6 : pak tua dan secangkir toraja (2)

20 4 0
                                    

Demi apapun, aku tidak lupa muda kita, hingga napasku lara sekalipun.

Aku menerawang jauh, dengan secangkir toraja

Kini cita rasanya rendahan!

Ah! Baru duduk di dipan saja, bokongku terasa lumpuh.

Sekarang apa lagi pak tua?

Tinggal bersiul, dikawani tembakau

Berharap tuhan mengirimku kepadamu buru-buru.

_____

Selesai, secangkir toraja sudah habis ditenggak.
[11.59]

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 08, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Argumentasi HatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang