Renjana

462 3 0
                                    


Bait demi bait kususun disertai ambisi

Getaran emosi memuncak tak bertepi

Renjana mendorong sukma menjadi gusar

Mencuar rintihan pilu pada emas tempawan

Sungkawa beradu pedar menghapus harmoni

Harmoni bahari berubah jadi duri


Jadi serbuk bak abu vulkanik

Tempo hari menyerang pribumi

Dewa amor yang kupanggil ketika rembulan tergelak

Berpijak pada dewi bahari

Menolak nestapa yang ku beri

Mengusir kejam dengan seringai berhati besi


Dewa amor

Kau adalah bagian lego diri ini

Yang berganti menjadi aksara puisi

Kini, esok dan nanti

Lampung, 28 Juli 2018

Antologi Puisi Sejuta RinduTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang