARA..!!!!"teriak sahabat Clara dari arah dalam kelas.

Gilaaa...baru aja ngelangkahkan kaki ke kelas,udah dapat sambutan semeriah ini.Berasa jadi artis terkenal aja gue.yah..mulai deh gue ngayal.batin Clara saat lihat sahabat ny berteriak saat Clara masuk ke kelas.

Siapa coba yang gak kaget?saat masuk ke kelas di sambut dengan teriakan meriah dari sahabat.

Clara pun melenggang ke arah bangku nya dan kemudian meletak kan tas biru nya yang sedari tadi ia sandang.

Perfect sunriseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang