Aku berjingkat menuju langit
Langit berwarna biru
Ku cari bintang pada saat itu
Hanya ada awan kelabu
Aku melihat kolam di seputar taman
Ku cari ikan-ikan kecil
Namun tak pernah ada hasil
Hanya lumut dan gangga tertanam
Aku menoleh ke arah belakang
Memutar waktu pada arlojiku
Dermaga besar yang dahulu
Hancur berkeping bak disayat sembilu
Aku meraba relung kalbu
Hatimu tertinggal jadi satu
Beradu nafas dan jiwaku
Bersama tawa serta tangisku
Aku bercermin di depan lemari
Senyum manis terpancar menipis
Aku tersenyum dibalik amarah
Melihat diriku lemah berdarah
Sayang
Langkahmu terekam jelas dalam memori
Pergimu secepat angin yang berhembus
Bak petir menyambar menggelegar
Sayang
Sejak kepergianmu
Imajinasiku semakin tinggi
Sampai aku lupa
Ternyata aku sedang sendiri
KAMU SEDANG MEMBACA
Antologi Puisi Sejuta Rindu
PoetryIni merupakan kumpulan puisi yang nantinya akan digarap menjadi sebuah novel. Mohon doa dan dukungan. Serta, kritik dan saran yang membangun