Demi apapun, aku tidak lupa muda kita, hingga napasku lara sekalipun.
Aku menerawang jauh, dengan secangkir toraja
Kini cita rasanya rendahan!
Ah! Baru duduk di dipan saja, bokongku terasa lumpuh.
Sekarang apa lagi pak tua?
Tinggal bersiul, dikawani tembakau
Berharap tuhan mengirimku kepadamu buru-buru.
_____
Selesai, secangkir toraja sudah habis ditenggak.
[11.59]