Two

61 1 0
                                    

"Ra,miss you lo deh"ucap Friska, salah satu sahabat Clara.
Clara menatap nya dengan tatapan heran.
"Lo udah minum obat kan Fris?"
Ledek Clara,sambil menatap wajah Friska dengan wajah bingung.

"Aduh,sorry ra,gue lupa ngasi dia obat tadi,soalnya buru buru sih."sambung Jesika,sahabat Clara juga.

Friska menatap kedua sahabat nya bergantian dengan tatapan heran juga.

"Iiihh...apaan sih lo berdua.Lo kira gue gila apa?!"kesal Friska sambil memukul bahu kedua sahabat nya

"Eh,gue gak ngomong gitu ya"ucap Clara sambil tertawa kecil,yang diikiuti oleh gelak tawa jesika.

🌅🌅🌅

Bruaakkk....
Alfaz menyampakkan tas hitam nya ke bangkunya.
Aldo dan Jio yang duduk di depan bangku Alfaz,kaget dengan lemparan itu.

Aldo dengan cepat melihat ke arah Alfaz yang berada di belakang nya.Tampak Alfaz yang duduk dengan wajah kusut nya.

"Woi..,kusut banget muka lo,lupa di setrika apa?!"ledek Aldo sambil memukul pundak Alfaz.

Aldo dan Jio tertawa terbahak.
"GAK LUCU TAU!!!"bentak Alfaz sambil memukul meja di hadapan nya.

Jio dan Aldo terdiam seketika.Karena mereka tau,kalau amarah Alfaz meledak,bisa bisa habis mereka.

"Lo kenapa sih?"peduli Jio sambil menaikkan kedua alis tebal hitam nya yang rapi.
"Tau nih,lo dari masuk sampek sekarang kusut banget muka lo."
Sambung Aldo.

"Lo bayangin aja ya do,ji.Masa iya gue harus pulang naik angkot."kesal Alfaz,kemudian ia memutar bola mata nya.
"Yaelah faz..,gara gara ini doang lo bete?Alay banget sih lo faz."ledek Aldo sambil memukul pundak Alfaz.
"Faz..,faz..,lo kan bisa pulang bareng kita, ya gak?"usul jio kemudian menaik kan kedua alis nya ke arah Aldo,aldo pun paham dengan kodean Jio.
"Yoi banget bro..!"jawab Aldo dengan sigap.

Raut wajah alfaz yang tadinya seperti langit mendung kini berubah seketika menjadi terang.
"Yang bener lo?"tanya alfaz untuk meyakinkan teman nya dengan usulan mereka.
"Ya iyalah,makanya ga usah baperan deh."ledek Aldo.
Mereka tertawa melihat kepolosan teman nya.upppss...bukan polos tapi bego.

🌅🌅🌅

"Kakak lo jemput lo?"tanya jesika sambil membuka bungkus permen yang kemudian ia masukkan permen itu ke mulut nya.

Jesika,Clara dan Friska menuju ke parkiran sepulang sekolah.

"Gak,hari ini dia sibuk,sibuk hang out tepatnya."ucap Clara malas mengingat alasan kakak nya.
"Ooo,jadi lo pulang bareng kita aja ya,gimana?"tawar Friska.
"Gue...,ikut aja deh."jawab Clara yang tak sanggup menolak permintaan sahabat nya itu.

"Ok guys..kita sampe nih."ucap Jesika riang saat berhenti di depan coffee shop yang dekoran nya di balut dengan warna coklat muda,dan coklat tua.

Friska dan Clara saling tatap tatapan,dengan maksud,mereka tidak paham apa maksud tujuan Jesika.

"Coffee shop?"tanya Clara heran yang tidak mengerti masksud sahabat nya itu.
"Iya...,ini Coffee shop bokap gue,yang nantinya akan di serahkan ke gue saat kuliah"jelas Jesika bangga dan menggigit bibir bawah nya saking senang nya.

"Udah,ayok turun!betah amat sih lo pada,di mobil."ajak Jesika yang turun lebih awal dari pada Clara dan Friska yang masih tatap tatapan tak paham,dan akhirnya mereka juga ikut turun.

"Let's go guys!"perintah Jesika sambil menarik kedua pergelangam tangan sahabat nya masuk ke dalam kafe milik ayah nya.

🌅🌅🌅

Perfect sunriseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang