•[4]•

570 104 11
                                    

Hinata yang lagi dan lagi keluar kelas buat ngeliat anak-anak cowok main basket akhirnya masuk lagi. Mukanya agak cemberut dan langsung meluk Sakura yang lagi anteng di bangkunya.

"Kamu gak papa, Hin?" Hinata gelengin kepalanya pelan terus ngelepasin pelukannya dari Sakura.

"Masa tadi kak Sasori dikasih minuman isotonik sama kakak kelas cewek gitu, diterima lagi, coba kalau aku yang ngasih, pasti akhirnya aku yang minum dan kak Sasori cuman ngeliatin doang, huhuu," jelasnya sambil uyel-uyel pipi Sakura. Pelampiasan rasa kesalnya.

"Berarti kak Sasori itu gak mau kamu kehausan, makanya dia mau kamu aja yang minum."

"Masa sih?" Hinata berhenti uyel-uyel pipi Sakura, natap netra sahabat barunya dalam.

"Iya. Percaya deh. Terua sekarang minumannya mana?"

"Oh itu, udah aku kasihin ke tong sampah." balasnya sambil sedikit tertawa canggung.

"Dasar. Mubazir. Lain kali jangan dibuang lagi." Sakura mengusak gemas poni orang yang sudah dianggapnya sebagai adik sendiri.

"Oh iya Hin. Liat deh."

Sakura menghentikan aksi merusak tatanan rambut Hinata dan merogoh sesuatu dari saku seragamnya, "Hin, kemarin aku dikasih ini sama Naruto."

Gelang couple.

"Kalian- udah jadian?" Hinata mengubah air wajahnya yang semula cemberut jadi bersemangat. Menanyai sakura dengan hebohnya.

Sakura menggeleng lalu mempout bibirnya, "dia gak nembak-nembak. Ngerasa digantungin jadinya."

Hinata mengetuk-ngetukan telunjuknya ke dagu, seolah berpikir keras dengan ekspresi menggemaskannya. "Ah! Aku yakin, pasti sebentar lagi," lalu tersenyum sumringah. Seolah memastikan Sakura apa yang dikatakannya tadi itu mutlak.

Sakura mengerutkan dahinya, "Kamu tau darimana? Kalian emangnya saling kenal? Atau jangan-jangan dia pernah nemuin kamu terus bilang bakalan nembak aku dalam waktu dekat?"

"Nggak sih, tapi itu sudah aku pastiin dalam setiap doa aku ehehe," Hinata nyengir tanpa dosa, menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"Iya, aku pastiin kalau kalian bakal jadian. Tunggu sebentar lagi, ya."






[•]







"Dapet minuman lagi? Dari siapa nih?"

Sasuke yang lagi ngelap keringetnya langsung noleh ke arah temannya.






"Ini?—






Sasuke mengangkat botol minuman yang dimaksud temannya tadi.









—dari si bantet."

Undercover [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang