"Balik bareng," lalu Ethan melepaskan genggaman nya.
Author pov
"Gila, si Ethan nekat parah woi. Aduh, Bell lu kudu ati-ati ini mah, masalahnya kalo geng nya Ka Alexa tau, lo gak aman Bell," kata Rea panik dan Bella kesal dengan tingkah Ethan yang seenak jidat nya itu.
"Apaan si lo Re, tenang aja kali kayak geng Alexa orgil aja," kata Sarah sarkas.
"Tenang aja lo Bell, kita pasti lindungi lo," tenang Sarah tetap saja Bella gak karuan sekarang.
"Udah ya Bell tenang, it's gonna be alright," kata Salsa lalu diangguki oleh Bellla
🕊🕊🕊
Saat bel masuk berbunyi waktu istirahat telah habis murid-murid terpaksa masuk ke dalam kelas menuruti perintah sang ketua.
"Woi, Rosa, Tasya, Bayu, buruan masuk nanti Bu Eka masuk, anak-anak belom pada masuk gue yang kena nih, lo kek gak tau aja," kata Farhan si ketua kelas.
Memang nyatanya Bu Eka terkenal sadis, jika anak murid nya telat sedetik pun akan ditanya sampai akarnya, ya berujung hukuman juga.
Dan lebih parahnya lagi organigram terancam karena kebersamaan nya nol besar, bahkan ketua kelas pun dianggap tidak becus.
"Bell, lo dipanggil tuh sama si Ferdi," kata Salsa baru saja duduk lalu menoleh
"Kenapa Fer?," tanya Bella.
"Hmm, Bell minta id line lo dong, ini nih buat add lo di grup kelas, sekalian mintain ke Salsa" kata Ferdi yang memang menjabat sebagai sekretaris disuruh sang ketua kelas.
"Oke, bentar gue tulis dulu di kertas," kata Bella lalu memberikan kertas kecil kepada Salsa lalu Bella menulis id line nya lalu diberikan kepada Ferdi melalui Ethan, karena posisi duduk yang bersampingan. "Thank's Bell, Sal," dan gue sama sama Salsa cuman ngangguk ngucapin sama-sama.
Bu Eka datang dan memulai pembelajaran nya dan sudah hampir 2 jam menerangkan yang menurut Bella sungguh bertele-tele.
"Baik, untuk tugas dimohon rangkum bab 11 perkelompok maximal 4 orang, ingat minggu depan sudah rapih di meja ibu" kata Bu Eka tegas
"Bell, lo sama gue ya sama Ethan juga, tenang Bell si Ethan tu pinter kaga ngapa lo gak kerja juga," tawar Ferdi yang disambut gusaran Ethan.
"Apaan si lo," kata Ethan ke Ferdi yang hanya nyengir dan memberikan jari V. Tengil. Emang.
"Sal, Bell, mau kan?," dan gue jawab mewakili Salsa yang setuju
"Deal, kita ber-empat. Mau di-,"
"Baru aja di kasih tugas, udah buru-buru aja, ribet." Kata Ethan lalu meninggalkan kelas.
"Eh! Lo tuh apaan sih than? Setiap gue ngomong selalu lu nyela, kenapa? Lo kesel sama gue? Tapi gak usah nyela omongan gue juga kali, udah 3 kali ya lo kayak gini, dasar orang gilak!" ngamuk Bella, dan malah sekarang Bella yang meninggalkan kelas dan Ethan yang termangu melihat punggung gadis tersebut sambil tersenyum penuh arti saat semua cewek lemah lembut depan gue, tapi cuman lo yang bentak gue, menarik,
🕊🕊🕊
Bella sedang berada di loker sambil mensumpah serapah cowok ngeselin di kelas nya itu dengan mulut komat kamit
"Lo pikir gue bakal diem lo seenak jidat nyela omongan gue? Lo pikir gue bakal tergila-gila sama lo yang katanya most wanted dan banyak fans nya itu? Hih astaghfirullah Bellaa sambil manaruh buku yang memang tidak perlu dibawa pulang ke rumah, dan menemukan sebuah surat putih yang tidak bernama alias no name dan memutuskan untuk membaca di rumah. Namun gagal karena sebuah tangan mencegah tangan Bella yang ingin memasukan surat itu ke tas. "Eh?" kata Bella lalu mendongak melihat siapa yang lancang memegang tangan nya seperti ini. "Balik," ya benar dia Ethan , "Apaan sih lo, yang pertama sikap lo kayak orang gila, kedua gue gak kenal siapa lo, dan ketiga gue gak mau balik sama lo!" Bentak Bella dan mencoba melepaskan tangan dari cengkraman Ethan namun hasilnya nihil.
"Bawel, nurut. Atau lo gue cium," dan seketika Bella merinding mendengan kata Ethan yang menurutnya sangat menyeramkan dan memang Bella berada di lantai yang memang sudah sepi tidak ada murid selain mereka selain murid-mirid yang berada di bawah lapangan sana karena diadakan eskul paskib, marching band, dan basket dan lapangan ini memang sudah mempetakan itu semua jadi kalau sama jadwal pun tidak masalah.
"Dasar orang gilak! Ya allah jaga Bella semoga selamat sampai rumah supaya bisa ketemu bunda ayah," do'a Bella dan Ethan yang menarik menuntun Bella ke arah parkiran motor sambil menaikan mulutnya walau tak sampai ke mata karena melihat tingkah gadis aneh ini. Banyak yang berkomentar tentang apa yang terjadi saat ini dan kaum hawa merasa panas apa yang sedang most wanted nya ini bersama seorang perempuan yang membuat mereka tak percaya ini nyata.
"Eh, anjir sama siapa tu Ethan? Kegatelan nih pasti cewek nya,"
"Gila, pakek pelet tuh kayaknya guys,"
"Anjay coco parah woi ngeship parah ini mah gue,"
"Halah cari sensasi cewek nya,"
Dan masih banyak lagi komentar pedas yang membuat Bella tak nyaman dengab situasi ini.
"Biarin aja, mereka iri di posisi lo," kata Ethan yang gue cuman bales dengan leretan ketidaksukaan yang Ethan lakukan tidak dipikirkan dahulu menurut Bella."Nih pakek," kata Ethan, "Lo tuh kenapa sih lakuin ini?," kata Bella yang malah dikacangin oleh Ethan "Serah lo deh, dasar batu bernyawa," kesal Bella dan Ethan yang sudah siap di motor melihat ekspresi Bella yang menurutnya lucu?
"Tangan," kata Ethan yang tau bahwa Bella bingung ingin menaiki motor Ethan caranya gimana yang terbilang motor besar ninja berwarna hitam. "Kenapa sih? Tangan gue gapapa," kata Bella. "Lo," kata Ethan. "Lo tuh ngomong yang jelas kek, apaan sih gue kenapa?," murka Bella yang sebenarnya ingin mencakar wajah Ethan. "Tangan lo,"kata Ethan sambil mengulurkan tangan nya lagi. "Bilang kek, ngomong kok setengah-setengah, sabar ya yang ngajak ngomong lo kadang dikacangin padahal harga kacang mahal," cerocos Bella yang kemudian motor Ethan yang sudah melaju dengan kecepatan standar karena memang waktu nya pulang anak sekolah, Bella sengaja menaruh tas nya dibelakang punggung Ethan walaupun Ethan memunggungi tas nya tapi tetap saja, Bella berpikir lebih baik mencegah daripada mengobati kesempatan dalam kesempitan."Rumah," kata Ethan membuka kaca helmet nya dan Bella yang baru ngeh hanya mencerna apa mksd nya, dan Bella mengerti bahwa Ethan bertanya rumah nya, "Itu dari jalan angsana lurus terus gang kedua belok kanan, pager putih," jelas Bella.
Dan Ethan menaikkan kecepatan rata-ratanya dan Bella reflek memeluk tubuh Ethan dengan erat, "ETHAN WOI, DASAR ORANG GILAK, BERENTI WOII!!," dan akhirnya berhentilah tepat di depan gerbang rumah Bella bercat putih itu.
"Dasar orang gila, liat nih rambut gue berantakan gini, untung udah balik sekolah bukan berangkat sekolah," kata Bella kesal
"Oh, lo kode nyobain berangkat sekolah bareng gue? Supaya rambut lo gak acak-acakan terus gue nyediain helm, buat lo?," goda Ethan kepada Bella yang hanya membuat pipi Bella memerah, "Ge-er lo! Apaan sih udah ah dasar orang gi-,"
"Stop bilang gue orang gila, atau lo gue cium sekarang juga," bulu kuduk Bella meremang untung saja ada bunda Bella memanggil "Bella sayang? Kamu udah pulang?" kata Kinar sedikit berteriak masih di dalam rumah."Dasar cowok gilak!!," maki Bella lagi lalu pergi masuk ke dalam rumah nya dan mengunci pagar rumah nya harap cemas Ethan nyelonong masuk seenak jidat. Tapi itu tidak mungkin terjadi. Karena Ethan sudah lebih dulu meninggalkan rumah Bella saat bunda Bella memanggilnya.
Kesan pertama saat masuk ke sekolah baru menyuramkan menurut Bella, karena Bella yakin esok dan seterusnya kehidupan Bella tidak akan berjalan tenang saat masa SMA nya dimulai, ya. hari ini, di sekolah baru.
Tadaa!! 1215words?
Vomment yaa🙌🏻
+kalo aku typo atau sebagainyaa bantuan nya yaa guys!! Saling ingetin :))
KAMU SEDANG MEMBACA
My Possessive Boyfriend
Fiksi RemajaBella Laney, berasal dari keluarga yg berada, dan memiliki paras cantik, cerdas dan terkesan bawel, memiliki badan yg putih semampai. Dan merupakan anak sematawayang di keluarga nya. Berpindah sekolah dari Amsterdam ke Jakarta yaitu SMA Nusa Bangsa...