4. Stop

3.8K 346 2
                                    

Yang gak vote, aku doain dicium miper dimimpinya!!

🕵💘🕵💘🕵💘🕵💘🕵💘🕵💘🕵💘🕵💘

#Flashback

"Chaéyoung aku mau jelasin ke kamu young, plis dengerin aku dulu" Ucap Chanyeol memohon.

"Jelasin apalagi sih? Gue udah liat pake mata gue sendiri woy" Ucap Chaéyoung tertawa sinis.

"Kamu salah paham sayang" Ucap Chanyeol memegang tangan Chaéyoung namun malah ditepis oleh Chaéyoung.

"Stop panggil gue sayang" Ucap Chaéyoung dingin.

'Nah kebetulan si Taeyeong lewat' Batin Chaéyoung.

"Taeyeong!" Chaéyoung memanggilnya dan menghampiri Taeyeong yang terlihat bingung.

"Kita ke kantin bareng yuk" Ajak Chaeyoung yang membuat Taeyeong bingung karena Chaéyoung menggandeng tangannya.

"E-eh? Apa?" Ucap Taeyeong ketus.

"Kita ke kantin bareng yuk please" Ajak Chaéyoung sekali lagi.

"Loh Chaeyoung? kan kita mau istirahat bareng" Ucap Chanyeol yang mengambil alih tangan Chaéyoung dari lengan Taeyeong.

"Kalo lo bisa jalan bareng sama cewek lain, kenapa gue enggak?" Ucap Chaéyoung yang membuat Chanyeol terdiam.

"Udah yuk say kita pergi aja" Ucap Chaéyoung yang menggandeng tangan Taeyeong dan meninggalkan Chanyeol sendirian.

Sesudah jauh dari pandangan Chanyeol, Chaéyoung langsung melepaskan tangannya dari tangan Taeyeong dan tak lupa mengucapkan terima kasih.

"Udah ya. thanks" Ucap Chaéyoung lalu pergi ke kelas.

#flashback off

Setelah sampai dikantin ia mendekati meja yang ditempati oleh Nayeon, Guanlin dkk. Ia kesal dengan Nayeon apa ia tidak puas sudah merebut Chanyeol darinya?

Brak!

Chaéyoung menggebrak meja tersebut sampai meja tersebut menggema diseluruh penjuru kantin. "Lo! Lo gak puas apa udah ngerebut Chanyeol dari gue?!!" Sentak Chaéyoung yang membuat semua yang ada dikantin terdiam.

"G-gue bisa jelasin Chaéyoung" Ucap Nayeon yang berlutut dihadapan Chaéyoung

"Mau jelasin apa lagi? 'Ini gak kayak yang lu liat' atau 'ini salah paham' Basi tau gak!!" Bentak Chaéyoung. Semua orang tidak akan berani melerai Chaéyoung yang sedang bertengkar. Bukan karena ayah Chaéyoung adalah pemilik dari sekolah ini dan bisa mengadu kepada ayahnya. Namun, ia bisa saja mematahkan semua tangan yang berani menggangungnya disaat seperti ini.

"Pergi! Pergi lo dari sini!! Gue gak mau tangan gue kotor karena udah megang tangan lo bitch!!" Sentak Chaéyoung yang membuat Nayeon pergi dari daerah kantin.

"Dan lo Guanlin, ikut gue!" Bentak Chaéyoung. Jika Chaéyoung sudah marah seperti ini, ia akan menghukum orang itu. Ia akan memberi hukuman yang membuat semuanya kapok melakukan kesalahannya lagi.

🕵🕵


"Kenapa lo kayak gini lin? Kenapa lo mau dipegang-pegang sama bitch kayak dia?" Ucap Chaéyoung dingin. Ekspresinya datar. Dan terlihat emosi yang membakar dirinya.

"Kenapa diem?! Lo tau kan dia yang udah ngerebut Chanyeol dari gue?! Gue gak peduli lagi sama si Chanyeol, tapi lo? ck." Ucap Chaéyoung yang mengepalkan tangannya hingga buku-buku jarinya memutih. Ia masih menahan emosinya agar tidak meluap lagi. Setelah kejadian tahun lalu dan membuat orang itu keluar dari sekolahnya.

Plak!

Guanlin menampar pipi Chaéyoung hingga membuatnya berkedut. "Gue tau dia ngerebut Chanyeol dari lo! tapi lo juga harus bisa dengerin penjelasan dia dulu Chaéyoung! Dan jangan ngecap orang sembarangan dengan sebutan bicth!!" Bentak Guanlin yang membuat Chaéyoung membeku dan memegangi pipinya yang habis ditampar.

"TERSERAH!! Terserah! Mau lo belain dia kek atau apapun itu gue gak akan peduli la-gi!! Lo tuh udah kehasut sama dia anjing!!" Sentak Chaéyoung meninggalkan Guanlin sendirian dan berjalan kearah parkiran sambil menenteng tasnya. Ia mengambil kunci mobil dari tas Guanlin tanpa sepengetahuannya. Ia akan membolos untuk hari ini. Entah mengapa kepalanya terasa berat. Ia mengabaikan teriakan Guanlin yang memanggil namanya.

Ia melajukan mobilnya dengan kecepatan diatas rata-rata menuju Sungai Han. Tempat dimana ia bisa melampiaskan amarahnya, ia butuh kesunyian untuk saat ini. Ia pun duduk dibangku dekat Sungai Han. Ia menangis dalam diam. Tak bersuara. Merasakan hembusan angin yang menerpanya. Air matanya turun semakin deras.

Sabar? Ia sudah cukup sabar. Bahkan penyakit yang ia derita kambuh dan hampir membuat nyawa Chaéyoung terancam. Jika saja waktu itu Mama nya tidak cepat membawanya pergi ke Rumah sakit, Chaéyoung akan melukai dirinya sendiri menggunakan pecahan kaca. Chaéyoung seperti ini karena kedua orang tuanya dulu sering bertengkar dan saling menyakiti.

Apa yang harus kulakukan?

Chaéyoung mendesah keras dan memejamkan matanya menghilangkan beban di fikirannya.

"Masih banyak lelaki lain yang mau sama lo" Ucap lelaki yang duduk disamping Chaéyoung.

"Lelaki brengsek kayak dia gak perlu dipikirin lagi. Kalau lo mikirin dia terus lo lama-lama jadi gila tau gak?" Ucap lelaki itu. Dan Chaéyoung hanya memandang lelaki itu dengan tatapan yang tidak bisa diartikan.

- T B C -

Mafia + Lee TaeyeongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang