Entah apa yang dipikirkan Jennie sampai saat ini, semenjak pertemuannya dengan Baekhyun di kantin tadi. Ia sibuk bergelut tentang ketidaksengajaannya yang menyebut nama pemuda itu. Lamunannya terhenti ketika hp nya berdering dan dengan segera ia mengangkatnya.
"hei jen, jangan lupa bahwa kita akan pergi ke pesta ultahnya wonwoo nanti malam"
"oh ya, hampir saja terlupa. Untung kau mengingatkanku jiyeon-a. Tapi kenapa kau mengingatkanku ketika acaranya akan dimulai dalam 1 jam lagi?"
Terdengar kekehan diseberang telepon, ya siapa lagi kalau bukan Jiyeon pelakunya. Gadis mungil yang cantik itu hanya terkikih geli mendengar keluhan Jennie dan mengatakannya untuk segera bersiap-siap.
-
Terdengar bunyi klakson mobil dari luar rumah Jennie. Dengan cepat ia keluar dari rumahnya dan mendapati mobil sedan hitam terparkir di depan rumahnya. Jennie sudah menebak sebelumnya, pasti Jiyeon akan membawa pacarnya. Jennie hanya menghela nafas dan segera masuk ke dalam mobil.
"Hello, Mr. And Miss Kim.", sapa Jennie ramah sambil menampilkan senyum andalannya.
"Oh hai Jen, sudah lama kita tak bertemu dan kau masih saja betah sendiri.", balas si lelaki Kim sambil tertawa.
"Mmm, it's okay. Aku lebih bahagia seperti ini. Lagipula ada Jiyeon yang selalu menemaniku.", balas Jennie enteng.
"Hei, kalian ini. Hentikan. Selalu saja saling mengejek kalau bertemu. Ayo kita berangkat.", ucap Jiyeon.
-
Pestanya sungguh ramai, mungkin saja juga karena kepopuleran si pemuda yang berulang tahun. Wonwoo terkenal sebagai mahasiswa yang berprestasi dan memiliki banyak teman karena aktif dalam organisasi.
Sepertinya Jennie tidak akan betah berlama-lama disini. Karena banyaknya orang dan segala kebisingan yang ada, membuat kepalanya pusing. Jennie hanya duduk di kursi, sementara Jiyeon dan pacarnya sedang bercengkrama dengan teman lamanya.
Tak lama kemudian, Jennie membulatkan matanya kaget. Karena tiba-tiba saja, Baekhyun, Jiyeon beserta pacarnya Jiyeon duduk di meja yang sama dengannya. Jennie menatap Jiyeon seolah meminta penjelasan. Sebelum Jiyeon menjelaskan, pemuda Kim itu lebih dulu bersuara.
"Kenalkan, ini Baekhyun, sepupuku dan dia jomblo", kata pemuda Kim memperkenalkan.
"Yak Taehyung! Perkenalan macam apa seperti itu?! Mentang-mentang punya pacar, malah mengataiku.", balas Baekhyun tidak terima.
"Heuheueheu. Maafkan aku. Oh iya, dan ini Jennie. Dia sahabatnya pacarku", balas Taehyung sambil memperkenalkan Jennie.
Jennie hanya tersenyum kikuk menanggapinya. Ia tidak menyangka akan bertemu lagi dengan lelaki ini dalam waktu kurang satu hari. Dunia seolah mempermainkannya.
Mereka duduk di meja yang sama, tetapi Jennie hanya mengobrol sekenanya. Malah daritadi yang heboh hanya Taehyung dan Jiyeon. Jennie sungguh merasa bosan, ia mengkode Jiyeon untuk segera pulang.
Untung Jiyeon termasuk orang yang peka, ia langsung mengerti kode yang diberikan Jennie. Ia juga dengan segera mengakhiri percakapan mereka dan mengajak Taehyung pulang.
-
Di dalam mobil terasa canggung, Jennie tidak menyangka bahwa Baekhyun juga akan ikut menumpang di mobil Taehyung. Baekhyun mengatakan bahwa ia tadi menumpang dengan seorang temannya.
Jiyeon dan Taehyung selalu mengobrol di depan dan sesekali mengajak Jennie dan Baekhyun untuk ikut dalam obrolan mereka.
-
"Demi apapun! Kenapa aku harus bertemu dengannya lagi, bahkan harus satu meja dan satu mobil? Oh my god! I'm going crazy now!", ucap Jennie frustrasi sambil mengacak rambutnya.
Dengan cepat ia mengganti bajunya dan segera merebahkan diri di atas kasurnya. Dia lelah dengan kejadian yang terjadi dalam satu hari ini. Ia ingin segera memejamkan matanya untuk beristirahat dan melupakan kejadian yang terjadi hari ini.
-
Sudah seminggu berlalu, Jennie bersyukur bahwa dia tidak bertemu kembali dengan Baekhyun. Jennie melalui hari-harinya dengan bahagia, walaupun sesekali menjadi nyamuk diantara Jiyeon dan Taehyung. Semenjak kepulangannya dari pertukaran pelajar, Taehyung selalu mengikuti kemanapun Jiyeon pergi. Jennie bahkan menjuluki pria itu Bucin sejati. Akan tetapi pria itu menyukai julukan barunya itu. Jennie tidak habis pikir, bagaimana sahabatnya itu bisa berpacaran dengan orang absurd seperti Taehyung.
-
Jennie sedang mengerjakan tugasnya di perpustakaan universitas. Ia sibuk dengan beberapa buku tebal yang berada di atas mejanya. Ia bahkan sudah memakai kacamata bulatnya sehingga menampilkan kesan kutu buku si gadis.
Atensinya teralihkan karena mendengar suara dengkuran halus tepat di sebelah kirinya. Ia menatap pria itu dengan seksama, ia sepertinya familiar dengan wajahnya. Jennie tak dapat mengenali pria itu karena kepalanya menunduk ke bawah dan tangannya menutupi wajahnya.
Jennie tidak menghiraukannya lagi, ia lebih baik melanjutkan kegiatannya yang sempat tertunda barusan. Ia sibuk membolak-balikkan buku tebal dihadapannya.
-
Hari mulai gelap dan jam menunjukkan pukul 17.30. Ia bergegas menyusun semua peralatannya dan memasukkan ke dalam tas. Ia terkejut karena masih mendapati pria itu masih tertidur disebelahnya. Hari sudah hampir malam tetapi pria itu masih tidur disini. Karena itu, Jennie membangunkan pria itu. Ternyata tidak susah membangunkannya, terbukti karena dengan 3 kali panggilan, pria itu menggeliat kecil dan mulai mengangkat kepalanya perlahan.
Lagi-lagi Jennie dibuat terkejut olehnya. Ternyata lelaki disebelahnya ini adalah Baekhyun. Ia hanya bisa terdiam dan Baekhyun masih mengumpulkan kesadarannya.
.
.
.
.
.

KAMU SEDANG MEMBACA
Untitled
Fiksi PenggemarKesenangan yang sementara telah dirasakan oleh seorang Jennie kim. Akan tetapi ada sebuah atau bahkan lebih banyak kesedihan yang tersirat di kehidupan Jennie kim ketika kesengajaannya yang bertemu seorang pemuda yang rupawan bernama byun baekhyun...