sore ini mama sama lami pergi belanja bulanan. awalnya sih ngajak gue tapi gue gak terlalu mood buat belanja. jadinya gue stay dirumah.
gak lama mereka pergi, tiba-tiba ada yang ngetok pintu rumah gue.
pikir gue sih itu lami, mungkin ada yang ketinggalan atau gimana tapi setelah dibuka ternyata,
"kakak ngapain disini?"
kak jihoon there. he comes to my home.
tanpa jawab pertanyaan gue, dia berlutut didepan gue dengan sebuket bunga mawar ditangannya.
"aku minta maaf sama kamu. kalau apa yang aku lakuin itu salah dimata kamu, aku janji gak bakal aku ulangin. silahkan block semua nomor hp cewek dikontak aku. kamu boleh minta password semua sosial media aku. for this time, i beg you, pls forgive me. i won't do the same mistake anymore. do you believe me?"
he comes to my home with a purpose : he wants me to forgive him.
"kak jangan gini... bangun."
jahat gak sih gue?
cemburu? cemburuin cewek yang bahkan kak jihoon sukain juga engga?
terus gue ngambek gak jelas ke kak jihoon cuma gara-gara itu cewek?
am i even a normal girl.
"gak sampe kamu maafin aku."
i've should know that he really love me. he already showed his feeling from the day we knew each other until now, he own me.
"seharusnya aku yang minta maaf. aku ngambek tanpa alesan yang jelas. aku minta maaf ya, karna terlalu overprotective sama kakak."
perlahan-lahan kak jihoon berdiri lalu natap gue dalem.
((hehe aku gak mau mati muda, kak))
"dimaafin gak?" lanjut gue.
namun balesan kak jihoon adalah sebuah pelukan. dia meluk gue, erat banget. like we haven't meet in a year, yet.
"jangan ngambek lagiii." ucapnya. "bilang kalau aku salah. jangan pergi tanpa ngasih tau kesalahan aku."
yA allah tolong kontrol air mata hamba.....
"i-iya... maaf."
habis itu kak jihoon ngelepas pelukannya dan ngasih gue bunga yang tadi dia pegang.
huhu, seneng.
"nad, ada yang kurang tau."
"kurang? apa?"
gue gak tau dia lagi kerasukan setan jenis apa tapi,
suddenly, he kissed me. he kissed my lip.
"dah. sekarang gak ada yang kurang lagi."