Chapter7 : Elsa

125 8 2
                                    

Ternyata usaha gue sia-sia untuk bisa tau sebenarnya buku ini buku apa, karena ibu penjaga perpustakaan pun tidak tahu ini buku apa . Huruf nya huruf mesir kuno,untuk apa jaman se-modern ini masih ada buku yang tulisannya tulisan huruf mesir kuno, ini semua aneh.

"Gimana Nyonya Elsa angarini putri veronica ? Apakah anda sudah mendapatkan informasi tentang buku itu?" ucap Verda dengan wajah sinis.

"Gue gak dapat apa-apa tentang buku ini. Karena ibu perpustakaan juga gak tau ini buku apa." Jawab gue dengan wajah frustasi.

"Itu karena lo sama Verda ninggalin gue dapatkan karmanya karena ninggalin wanita secantik gue" Ucap Edita sambil mengangkat dagunya.

"Ya Ya Ya terserah lo deh Dit gue masih penasaran tingkat dewa sama buku ini, gue harus cari tau sebenarnya buku ini buku apa,coba lo piker zaman se canggih dan se modern ini masih ada buku yang hurufnya bertuliskan huruf mesir kuno?" ucap gue dengan wajah sangat penasaran.

"HAH Mesir kuno?" Tanya Verda dengan wajah sangat syok.

"Kalau bahasa Korea gue pasti ngerti th sedikit sedikit" Ucap Edita dengan wajah sangat santai dan seperti seseorang yang tidak berdosa.

"Edita chandra melani, stop ngomongin Korea kita lagi serius" ucap gue kesal.

"Iya nyonya Elsa angarini putri veronica. Gue bakal stop ngomongin korea satu detik kedepan." Jawab Edita sambil memutar kedua bola matanya.

"Wait, tadi lo bilang apa sa? Huruf mesir kuno?" Tanya verda seperti tau sesuatu.

"Iya, jadi di buku ini semua hurufnya adalah huruf mesir kuno. Ya kurang lebih seperti itu lah kata ibu penjaga perpustakaannya tadi." Jawab gue dengan sedikit santai.

"Menurut buku yang gue baca ya sa, Buku mesir kuno itu sudah punah sejak 800 Tahun yang lalu karena buku yang bertuliskan huruf mesir kuno itu berisi mantra para penyihir jaman dulu karena itu dianggap berbahaya makanya buku itu di bakar agar punah." Jawab Verda dengan wajah sedang berfikir.

"What? 800 tahun yang lalu? Tapi ini buku masih ada ver, dan sekarang ada di tangan gue." Jawab gue dengan wajah sedikit tidak percaya denga omongan Verda.

"Iya terserah lo sih tapi menurut buku yang gue baca sih seperti itu, nanti deh gue bawakan buku tentang sejarah mesir kuno." Jawav Verda

"Kalau gue sih 50% percaya 50% enggak, karena sebuah buku yang menceritakan sebuah sejarah itu belum tentu betul karena bisa aja sumbernya itu gak betul, nah tapi gak banyak juga buku yang sumbernya itu bener dan sejarahnya memang nyata." Ucap Edita yang sekarang sudah mulai serius.

"Coba deh sa lo Tanya sama Kakak lo Bela dia kan sekolah Di SMK Seven Plus Jurusan sejarah siapa tau dia tau." Ucap Verda dengan wajah biasa aja.

"Kalau gue sih kurang yakin Ver, karena sejarah yang dibahas kan biasanya tentang sejarah perperangan atau pahlawan atau apa lah yang masih sering di dengar kalau tentang sejarah mesir kuno kayanya enggak deh" jawab gue dengan wajah rada-rada gak yakin.

"Nah bener tuh lo sa, mana ada sejarah nge bahas tentang mesir kuno itu sudah gak penting lagi keles." Ucap Edita yang membela gue.

"Iya juga sih coba deh nanti gue cari di beberapa buku di toko buku sama di internet." Jawab Verda

"Iya sudah gue juga coba cari nanti di Internet," jawab gue

"Udah yok kita masuk kelas sebelum bel masukan bun..." ucapan Edita terputus karena bel masukan langsung berbunyi,

*Neeeeeet*

"Ayo buruan masuk" perintah gue dan kita semua segera masuk kekelas.

Makasih ya sudah baca, maaf kalau banyak kurangnya, mungkin ada yg typo atau kalimatnya kurang dimengerti, kritik dan sarannya selalu di butuhkan . Next chapter minggu depan yaa.:) makasih

Semua Karena CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang