Ayla mulai melangkahkan kakinya ke ruang kelas 11 Mipa 1 menuju meja nomer tiga dari depan. Dia duduk disebelah gadis yang tengah senyum senyum menatap smartphone gold miliknya.
"Kenapa lo senyum senyum?"
"Ngagetin aja lo!, nih lihat!" sambil memperlihatkan smartphonenya ke Ayla. Dan ternyata adalah artis korea yang tengah memperlihatkan abs.
"Jangan lihat Ay!, zina mata tu!" kata seseorang yang sudah berdiri di samping meja Ayla. Serempak Ayla dan Rosi menengok ke asal suara. Ternyata itu Wina teman Ayla dan Rosi.
"Elah lo, sirik aja!" kata Rosi kembali melihat foto Jimin.
"Setelah libur panjang, emang lo nggak kangen sama gue?" kata Wina sambil mengedipkan matanya.
"Lo nggak cocok jadi cewek." kembali berkulat dengan benda persegi panjang yang ada ditangannya.
"Udah sih ributnya!, udah mau masuk jam pelajaran tuh!" kata Ayla bosan melihat dua temannya ini.
Akirnya Rosi dan Wina diam sebelum Ayla meninggikan suaranya dan mulai mengamuk. Para penghuni kelas pun mulai mempersiapkan buku untuk pelajaran yang sembentar lagi dimulai.
***
Sementara di kelas 11 Ips 2 masih ribut nggak ada tenang tenangnya padahal sudah memasuki jam pelajaran.
"Dit, nanti kantin yok!, kangen cireng mbak Ari," ajak Sakti sambil menyenggol lengan kekar Radit.
"Najis lo, pelajaran aja belom dah mau ke kantin!" jawab Radit tanpa melihat Sakti dan masih sibuk bermain SOS dengan Bagas yang duduk didepannya.
"Habis bosen gue belajar mulu,"
"Emang lo belajar? " tanya Bagas
"Nggak juga sih, hehe," jawab Sakti sambil memperlihatkan deretan gigi putihnya. "Orang cakep mah bebas!"
Dari ambang pintu, masuk seorang guru yang tidak terlalu muda tapi dengan setelan ibu ibu sosialita. Itu adalah Bu Soya guru ekonomi yang terkenal kiler. Para murid mulai merapikan duduknya dan diam.
"Baiklah anak anak, kita bertemu lagi disemester dua ini dengan bahagia dan sehat! "
"Tentu kalian sudah siap dengan pelajaran ibu? " lanjut Bu Soya dengan nada yang mengerikan bagi para murid.
"Siap,bu!" serempak warga kelas menjawab. Pelajaran pun dimulai.
***
Tet... Tet...
Ahirnya bel istirahat berbunyi. Rosi dengan semangat menggandeng Ayla dan Wina menuju kantin.
"Semangat banget lo?" tanya Wina pada Rosi
"Ya iyalah"
"Mencurigakan, "
Rosi hanya tersenyum. Dia melangkah ke meja Radit and the geng yang sudah ada dikantin.
"Pagi, " sapa Rosi, mengambil duduk didepan Bagas.
"Pagi cantik! " balas Bagas dengan senyum hangat miliknya.
"WOO...., ADA APA INI? " teriak Sakti heboh sendiri dan jadi pusat perhatian.
"Diem! " ucap Bagas sambil memasukan sebuah roti ke mulut Sakti.
"Pantes aja lo semangat 45 ke kantin, ternyata mengejutkan!" tambah Wina
"Kapan jadian bro? Pj pj nih! " goda Radit dengan tatapan menyebalkan ke arah Bagas.
"Nih pj!" kata Bagas sambil menyodorkan sebuah roti ke Radit.
Mereka pun mulai memesan makanan sambil bercanda menunggu bel masuk berbunyi. Ya, Ayla yang memilih untuk diam dan hanya bicara seperlunya.
***
Alhamdulillah gua bisa up. Sorry banget kalo lama up nya, karena baru selesai PAT dan kesibukan lain gais. Dan juga maaf banget kalo gak seru, gaje, dan banyak typo.
Jangan pelit bintang nya yak
Marhaban ya ramadhan 😇
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku Percaya(Slow Up)
Teen FictionIngin ku pergi dari keramaian Yang membuatku terluka Karena aku tak ingin terluka kembali Meskipun ditempat gelap yang selaluku takuti Asalkan tak kurasakan kembali luka itu