"kau dan aku sudah terhubung China". Sougo mendekatkan bibirnya ke bibir Kagura, melakukan salah satu kegiatan yang akhir akhir ini menjadi favoritnya. Tapi sebelum bibir mereka menyatu kembali, Kagura menahan muka Sougo mendekat dengan tanganya dan bergerak untuk memisahkan diri dari cengkraman Sougo. Bagaimana bisa seorang sougo dengan sesuka hati menyentuhnya sedangkan dirinya belum memastikan masa depanya dinegeri antah berantah ini.
"Bisakah kau serius untuk kali ini sadist, aku sedang tidak ingin bercanda,bisa langsung beritahu saja apa maksud yang dikatakan Souko? setelah itu aku akan mengikuti keinginan selangkanganmu"
"Mulutmu pedas seperti biasa". Ini sifat yang mungkin bagi orang lain merupakan tindakan yang tidak anggun untuk seorang bangsawan, entah kenapa Sougo menyukainya. Sougo pun berfikir apakah dia sebenarnya adalah seorang Masochist? atau kesadisanya saja yang berkurang?
"ah.. mungkin Tuhan sengaja memberikan wanita ini untuk merepotkan dirinya" pikirnya
Sougo menyeringai kemudian mendekap pinggang ramping wanita yang sebenarnya sexy itu, meletakkan jari telunjuknya untuk memutari bibir merah merekahnya. Merasa tidak ada tanggapan dari Kagura, Sougo mendengus kesal kemudian menarik tangan Kagura menuju istana utama"kalau begitu ikut aku ke kamar, aku akan menjelaskanya disana".
"Sadist, bisakah kau berjalan pelan pelan saja" Kagura yang tanganya ditarik paksa dengan tiba tiba kemudian meronta untuk dilepaskan. Sougo masih saja diam tanpa mempedulikan Kagura. Mereka hendak melewati taman istana Sougo merasakan ada seorang lagi selain mereka berdua. Sougo berhenti untuk memfokuskan dirinya mencari keberadaan orang yang tak diundang tapi konsentrasi Sougo menghilang karena Kagura dengan ganasnya menggigit tangannya minta dilepaskan
"akhh.." Sougo melepaskan tangan Kagura " Kenapa gigimu setajam ini, apa kau itu sejenis vampir atau semacamnya hah" Sougo menekan pergelangan tangannya yang berdarah akibat gigi Kagura. Kagura membulatkan matanya melihat pergelangan tangan Sougo "ini tidak boleh terjadi lagi, aku tidak mau bangkit secepat ini" Kagura bingung, dia ingin menangis sekarang. Kagura berlari menuju pepohonan atau mungkin hutan untuk meninggalkan Sougo secepat mungkin. Tapi saat tidak berapa jauh melarikan diri langkahnya berhenti oleh tangan seseorang yang menahanya dan memeluknya.
****
"Tap tap tap" Seorang wanita cantik bemata merah bersurai coklat pasir duduk menunduk di salah satu taman kota sambil menggambar gambar imajiner dengan kakinya.
"ano Yato,beraninya membuat gadis cantik ini menunggu lama". Perempatan imajiner muncul dikepalanya, kalau dia menunggu lebih lama sudah dipastikan dia akan menggeser *menghajar anggota tubuh orang yang sedang ditunggunya. Aura membunuh menguar dari tubuhnya membuat atmosfer taman dengan lebaynya menjadi seram dan langitpun meng-abu mendukung kemarahan Souko
"Ne, Ichigo sebaiknya kita pindah ketempat lain entah kenapa aku menjadi takut disini"
"Kau benar Magi, sebaiknya kita pulang saja perasaanku tidak enak"
beberapa penghuni taman pindah satu persatu karena aura mistis yang berasal dari tubuh Souko tapi dia tidak peduli sama sekali.
"Hai wanita muda, kau sedang menunggu pacarmukah. Selagi menunggu bagaimana kalau kita bermain main sebentar, kudengar ada banyak hotel yang bagus ditempat ini" tawar pemuda tampan nan sexy dengan payung ungu.
"maafkan aku, tapi pacarku yang bodoh dan jelek itu adalah seseorang yang pencemburu aku tidak akan bertanggung jawab atas apa yang terjadi padamu nantinya" jawab Souko ngasal
"ahh~ kau pasti sangat menyayangi pacarmu itu sampai tidak mau selingkuh denganku" jawab pemuda sekseh berpayung ungu itu sekali lagi
"tidak" jawab Souko tegas "aku bahkan ingin membunuhnya sekarang" tiba tiba tubuh Souko terangkat dan duduk dipangkuan pemuda tampan nan sekseh itu
KAMU SEDANG MEMBACA
Addiction
Romance"Ne, Katsura nii apa kita harus selalu bersembunyi setiap bertemu aku tidak mau selamanya seperti ini" "Grebb" Katsura memeluk Kagura "Tenanglah Kagura sebentar lagi aku akan menaikkan kembali derajat keluargaku dan melamarmu" "Aku mencitaimu Katsur...