🌻Dua🌻

1.1K 27 6
                                    

     Sekian lama gk ngpost, semoga hari  selanjut aku bisa ngepost lagi ya aamiin hehhehe ✌

   Sakit nya di dua in, di putusin gebetan, dikhianati temen, ketabrak tiang listrik, Sakit gigi, itu gak sebanding sakit nya dengan merasakan sakit nya harus merelakan kedua orang tua berpisah (broken home)

Iyaa itu lah perumpamaan yang bisa ana gambarkan saat ini. Ketika ke dua makhlus ciptaan tuhan yang Allah persatukan di dunia dan allah jadikan mereka sepasang suamu istri, lalu melahirkan seorang anak, setelah itu allah coba mereka dengan coba'an sebuah perpisahan.

"Anna! Ih kok kamu bengong melulu sih, ada yang kamu pikirin?" Ucap Fiya Azzahra salah seorang sahabat dekat ku

"Ahh enggak kok,aku cuman bingung mau milih baju yang mana" ucap ana yang sedang berbohong

"Ya,udah buruan nanati keburu azan ashar nih kita harus sudah di dalam mushola sebelum azan, tapi aku gk tau dimana mushoka terdeket"

"Tenang deh,aku tau mushola terdekat dipasar ini"
Yap benar sekali ana dan fiya sedang berada di sebuah pasar tradisional, untuk membeli sebuah kado.

Azan pun tiba

"Syukur deh na kamu tau betul mushola terdekat, jadi kita bisa ikut berjama'ah deh" balas fiya sambil memasang mukena yang.

"Kan tdi aku bilang apa, kmu aja yang gak percaya sama aku" ucap anna dengan nada sengit

"Hehehe iya deh ampun na"

**

   Melepas lelah setelah seharian berkeliling pasar, anna pun membaringkan tubuh nya di atas kasur kesayangan nya yang selalu menemani nya disaat ia kelelahan.

Kring-kring-kring

Setelah beberapa menit iya merabahkan tubuh nya di atas kasur, handpone nya pun berbunyi.
Ya tidak salah lagi, tertulis nama IILHAM SAPUTRA  di depan layar handpone nya. Salah seorang gebetan anna.

"Kok kamu gak balas whatsApp aku, sekian banyak aku ngechat kamu, enggak ada respon sedikit pun" Ilham dengan nara marah.

"Kok kamu diem aja sih na? Hayyyyyyyy- Hallooo." Nada teriak ilham berhasil membuka kan mata nya anna yang hampir saja tertidur.

"Hall-o ilham, kamu bicara apa tadi ya? Maaf deh, aku tau tadi kamu ng-WhatsApp  aku, cuman aku tadi lagi di pasar jadi enggak bisa balas" Ucap anna dengan nada melas.

"Tapi kan setidak nya kamu bisa kabarin aku sebentar, biar aku gak bingung"

"Yasudahlah ham, kita kan masing-masing punya kesibukan, jadi aku minta pengertian kamu" Ucap anna yang sambil membuka jendela kamar nya.

"Bukan nya aku gak paham na, kita jadian sudah 1 bulan, tapi selalu dan selalu aku kamu abaikan, antara ada dan diada ada aku di hati mu, bagaikan butiran debu yang kamu sepelekan" ucap ilham dengan nada sedih.

"Sudah lahh, untuk kali ini aku gk mau memperpanjang masalah, aku cape nih kalo mau debat nanti malem aja, sekarang aku mau tidur." Anna yang sambil membaringkan badan nya kembali diatas kasur.

"Lagi dan lagi ditinggal tidur, yasudah selamat tidur ya mbem aku sayang" ucap ilham dengan nada lembut.

"Iya sayang, assalamualaikum"

75 menit pun berlalu, anna yang tertidur pulas di atas kasur kamar nya pun tidak mengetahui akan keributan di dapur.

"Seharus nya kmu yang mengurus rumah, bukan malah dibiarkan berserakan begini!!" Dengan nada lancang asih berbicara. Asih adalah umi nya anna.

"Bukan kah itu perkerjaan seorang istri? Lantas kemana saja kamu seharian baru pulang? Mana tanggung jawab mu sebagai istri? " ucap nada datar,Purno adalah abi nya anna.

"Kalau aku dirumah lalu siapa yang membiayai hidup anak kita sehari-hari, mau kau kasih makan apa mereka? Pengangguran mu bisa menghasilkan apa?"
Nada kencang nya asih pun berhasil membuat putri kesayangan nya terbangun.

"Aku dan aku yang selalu kau salahkan!!! Tubuhku yang sudah lemah tua renta, siapa yang mau membayar hasil kerja ku?" Jawab purno dengan nada melas.

"Apa tidak ada kata-kata lain yang bisa kau ucapkan, aku hanya mengandalkan ucapan melas mu, siapa yang mau mengajak mu kerja,kalau kau hanya bermalas-malas an dirumah, banyak orang yang umur nya lebih tua darimu tapi mereka tetap mencari nafkah dengan sisa hasil tenaga nya"

Sembari purno pun terdiam tidak menyahut satu kata pun.

Tak sadar mata asih menangkap sosok seseorang yang berada didekat pintu kamar.
Yaaaa, itu adalah anna yang dari tadi sudah mendengarkan percakapan nya .

"Anna?" Ucap asih dengan nada kagett.

"Kamu sudah bangun nakk? Padahal umi belum membangunkan mu"

Sambil mengelap air mata di bawah mata nya, anna pun pergi meninggalkan abi dan umi nya.

"Ini semua salah kamu bi, kalau saja kau tidak membuat emosi ku naik, tidak mungkin aku marah-marah begini, dan membangun kan ana yang sedang tidur pulas karena suara ku yang nyaring" ucap asih yang sambil meninggalkan purno

Lagi dan lagi aku harus mendengarkan perkataan yang tidak ingin aku dengarkan di telinga ku lagi. Ya tuhan, tolong sadarkan kedua orang tua ku bahwa anak-anak mereka tersiksa batin atas sikap mereka. Ucap batin anna sambil menangis.

Tok-tok-tok

"Umi boleh masuk nak?" Ucap asih yang berada di luar kamar anna.

"Iya mi, masuk aja enggk aku kunci kok" ucap anna sambil menghapus air mata nya lagi dan berusaha tidak menunjukan bahwa ia sedang menangis.

"Maaf'in umi ya nak, umi membuat mu sedih, umi baru saja pulang kerja sudah membuat kamu terbangun dari tidur mu" ucap asih sambil memeluk anna.

"Iya enggak papa kok mi, ini sudah jam nya aku bangun jadi aku memang harus bangun"

"Sakali lagi umi minta maaf belum bisa kasih yang terbaik untuk kamu, adik kamu mana wawan?"

"Aku pulang sekolah langsung tidur mi, dan sampai sekarang aku enggak ada lihat dia"

"Yasudah, kamu mandi sana, umi mau mencari adik kamu dulu" ucap asih sambil meninggalkan anna


        Jika ini takdir terbaik MuRob, aku ikhlaskan dengan lapang dada dan aku jalani dengan senyuman selayak nya aku manusia tanpa beban.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 24, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Hijrah Ku Melupakan MuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang