Chapter 1 - Murid Baru

9 0 0
                                    


"Selamat pagi tuan muda" sapa Junko saat melihat Shu keluar dari kamarnya,

"Pagi" Balas Shu yang sedang menuju ke dapur untuk membuat sarapan.

Seperti biasa Shu selalu membuat sarapan sendirian di dapur, tetapi hari ini berbeda, saat di dapur dia melihat seeseorang sedang memasak. Shu tidak terlalu kaget dengan keberadaan orang tersebut, karena orang itu adalah ayahnya sendiri, yang membuatnya penasaran adalah kenapa ayahnya berada di dapur.

"Kenapa ayah disini?" tanya Shu yang penasaran,

Ayahnya hanya membalas pertanyaan Shu dengan sebuah senyuman dan tetap melanjutkan memasak.

Tak lama kemudian ayahnnya ke ruang makan membawa makanan yang ia masak. Di ruang makan sudah ada Shu yang sedang memakan sebuah roti isi di temani dengan segelas susu. Saat ayahnya menaruh makanan di meja, Shu telah menghabiskan rotinya dan juga segelas susu hangat yang ada di depannya. Tanpa menyentuh sedikitpun makanan yang di buat ayahnya, Shu berdiri dan hendak meninggalkan ruang makan,

"Apa kau tidak ingin mencicipi masakan yang dibuat ayahmu? Setidaknya cobalah sedikit" perkataan ayahnya tersebut menghentikan langkah Shu,

"Baiklah, hanya sedikit" Balas Shu dan kembali ke meja makan untuk mencicipi masakan ayahnya,

Shu mengambil sebuah sendok kecil untuk mengambil sedikit kare yang ada di meja dan memakannya.

"Bagaimana?" tanya ayahnya,

"Kebanyakan gula" jawab Shu singkat, "Cobalah untuk belajar memasak yang lebih baik lagi" sambung Shu sembari menaruh kembali sendok yang dia pakai,

"Pasti" jawabnya ayahnya, "Kau berangkat sekarang? Apa kau mau diantar Junko?" tanya ayahnya yang pada saat itu Junko masuk ke ruang makan karena di panggil oleh Shu dengan bahasa isyarat yang sederhana,

"Tidak, karena Junko ingin menghabiskan makanan itu dengan ayah" balas Shu sambil memandangi Junko

"Dengan senang hati tuan muda" balas Junko sambil membungkukkan badannya,

"Baiklah, hati-hati di jalan" balas ayahnya dengan sebuah senyuman di wajahnya.

***

"Pagi Shu" sapa Shoya,

"Pagi Shoya" Balas Shu,

"Sudah kubilang jangan panggil aku dengan nama itu" kata Shoya dengan muka kesalnya,

"Sudahlah, biarkan aku saja yang memanggilmu dengan nama itu" balas Shu dengan santai,

"Okelah" balas Shoya dengan ekspresi wajah yang masih kesal,

Di dalam perjalanan, tidak ada satu katapun yang keluar setelah percakapan mereka berdua berakhir. Beberapa kali Shu mencoba untuk memulai pembicaraan, tetapi dia terlihat bingung mau memulai pembicaraan dari mana dan akhirnya tetap tidak ada kata yang keluar, sampai pada akhirnyasebuah mobil berhenti di samping mereka berdua dan seseorang keluar untuk membukakan pintu serta mengajak Shu dan Shoya untuk masuk, tanpa mengeluarkan satu katapu Shu mengajak Shoya untuk masuk. Sama seperti sebelumnya, di dalam mobilpun terjadi hal yang serupa, hanya saja di dalam ada suara dari lagu yang sedang di putar. Keheningan itu terus berlanjut sampai akhirnya terlihat seorang perempuan yang berjalan seorang diri.

"Hei, Shu bukannya itu Mira" tanya Shoya sambiil menunjuk kearah perempuan yang berjalan di depan mereka,

"Itu memang Mira" balas Shu yang langsung menyuruh supirnya untuk berhenti di samping Mira.

Tepat di sebelah kanan Mira, Shoya keluar dari mobil untuk mempersilahkan Mira untuk masuk dan duduk di kursi belakang bersama dengan Shu. Setelah itu , Shoya masuk ke mobil dan duduk di kursi depan, sesaat setelah duduk Shoya menoleh ke belakang dan berkata kepada dua orang di belakangnya,

Our MemoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang