selama perjalanan balik, hujan terus nemenin kita. iya, maksudnya gue sama jaemin.
gue gak berhenti-berhenti ngeliat ke luar jendela. ngeliatin hujan yang turun.
hm ya gak ada kerjaan banget emang.
"nad,"
mungkin karna keadaannya makin canggung, akhirnya jaemin buka suara.
"hm ya? kenapa?"
"makin deket aja sama kak jihoon."
hm y.
"biasa aja." jawab gue singkat.
dari situ, jaemin gak ngomong apa-apa lagi. diem lagi, kayak gagu lagi.
anehnya, didalem mobil tuh hawanya kayak panas padahal ac mobilnya nyala.
ditambah lagi jalanan macet parah.
gue mau teleportasi aja rasanya.
"nadia," panggil jaemin tak terduga.
"iya?"
dia diem dulu sebentar sampe akhirnya buka suara lagi.
"menurut lo, gantengan gue apa kak jihoon?"
hah?
gimana?
kok i don't get it?
"...ng... ganteng semua."
yA ALLAH MULUT HAMBA KOK JUJUR BANGET KENAPA.
"pilih."
dUA-DUANYA GANTENG, KAMPANG.
"hhh kayaknya gantengan kak jihoon ya, nad?"
pengen bilang iya, takut salah.
pengen bilang engga, takut salah.
ya gue jadinya serba salah.
"e-engga." jawab gue gugup. "gantengan lo."
hahahahahshshs ini jawabnya antara jujur-engga jujur karna yA EMANG DUA-DUANYA GANTENG.
"haha, terus kalau gue suruh milih, lo milih siapa?"
milih siapa? milih siapa kata lo?
hm, mungkin memilih matty braps adalah pilihan tepat kali ini ._.
"nad, jawab."
"ng... i-itu... ih apaan sih?!"
"jawab aja, milih siapa? kak jihoon?"
"...ng... l-lo."
"gue?"
"ya."
terukir senyum dibibir jaemin.
hati gue bilang emang gue harus milih jaemin.
tapi karna alasan tertentu.
iya, karna gue udah kenal lama sama jaemin dari sma.
itulah kenapa gue lebih milih jaemin ketimbang kak jihoon.
karna gue udah kenal lama sama dia.