s a t u

55 31 55
                                    

"Orang ganteng mah bebas"

*****

Tepat lima menit sebelum bel, mobil yang ditumpangi Rasya terparkir di depan gerbang sekolah.

"Makasih, pak." ucap Rasya sembari melangkah keluar mobil dan menutup pintu di belakangnya. Setelah mobilnya pergi, ia berjalan menuju gerbang dan masuk ke halaman sekolah.

Banyak sekali murid yang mengerumuni papan pengumuman di pinggir lapangan, rupanya papan itu berisi penempatan kelas bagi siswa kelas sepuluh. Tanpa pikir panjang, Rasya pun mendekati gerombolan tersebut dengan setengah berlari untuk mencari namanya.

"Sepuluh IPA 3" ia bergumam sambil manggut-manggut. Ia melirik ke arah kertas bergambarkan denah sekolah dan mencari letak kelasnya yang ternyata berada di lantai dua. Ia lalu bergegas menaiki tangga menuju kelasnya.

"Yah, udah banyak yang keisi." keluhnya pelan ketika mendapati sebagian besar bangku-bangku di kelasnya sudah ditempati oleh murid yang datang lebih dulu daripadanya. Setelah beberapa detik mengedarkan pandangan mencari bangku kosong, akhirnya ia mendapati seorang siswi yang sedang duduk sendirian dengan earphone terpasang di telinganya.

"Aku boleh duduk di situ ngga?" Tanya Rasya tanpa ragu menghampiri siswi tersebut. Siswi tadi menoleh dan mengangguk. "Duduk aja." ucapnya

"Gue Kayla" ucap siswi tadi yang ternyata bernama Kayla sambil mencabut earphone dari telinganya.

"Gue Rasya" balasnya, mengulas senyum. Ternyata seperti ini rasanya mempunyai teman, gumam Rasya senang dalam hati.

Setelah bertukar sapa, tiba-tiba bel tanda masuk berbunyi, dan bagi siswa-siswi kelas sepuluh, itu berarrti mereka harus segera turun ke bawah untuk melaksanakan upacara.

"Ayo turun" ajak Kayla.

"Ngapain?"

"Upacara."

"Upacara? Kenapa?"

"Hah? Kan memang tiap tahun ajaran baru, murid yang baru masuk semuanya upacara."

"Ohh gitu ya?" Rasya manggut-manggut, sedangkan Kayla menatapnya heran.

"Emangnya di sekolah lu dulu nggak ada upacara?"

"Hmm, abaikan. Udah yuk turun." ucap Rasya mengalihkan pembicaraan dan bergegas menuju pintu kelas, mengikuti anak-anak lain yang sudah berjalan keluar.

***

"Woy tau gak sih, tadi pas upacara, kak Razan ngeliat ke gue!" seru salah seorang siswi.

"Tadi pas masuk juga gue ketemu dia kok" seru yang lain tak mau kalah.

"Gila ya dia makin lama makin ganteng."

"Dia kan anak basket, nanti gue mau ikut ekskul basket ah biar sering ketemu kak Razan."

Kira-kira itulah ocehan yang memenuhi kelas sepuluh IPA 3 seusai upacara. Rasya yang tadinya tidak menghiraukan akhirnya penasaran juga.

"Kay, Kak Razan siapa sih?" Tanyanya kepada Kayla yang sedang asik main game Superstar SMTOWN di handphone nya.

"Hah? Apa? Bentar-bentar. Tunggu lagu ini selesai baru nanya." balas Kayla sekadarnya sambil terus melekatkan pandangan pada handphone nya. Rasya mendengus.

"Nah udah. Tadi lu nanya apa?" Kayla akhirnya menoleh.

"Itu, dari tadi pada ribut ngomongin kak Razan. Emangnya dia siapa sih?"

Double RTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang