Three

40 0 0
                                    

"Elo sih jes,udah tau guru ter killer ada di depan lo,tapi bisa bisa nya lo ngerjain PR lo."ejek Clara,yang mengingat jesika di hukum gara gara tidak mengerjakan tugas.
"Dari pada gak gue kerjain sama sekali,lebih fatal mana,hayo?"jesika yang tak mau kalah membela dirinya.
"Yee...susah bener sih bilangin nih anak."ketus Friska yang kemudian menyedu kopi hangat nya.
"Eh...udah-udah!gausah di lanjutin"

Tak lama papa jesika tiba di coffee shop milik nya.Jesika yang menyadari itu langsung bangkit dari duduk nya dan menghampiri papa nya.

"Papa!"sapa jesika yang tiba tiba muncul di hadapan papa nya.
"Eh,jes!kok kamu bisa di sini sayang?"tanya papa bingung yang melihat keberadaan anak nya
"Iya pa,tadi jesika lagi badmood aja,jadi jesi ngajak temen kemari.oya,nih kenalin pa temen jesika."ucap jesika yg kemudian menunjukkan teman nya ke papa.

"Hai om!"sapa clara dan friska.
"Oh iya hai!"sambut papa ramah.
"Ya sudah,papa mau ke kantor dulu,kalian have fun ya."papa pamit kemudian meninggalkan 3 gadis itu.

🌅🌅🌅

"Bro,abis tamat SMA,kalian pada kuliah gak?"tanya aldo kepada kedua sahabat nya.

"Uhuk...uhuk.."jio tersedak minuman nya saat mendengar pertanyaan aldo.
"Kenapa lu ji?"tanya alfaz yang tak berpaling dari layar handphone nya.

"Ya kuliah dong do,masa iya gak kuliah sih.Lagi pula nyokap nyuruh gue kuliah di Amsterdam"
Jelas jio panjang lebar ke aldo tanpa menjawab pertanyaan alfaz yang menurut nya tidak penting.
Aldo hanya mengangguk kan kepala nya,yang paham akan penjelasan jio.

"Kalo lu faz?"tanya aldo yang mengalihkan tatapan nya ke alfaz.
"Hah,gue?"tanya alfaz kepada jio yang mengalihkan pandangan nya dari layar handphone nya ke arah Aldo.Aldo mengangguk.
"Kalo gue mah serah bokap nyokap aja.Di suruh kuliah,ya..kuliah.Gak disuruh kuliah juga gapapa.Toh,juga perusahaan bokap jatuh ke gue."jelas alfaz sambil menatap layar handphone nya kembali.

"Kalo lu sendiri,gimana faz?"
T

anya jio yang menanyakan pendapat Aldo sendiri.
"Gue masih bingung ji,"jawab aldo yang terlihat bingung.
"Lo pikir baik baik aja deh do,jangan sampai lo salah ambil keputusan."saran alfaz yang tak mengalihkan pandangan nya dari layar handphone.

Jio dan aldo yang mendengar pendapat alfaz terbelalak dengan bijak nya seperti Mario teguh.

"Eh bro!"panik aldo yang sambil memukul pundak jio dan alfaz yang asyik main handphone.

"Apaan sih lo do!kayak kebakaran jenggot aja."kesal alfaz yang di kagetkan aldo.

"Itu bukan nya murid sekolah kita ya?"tanya aldo kepada jio dan alfaz,sambil menunjuk ke arah tiga gadis itu.

"Mana sih do,kamu itu ya slalu___"kata kata alfaz terputus saat melihat ke arah tiga gadis itu.

"Ya ampun....,itu bidadari kayangan mana sih"puji alfaz yang masih melongo melihat jesika dan kedua sahabat nya.

Wajar saja mereka tidak saling mengenal,karena murid SMA mereka kebanyakan sih,gini nih jadinya.

"Wooo,tadi lo mau omelin gua,sekarang lu yang malah ngangak liat tuh cewek."sebal aldo yang mengingat dirinya yang hampir di ledek alfaz.
"Rese banget sih lu do.suka suka gue lah."alfaz yang kemudian mengalihkan pandangan nya ke aldo.

"Aduh udah deh,bisa gak sih sehari aja gak bertengkar?"kesal jio melihat kelakuan kedua sahabat nya yang ibarat tom and jerry yang tak pernah akur.

Perfect sunriseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang